Duanfang (Hanzi: 端方; Pinyin: Duānfāng; Wade–Giles: Tuan-fang; 20 April 1861 – 27 November 1911), nama kehormatan Wuqiao (Hanzi sederhana: 午桥; Hanzi tradisional: 午橋; Pinyin: Wǔqiáo), adalah seorang politikus, pendidik dan kolektor beretnis Manchu pada akhir dinasti Qing. Dia merupakan anggota klan Tohoro (託濶羅 / 托活络) dan Panji Putih Murni bagian dari Delapan Panji.
Pada 7 Desember,
Duanfang dan Dai Hongci berangkat bersama 33 anggota resmi dengan menggunakan kapal perang dari Qinhuangdao ke Shanghai dan pada 19 Desember sore, pindah ke kapal pesiar Amerika menuju Jepang. Rombongan ini mengunjungi Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Denmark, Swedia, Norwegia, Austria dan Rusia. Setelah kembali ke Tiongkok pada Agustus tahun berikutnya,
Duanfang memberikan ringkasan inspeksinya, dia menganjurkan dengan sungguh-sungguh bahwa harus segera dilakukan pembaruan seperti Restorasi Meiji Jepang dan secepat mungkin merumuskan Konstitusi Kekaisaran Qing.
Setelah itu,
Duanfang menjabat sebagai Raja Muda Liangjiang, tetapi karena membuat foto saat pemakaman Janda Permaisuri Cixi yang meninggal tahun 1908,
Duanfang diberhentikan dari jabatannya. Tahun 1909, ia diangkat menjadi Gubernur Zhili dan saat Pameran Industri Nanyang 1910 berlangsung,
Duanfang menjabat sebagai kanselir Nanyang (南洋大臣).
Pada 18 Mei 1911,
Duanfang diangkat menjadi pengawas kereta api Chuanhan dan Yuehan. Ketika sedang berkecamuk Gerakan Perlindungan Kereta Api karena kebijakan menasionalisasi konstruksi kereta api lokal dan kendalinya diberikan kepada bank asing,
Duanfang tiba di Hankou pada 14 Juli. Kemudian pada 7 September, karena terjadi pembunuhan di Chengdu, maka situasi Sichuan menjadi tidak terkendali, yang berujung dengan meletusnya Revolusi Xinhai. Pada 10 September, istana kekaisaran Qing mencopot Zhao Erfeng sebagai gubernur Sichuan dan
Duanfang menggantikannya, ia memimpin Tentara Baru Hubei ke Sichuan. Namun, Tentara Baru itu kemudian memberontak dan pada 27 November, perwira Liu Yifeng membunuh
Duanfang, sebagai bagian dari gelombang umum sentimen anti-Qing selama revolusi.
Prestasi pendidikan
Duanfang adalah salah satu pendiri pendidikan modern Tiongkok, ketika dia menjabat sebagai Raja Muda Liangjiang, dia mendirikan Akademi Jinan di Nanjing. Sebagai gubernur Hubei dan Hunan, ia mendirikan perguruan tinggi semacam SPG (Sekolah Pendidikan Guru).
Ketika dia menjadi gubernur Jiangsu, karena bertekad ingin menyingkirkan kebiasaan buruk para pejabat lokal, maka ia memerintahkan untuk mengembalikan "amplop merah" yang digunakan sebagai "tanda terima kasih" karena telah mengirim dua siswa lokal untuk belajar ke luar negeri.
Duanfang merupakan pendiri taman kanak-kanak pertama di Tiongkok dan perpustakaan provinsi. Dia juga mengirim lebih dari 20 wanita Tiongkok ke Jepang untuk belajar pedagogi. Perpustakaan Jiangnan didirikan oleh
Duanfang di Nanjing tahun 1907.
Duanfang menulis artikel menentang pengikatan kaki guna mendukung Kelompok anti-mengikat kaki.
Koleksi
Duanfang juga seorang kolektor barang antik terkenal serta menjalin hubungan baik dengan Paul Pelliot dan lainnya. Selama tur study bandingnya ke luar negeri, ia mengumpulkan artefak Mesir kuno sehingga menjadikannya sebagai orang Tiongkok modern pertama yang memiliki koleksi artefak asing. Setelah
Duanfang meninggal di Sichuan tahun 1911, anak-anaknya hidup dalam kemiskinan dan akhirnya pada tahun 1924, mereka menjual koleksinya yang paling terkenal - satu set artefak perunggu dinasti Shang seharga sekitar 20 juta tael perak kepada John Calvin Ferguson. Artefak perunggu tersebut sekarang menjadi koleksi Metropolitan Museum of Art, New York City.
Referensi