Hasil Pencarian:
- Rawa
- Rawa Pening
- Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat
- Cucakrawa
- Stasiun Rawa Buaya
- Sepat rawa
- Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara
- Bondol rawa
- Halte Transjakarta Rawa Buaya
- Stasiun Rawa Buntu
- Bojong Menteng, Rawalumbu, Bekasi
- Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur
- Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
- Perenjak rawa
- Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur
- Rawalumbu, Bekasi
- Halte Transjakarta Rawa Selatan
- Halte Transjakarta Rawa Barat
- Anak Rawa
- Sungai Atchafalaya
Artikel: Rawa
Hidrologi
Rawa dicirikan oleh tanahnya yang jenuh air dan aliran airnya yang lambat. Air Rawa berasal dari banyak sumber, semisal hujan, air tanah, atau juga pasang surut air laut dan air tawar. Proses-proses hidrologi yang terkait akan menentukan bagaimana energi dan unsur hara mengalir masuk dan keluar ekosistem Rawa. Ketika air mengalir lambat melalui Rawa, zat hara, sedimen, dan polutan secara alami akan tersaring, tertahan di Rawa. Unsur kimia seperti fosfor dan nitrogen yang terbawa air, akan diserap dan dimanfaatkan oleh tetumbuhan air penghuni Rawa, dan dengan demikian memurnikan airnya. Sisa-sisa atau kelebihan bahan kimia yang ada akan terakumulasi di dasar Rawa, terendapkan dan terperangkap dalam sedimen. Lingkungan biogeokimiawi dari suatu Rawa ditentukan oleh hidrologinya, yang berpengaruh terhadap aras dan ketersediaan sumber daya seperti oksigen, unsur hara, pH air serta toksisitasnya, yang pada gilirannya akan mempengaruhi keseluruhan ekosistem.Penggolongan Rawa
Rawa-Rawa terjadi karena tanah-tanah yang kerendahan, datar atau cekung, tergenangi oleh air hujan, luapan air sungai yang banjir, dan atau oleh pasang air laut. Pada sisi yang lain, wilayah-wilayah daerah aliran sungai bagian bawah (downstream) dapat dibedakan atas tiga zona. Yakni Zona 1, yang merupakan wilayah pasang surut air asin/payau; Zona 2, yang merupakan wilayah pasang surut air tawar; dan Zona 3, yakni wilayah yang tidak lagi terkena pengaruh pasang surut laut, atau disebut juga wilayah Rawa lebak. Terkait dengan hal itu maka dikenal adanya Rawa pasang surut, Rawa lebak, dan Rawa lebak peralihan.= Rawa pasang surut
= Rawa pasang surut adalah Rawa-Rawa yang genangannya dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut. Rawa-Rawa yang berada dekat atau relatif dekat dengan pantai (Zona 1) terkena pengaruh asinnya air laut, yang masuk ke darat di waktu pasang naik mengikuti alur sungai dan anak sungai, sehingga terbentuk paya asin (salt marsh), atau paya dan Rawa payau (brackish marsh/swamp). Rawa mangrove, begitu pula hutan payau dan paya-paya belakang pantai, terbentuk di zona ini. Rawa-Rawa dan paya di Zona 1 ini juga dikenal sebagai Rawa pantai. Pada batas tertentu yang terletak lebih ke pedalaman pulau—terutama di pulau-pulau besar yang dataran rendahnya luas dan relatif datar di dekat laut—asinnya air laut sudah tidak lagi berpengaruh, namun dinamika pasang surut laut masih mempengaruhi pasang surutnya air tawar di sungai, dan di Rawa-Rawa kanan kirinya. Inilah yang dikenal sebagai Rawa-Rawa pasang surut Zona 2, yang airnya tidak lagi terasa payau. Sementara itu, ada pula yang membedakan lahan pasang surut ke dalam empat tipe berdasarkan pola genangannya. Yakni: Tipe A, yakni lahan Rawa yang tergenang pada waktu pasang besar dan pasang kecil; Tipe B, lahan Rawa yang tergenang hanya pada waktu pasang besar; Tipe C, lahan Rawa yang tidak tergenang air pasang, tetapi kedalaman air tanahnya pada waktu pasang kurang dari 50 cm; Tipe D, tidak tergenang air pasang, dan pada waktu pasang kedalaman air tanahnya lebih dari 50 cm, tetapi pasang surutnya air masih terasa atau terlihat pada saluran tersier.= Rawa lebak
= Rawa lebak terbentuk oleh air hujan atau luapan banjir air sungai, sehingga banyak didapati di kanan kiri aliran sungai di pedalaman. Dengan demikian, Rawa ini meluas di musim hujan dan berangsur-angsur menyusut, bahkan bisa jadi mengering, di waktu kemarau. Akan tetapi Rawa-Rawa ini tidak mengalami pasang surut air harian. Formasi lahan tempat Rawa lebak ini terbentuk bervariasi mulai dari dataran banjir (floodplains) pada sungai-sungai yang relatif muda, hingga ke dataran banjir bermeander (meandering floodplains) di kanan-kiri sungai-sungai besar yang lebih tua umur geologisnya; termasuk ke dalamnya dataran bekas aliran sungai tua, dan wilayah danau-danau tapal kuda (oxbow lake). Rawa lebak selanjutnya dibedakan atas: Rawa lebak dangkal atau Rawa lebak pematang. Yakni Rawa yang memiliki kedalaman air kurang dari 50 cm. Rawa ini biasanya terletak di sepanjang tanggul sungai, dengan lama genangan air sekitar 3 bulan. Rawa lebak tengahan. Yaitu Rawa dengan kedalaman air antara 50–100 cm; lama genangannya berkisar antara 3-6 bulan. Rawa lebak dalam. Yaitu Rawa lebak yang dalamnya melebihi 100 cm. Rawa ini biasanya terletak agak jauh dari sungai ke sebelah pedalaman, dan genangan airnya bertahan lebih lama dari 6 bulan.Perjanjian Ramsar
Perjanjian Ramsar adalah perjanjian tentang tempat Rawa-Rawa yang dianggap penting secara internasional yang memiliki makna sebagai tempat tinggal burung air. Tujuan perjanjian itu adalah untuk pencegahan kerusakan Rawa yang semakin menggerogoti nilai tinggi dalam segi ekonomi, budaya, ilmiah dan sebagai sumber wisata. Perjanjian Ramsar diratifikasi atas masyarakat dunia pada 1971 di Ramsar, Iran.Daftar Ramsar
Negara yang akan menjadi anggota dalam perjanjian Ramsar itu harus mendaftarkan satu tempat Rawa dalam wilayahnya ke dalam "daftar Rawa-Rawa yang penting secara internasional", yang biasanya disebut "daftar Ramsar". Negara anggota memiliki kewajiban bukan hanya terhadap perlindungan tempat Rawa yang terdaftar, melainkan juga membangun dan melaksanakan proyek rencana tingkat pemerintah untuk menggunakan Rawa secara bijaksana. Salah satu situs Ramsar di Indonesia adalah Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai yang terletak di Sulawesi Tenggara.Referensi
Pranala luar
(Indonesia) Peraturan Pemerintah Indonesia no. 27 tahun 1991 tentang Rawa (Indonesia) Peraturan Pemerintah Indonesia no. 73 tahun 2013 tentang Rawa (Indonesia) Peraturan Menteri PUPR no. 29 tahun 2015 tentang Rawa (Inggris) Konvensi Ramsar, versi 1994Lihat pula
Lahan basah Paya Gambut Hutan bakau Tumbuhan akuatikrawa
Halloween II (1981)
Beyond the Boundary: I’ll Be Here – Past (2015)
My Neighbor Totoro (1988)
Indiana Jones and the Last Crusade (1989)
The 40 Year Old Virgin (2005)
- 1
- 2
No More Posts Available.
No more pages to load.