- Source: Efek kappa
Efek kappa atau pelebaran waktu persepsi adalah ilusi persepsi temporal di mana persepsi kita terhadap waktu atau kecepatan peristiwa berubah tergantung pada durasi interval antara peristiwa-peristiwa tersebut. Dalam mengamati rangkaian rangsangan yang berurutan, subjek cenderung melebih-lebihkan waktu yang telah berlalu antara dua rangsangan yang berurutan ketika jarak antara rangsangan tersebut cukup jauh, dan meremehkan waktu yang telah berlalu ketika jaraknya cukup kecil.
Dalam modalitas sensorik yang berbeda
Efek kappa dapat terjadi dengan rangsangan visual (misalnya kilatan cahaya), pendengaran (misalnya nada), atau sentuhan (misalnya ketukan pada kulit). Banyak penelitian tentang efek kappa telah dilakukan dengan menggunakan rangsangan visual. Misalnya, tiga sumber cahaya, X, Y, dan Z, disinari secara berurutan dalam kegelapan dengan interval waktu yang sama antara setiap kedipan. Jika sumber cahaya ditempatkan pada posisi berbeda, dengan X dan Y lebih berdekatan dibandingkan Y dan Z, interval waktu antara kilatan X dan Y dianggap lebih pendek dibandingkan interval waktu antara kilatan Y dan Z. Efek kappa juga telah ditunjukkan dengan rangsangan pendengaran yang bergerak dalam frekuensi. Namun, dalam beberapa paradigma eksperimental, efek kappa pendengaran belum teramati. Misalnya, Roy dkk. (2011) menemukan bahwa, berlawanan dengan prediksi efek kappa, "Meningkatkan jarak antara sumber suara yang menandai interval waktu menyebabkan penurunan durasi yang dirasakan". Secara ringkas, efek kappa pertama kali digambarkan sebagai "Efek S" oleh Suto (1952). Goldreich (2007) menyebut efek kappa sebagai "pelebaran waktu persepsi" dalam analogi dengan pelebaran waktu fisik dalam teori relativitas.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Efek kappa
- Efek Ben Franklin
- Efek pengacau
- Morfin
- Antihistamin
- Denosumab
- Fentanil
- Daniel Chee Tsui
- Pegas keseimbangan
- Mirtazapin
- Impact of the Music of the Spheres World Tour