Denim adalah kain katun yang kokoh dengan benang pakan melewati dua atau lebih benang lungsin. Kain yang digunakan menghadap sisi benang lungsin. Penggunaan silang kepar menghasilkan pola serong yang membedakannya dengan kain kanvas duk. Pendahulu
Denim, kain dungaree, telah diproduksi di India selama beratus-ratus tahun.
Denim yang paling umum dijumpai adalah
Denim berwarna indigo, dengan benang lungsinya yang telah dicelup warna dan benang pakannya dibiarkan putih. Sebagai hasil kain yang ditenun menggunakan cara silang kepar, satu sisi kain didominasi dengan benang lungsin berwarna nila, dan sisi benang pakan yang berwarna putih. Hal inilah yang membuat sisi dalam celana jins berwarna putih. Proses pencelupan warna nila yang mempertahankan inti benang lungsin tetap berwarna putih menciptakan kesan pudar yang menjadi ciri khas
Denim.
Sejarah
Kain
Denim berasal dari kota Nimes di Perancis. Bahan kain ini mulanya dinamakan Serge de Nimes, lalu disingkat menjadi de Nims, kemudian menjadi
Denim. Bahan ini merupakan kain katun yang kuat, yang ditenun menggunakan silang kepar. Kain ini memiliki tekstur yang mirip dengan karpet, tetapi lebih tipis dan halus. Kain
Denim awal-awal hanya memiliki satu pilihan warna, yakni indigo. Akan tetapi, kain ini kemudian diproduksi dalam warna-warna lain seperti hitam, abu-abu, dan banyak lagi.
Catatan kaki