Entimem (bahasa Yunani: ἐνθύμημα, enthumēma) adalah silogisme retorik yang digunakan dalam bahasa percakapan. Awalnya dirumuskan oleh Aristoteles, terdapat empat jenis
Entimem, setidaknya dua yang dijelaskan dalam karya Aristoteles.
Aristoteles menjelaskan
Entimem sebagai "raga dari bukti", "bukti retorik yang paling kuat...sejenis silogisme" (Rhetoric I.I.3,11). Dia menganggapnya sebagai satu dari dua jenis pembuktian, satunya adalah paradigma.
Silogisme dengan sebuah premis yang tidak disebutkan
Jenis pertama
Entimem adalah potongan silogisme, atau silogisme dengan premis yang tidak disebutkan.
Berikut contoh dari
Entimem yang berasal dari silogisme melalui pemotongan (pemendekan) dari silogisme:
"Socrates tidak kekal karena dia manusia."
Bentuk baku lengkap akan menjadi:
Semua manusia tidak kekal. (premis mayor – tidak disebutkan)
Socrates adalah manusia. (premis minor – disebutkan)
Maka, Socrates tidak kekal. (kesimpulan – disebutkan)
Meski silogisme dapat menata semua premis dan kesimpulan dengan jelas, jenis
Entimem ini tidak menyebutkan setidaknya satu premis atau kesimpulan.
Silogisme berdasarkan tanda
Dalam Art of Rhetoric, Aristoteles berpendapat bahwa beberapa
Entimem berasal dari silogisme yang berdasarkan tanda (semeia) daripada fakta mutlak.
Pada bahasan ini, tanda adalah "hal-hal yang sangat erat kaitannya sehingga keberadaan atau tidaknya menunjukkan ada tidaknya hal lain." Berikut contohnya.
"Dia sakit, semenjak dia terkena batuk."
"Sejak dia punya anak, dia telah melahirkan."
Pada contoh tersebut, "terkena batuk" dan "punya anak" masing-masing merupakan tanda dari sakit atau melahirkan. Pada kedua contoh
Entimem hanya mungkin benar karena terdapat sumber lain dari batuk dan punya anak selain patogen dan melahirkan, seperti alergi dan adopsi anak.
Silogisme yang pembacanya memberikan premis
Jenis ketiga dari
Entimem terdiri dari silogisme dengan sebuah premis yang hilang yang kemudian diberikan oleh pembacanya sebagai anggapan.
Contoh dari jenis
Entimem ini sebagai berikut:
"Candide adalah novel bahasa Prancis; karenanya bersifat vulgar."
Pada bahasan ini, term silogisme yang hilang adalah "Novel bahasa Prancis bersifat vulgar" dan dapat menjadi anggapan yang dianggap oleh pembaca yang akan masuk akal dengan argumen
Entimem.
Jenis terakhir dari
Entimem adalah
Entimem visual.
Lihat juga
Paradigma
Logika matematika
Daftar referensi