Taurat (bahasa Arab: توراة),juga diromanisasi sebagai Tawrah atau Tawrat, adalah nama
dalam bahasa Arab untuk
Taurat (bahasa Ibrani: תּוֹרָה)
dalam konteksnya sebagai kitabullah yang diyakini oleh umat Muslim sebagai kitab yang diberikan oleh Allah kepada para nabi dan rasul di antara Bani Israil.
dalam Al Qur'an, kata '
Taurat' muncul sebanyak 18 kali. Ketika mengacu pada tradisi-tradisi dari
Taurat, umat
Islam tidak hanya mengidentifikasikannya dengan Pentateukh (lima kitab Musa), tetapi juga dengan kitab-kitab lain
dalam Alkitab Ibrani dan juga tulisan-tulisan Talmud dan Midras.
Sungguh, Kami yang menurunkan Kitab
Taurat; di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya. Yang dengan Kitab itu para nabi yang berserah diri kepada Allah memberi putusan atas perkara orang Yahudi, demikian juga para ulama dan pendeta-pendeta mereka, sebab mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga murah. Barangsiapa tidak memutuskan dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir.
Kata
Taurat muncul sebanyak delapan belas kali
dalam Al-Quran dan nama Musa disebutkan sebanyak 136 kali
dalam Al-Quran; tidak ada satu pun di
dalam Al-Quran yang menyatakan bahwa Musa saja yang diberikan
Taurat, tetapi sebaliknya, tertulis
dalam Al-Quran bahwa para nabi memerintah dengan
Taurat. Sesuai dengan Al-Quran, ayat-ayat yang mengatur yang berisi perintah Tuhan adalah
Taurat.
Dan bagaimana mereka akan mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal mereka mempunyai
Taurat yang di dalamnya (ada) hukum Allah, nanti mereka berpaling (dari putusanmu) setelah itu? Sungguh, mereka bukan orang-orang yang beriman.
Hukum yang disebutkan
dalam Al-Quran (5:45):
Dan kami telah menetapkan bagi mereka di dalamnya (
Taurat) bahwa nyawa (dibalas) dengan nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada qisas-nya (balasan yang sama). Barangsiapa melepaskan (hak qisas)nya, maka itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang zalim.
Hal yang sama juga disebutkan
dalam Kitab Keluaran:
Tetapi jika perempuan itu mendapat kecelakaan yang membawa maut, maka engkau harus memberikan nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak.
Menurut 7:157, Nabi Muhammad ditulis
dalam Injil
dalam Islam dan Injil
dalam Kristen, wahyu kepada Yesus (Nabi Isa) dan
Taurat:
(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di
dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang beruntung.
Taurat disebutkan sebagai sesuatu yang diketahui oleh Nabi Isa
dalam 5:110.
Dan ingatlah ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Rohulkudus. Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih
dalam buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) Hikmah,
Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) di kala waktu engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”
Beberapa kutipan diulang dari kitab-kitab lain
dalam Alkitab Ibrani. Contohnya adalah 48:29:
Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan)
dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan)
dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar.
Hal ini dapat diulangi dari Kitab Mazmur:
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.Biarlah tanaman gandum berlimpah-limpah di negeri, bergelombang di puncak pegunungan; biarlah buahnya mekar bagaikan Libanon, bulir-bulirnya berkembang bagaikan rumput di bumi.Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar.
Taurat juga digambarkan sebagai sebuah karya yang mendukung Al Qur'an, dan sebuah petunjuk dari Allah.
Maka ketika telah datang kepada mereka kebenaran (Al-Qur'an) dari sisi Kami, mereka berkata, “Mengapa tidak diberikan kepadanya (Muhammad) seperti apa yang telah diberikan kepada Musa dahulu?” Bukankah mereka itu telah ingkar (juga) kepada apa yang diberikan kepada Musa dahulu? Mereka dahulu berkata, “(Musa dan Harun adalah) dua pesihir yang bantu-membantu.” Dan mereka (juga) berkata, “Sesungguhnya kami sama sekali tidak mempercayai masing-masing mereka itu.”
dalam tafsir Al-Qur'an
Metodologi
Islam tentang tafsir al-Qur'an bi-l-Kitab (bahasa Arab: تفسير القرآن بالكتاب) mengacu pada penafsiran Al-Qur'an dengan/melalui Alkitab. Pendekatan ini mengadopsi versi kanonik Alkitab
dalam bahasa Arab, termasuk
Taurat dan Injil, baik untuk menerangi maupun untuk menambah kedalaman penafsiran pada pembacaan Al-Qur'an. Mufassir Muslim terkenal dari Alkitab dan Al-Qur'an yang menggabungkan teks-teks Alkitab dengan teks-teks Al-Qur'an antara lain Abu al-Hakam Abd al-Salam bin al-Isbili dari Al-Andalus dan Ibrahim bin Umar bin Hasan al-Biqa'i.
Muhammad banyak sekali merujuk kepada
Taurat. Dia mengatakan bahwa Musa adalah salah satu dari sedikit nabi yang menerima wahyu langsung dari Allah, yaitu tanpa campur tangan malaikat. Pada suatu kesempatan, tercatat bahwa beberapa orang Yahudi menginginkan Muhammad untuk memutuskan bagaimana cara menangani saudara-saudara mereka yang telah berzina. Abu Dawud mencatat:
Dikisahkan Abdullah bin Umar:Sekelompok orang Yahudi datang dan mengundang Rasulullah SAW ke Quff. Maka dia mengunjungi mereka di sekolah mereka, dan mereka berkata: Abul Qasim, salah seorang dari kami telah melakukan zina dengan seorang wanita, maka jatuhkanlah hukuman atas mereka. Mereka meletakkan sebuah bantal untuk Rasulullah SAW yang duduk di atasnya dan berkata: Bawalah
Taurat. Kemudian
Taurat itu dibawa. Beliau kemudian menarik bantal itu dari bawahnya dan meletakkan
Taurat di atasnya seraya berkata: Aku beriman kepadamu dan kepada Dia yang telah mewahyukan kepadamu.Dia kemudian berkata: Bawalah kepadaku seorang yang berilmu di antara kalian... Kemudian datanglah seorang pemuda. Perawi kemudian menyebutkan hadis rajam lainnya yang mirip dengan hadis yang diriwayatkan oleh Malik dari Nafi' (No. 4431).
Semantik
Ada beberapa ambiguitas di kalangan Muslim berbahasa Inggris mengenai penggunaan
Taurat versus Torah. Bahasa Arab
dalam Al-Qur'an dan hadis hanya mempunyai satu kata yaitu
Taurat. Umumnya,
dalam bahasa Inggris, keduanya digunakan secara bergantian. Namun, sebagian Muslim lebih memilih untuk menggunakan
Taurat untuk merujuk hanya pada wahyu asli Tuhan kepada Musa yang diyakini sebagian Muslim kemudian diselewengkan, mungkin karena pembuangan di Babilonia, dan penulisan ulang Ezra (Uzair) (dan orang-orang dari Majelis Besar). Namun tidak mungkin menyatakan tanpa sumber otentik mengenai di mana, kapan, dan oleh siapa
Taurat diubah. Karena Al-Qur'an menyebutkan nama Uzair
dalam surat 9 ayat 30, dan tidak mengatakan bahwa ia memutarbalikkan
Taurat dalam ayat ini, maka tidak dapat dikatakan bahwa Uzair melakukan hal tersebut.
Kata
Taurat muncul sebanyak delapan belas kali dan nama Musa disebut sebanyak 136 kali di
dalam Al-Quran. Tidak ada satu pun di
dalam Al-Quran yang menyatakan bahwa Nabi Musa saja yang mengajarkan
Taurat karena semua Nabi dan pelihat Ibrani setelahnya, termasuk Harun, menggunakan
Taurat untuk berkhotbah. Al-Quran menyatakan bahwa
Taurat memang memiliki kata-kata bijak di dalamnya, dan semua Nabi, Imam, Rabi, dan Orang Bijak berikutnya di Israel menggunakan
Taurat sebagai panduan bagi para nabi
dalam bentuk jamak dan tidak hanya untuk Musa saja.
Al-Quran menyebutkan bahwa aspek-aspek dasar dari hukum
Islam sudah ada
dalam kitab-kitab suci yang paling awal, termasuk kitab Musa. Disebutkan bahwa kitab ini berisi informasi tentang Hari Akhir dan tentang konsep Surga (Jannah) dan Neraka (Jahannam).
Taurat juga disebutkan diketahui oleh Nabi Isa.
Lihat pula
Suhuf Ibrahim
Referensi
Pranala luar
Sebuah diskusi tentang
Taurat dan beberapa kitab suci lainnya
Apakah Al-Quran mengkonfirmasi Kitab Suci Yahudi?
Studi Mengenai
Taurat