- Source: Endong
Endong atau penjalinan (Schoenoplectus subulatus, sin. Scirpus subulatus) adalah sejenis rumput yang hidup di rawa-rawa, termasuk anggota suku Cyperaceae. Tumbuhan yang menyebar luas di wilayah hangat Dunia Lama (Afrika, Asia Selatan dan Tenggara, hingga ke Australia) ini kadang-kadang digunakan sebagai bahan anyaman. Dalam bahasa Inggris rumput ini dikenal sebagai coast club-rush, atau awl club-rush.
Pengenalan
Rumput yang menahun, dengan rimpang pendek; adakalanya dengan stolon ramping. Batang agak kokoh hingga kokoh, tegak, bulat torak namun dengan bagian yang menyegitiga tumpul tepat di bawah perbungaan, seperti berbedak (glaucous), 60-150 cm × 3-10 mm. Daun-daun menyusut menjadi semacam seludang, tanpa helaian daun, yang menyelubungi pangkal batang.
Perbungaan seolah terletak di samping (pseudolateral); tunggal atau majemuk, dengan sedikit atau banyak spikelet, panjang
2–8 cm. Daun pelindung tegak dan seolah-olah menjadi kelanjutan batang, kaku, beralur di sisi dalamnya hingga menyegitiga, 2-5(-10) cm. Spikelet menyendiri, bulat telur hingga bulat telur lonjong, silindris, mengerucut ujungnya, dengan banyak bunga yang tersusun padat, berwarna merah karat hingga kecokelatan, 8-15 × 3–4 mm. Tangkai perbungaan (rays) ramping, halus, atau sedikit kasar dekat ujungnya. Glumanya tipis, seperti membran, tersusun rapat, jorong hingga lonjong, 3½-4 × 2 mm, tumpul atau agak melekuk di ujungnya, dengan tonjolan kecil bagai pucuk benang—perpanjangan dari urat tengah helaian.
Agihan dan ekologi
Rumput endong menyebar luas di lahan-lahan basah di wilayah-wilayah ugahari dan tropis Dunia Lama, mulai dari Afrika (di antaranya Maroko, Aljazair, dan Mesir di utara, Gabon, Nigeria, Etiopia, Zaire, hingga ke Namibia di selatan), Madagaskar, sebagian Asia Barat (Afghanistan, Iran, Oman), Asia Selatan (Pakistan, India, Srilangka, Nikobar dan Andaman), Asia Tenggara (Thailand, Vietnam, Hainan) dan Nusantara (Filipina, Jawa, Irian) hingga ke Australia.
Endong menyukai rawa-rawa masin, tepi genangan atau danau bergaram di belakang pantai; adakalanya membentuk tegakan dominan. Tercatat pula di perairan yang bersumber dari mata air panas, seperti halnya di Tarogong, Garut (800 m dpl., di lereng G. Guntur); dan di tepian Danau Batur (1.000 m dpl).
Kegunaan
Endong tidak banyak dimanfaatkan, namun di Indramayu batangnya yang dikeringkan dipakai untuk pembuatan tikar.
Di Oman dan Senegal, batang-batang endong digunakan untuk bahan atap. Empulur batangnya dimakan orang di Oman, baik mentah atau setelah dimasak. Pada masa kekurangan, rumput endong ini di Oman dan Mesir juga digunakan sebagai pakan ternak darurat.
Catatan kaki
Bacaan lanjut
C.C. Townsend (1962). "A Note on Scirpus subulatus Vahl". Kew Bulletin 15(3): 415-417.
J. Browning, K.D. Gordon-Gray, & C.J. Ward (1994). "Studies in Cyperaceae in southern Africa 23: a reassessment of Schoenoplectus litoralis, Sch. subulatus and Scirpus pterolepis". South Africa J. Bot., 60(3): 169-174.
Jongduk Jung, & Hong-Keun Choi. (2010). "Systematic Rearrangement of Korean Scirpus L. s.l. (Cyperaceae) as Inferred from Nuclear ITS and Chloroplast rbcL Sequences". Journal of Plant Biology 53(3): 222-232. [First online: 18 May 2010]. doi:10.1007/s12374-010-9109-8 (abstrak)
Pranala luar
Flora Malesiana Data Portal: (sebagai) Scirpus litoralis, diakses 27/III/2022.
FloraBase (w-AU): Schoenoplectus subulatus, diakses 27/III/2022.
JSTOR: Holotype of Scirpus subulatus Vahl (family CYPERACEAE), diakses 27/III/2022.
BioPortal: Schoenoplectus subulatus (foto-foto spesimen herbarium), diakses 27/III/2022.
Atlas of Living Australia: Schoenoplectus subulatus (Vahl) Lye, diakses 27/III/2022.
Kata Kunci Pencarian:
- Endong
- Andong (tumbuhan)
- Galungan
- Rawa
- Silek
- Bahasa Sunda Majalengka
- Pewaris Lagu-Lagu Tradisional
- Schoenoplectus
- Hari raya Kuningan
- Adok
- Archery
- Wazobia FM
- Xylopia le-testui
- Jisoo
- Ambazonia
- Boycott, Divestment and Sanctions
- Ferrol, Romblon
- Anti-African sentiment
- Orange Money
- Pingdingshan