Eupolemus (bahasa Yunani: ʾΕνπόλεμος) adalah sejarawan Yahudi Yunani paling awal. Karyanya hanya terlestarikan dalam lima fragmen (atau mungkin enam fragmen) dalam tulisan Eusebius dari Kaisarea Praeparatio Evangelica (disingkat Praep.), dalam kutipan sejarawan Alexander Polyhistor, dan dalam tulisan Klemens dari Aleksandria Stromata (disingkat Strom.).
Perikop keenam yang oleh Polyhistor dikatakan dari
Eupolemus (terlestarikan dalam catatan Eusebius) dianggap tidak pasti karena berbeda dari lima perikop lainnya dan biasanya disebut Pseudo-
Eupolemus.
Sejarah
Coral dan kosakata mengindikasikan penulisan aslinya dalam bahasa Yunani dan tarikh penulisan perikop-perikop asli sekitar 158/7 SM. Karena penulis menggunakan tarikh karyanya berdasarkan pemerintahan Seleucid bukan Ptolemis maka karya itu dibuat di wilayah Palestina bukan di Mesir. Ada spekulasi bahwa pengarangnya mungkin adalah
Eupolemus, duta utusan Yudas Makabe ke Roma yang disebutkan dalam 1 Makabe 8.17f dan 2 Makabe 4.11.
Tulisan
Fragmen-fragmen yang dianggap karya asli
Eupolemus adalah:
Pernyataan bahwa Musa adalah orang bijak pertama, bahwa ia mengajarkan abjad kepada orang Yahudi yang meneruskannya kepada orang Fenisia yang kemudian meneruskannya kepada orang Yunani, dan bahwa Musa pertama menulis peraturan-peraturan hukum bagi orang Yahudi (Praep. 9.26.1).
Sejumlah kronologi dari periode Musa sampai Daud serta sejumlah detail persiapan Daud untuk membangun Bait Suci yang diikuti oleh transkrip surat menyurat antara raja Salomo dengan "Vaphres raja Mesir" dan antara raja Salomo dengan "Souron raja Tirus", yang disamakan dengan raja Hiram yang disebutkan di Alkitab (Praep. 9.30.1–34.18).
Pernyataan singkat mengenai perisai emas yang dibuat oleh raja Salono (Praep. 9.34.20).
Cerita sangat singkat mengenai penganiayaan terhadap nabi Yeremia oleh raja "Jonachim" yang mungkin sama dengan raja Yoyakim, Yoyakhin, dan Zedekia diikuti dengan cerita pendek mengenai jatuhnya kerajaan Yehuda, diakhiri dengan catatan bahwa Yeremia menyembunyikan tabur perjanjian dan loh-loh batu (Praep. 9.39.2–5).
Sebuah ringkasan kronologi yang mengindikasikan rentang 5149 tahun dari Adam sampai tahun ke-5 pemerintahan Demetrios, penguasa Kekaisaran Seleukia tahun 161-150 SM (Strom. 1.141,4).
=
Fragmen yang biasanya dikenal sebagai Pseudo-
Eupolemus (Praep. 9.17.2–9) mengisahkan:
Kota Asyur, Babel, [sic] dibangun oleh para raksasa yang lolos dari air bah dan mereka juga membangun menara Babel. Setelah kehancurannya, para raksasa itu tercerai berai.
Selanjutnya ada ringkasan riwayat Abraham berdasarkan catatan Alkitab dengan sejumlah perubahan dan detail yang mirip dengan yang tertera dalam Apokrifon Kitab Kejadian maupun tulisan Yosefus serta dalam tradisi kaum Henokh. Abraham dikatakan secara khusus memiliki banyak pengetahuan mengenai astronomi dan ketika ia pergi ke Mesir, ia mengajarkan astrologi kepada para imam Mesir serta menjelaskan bahwa Henokh adalah yang pertama menemukan astrologi.
Perikop berikutnya tidak jelas konteksnya dan mungkin ada kesalahan dalam pengutipan:
Karena oran Babel berkata bahwa yang pertama adalah Belus, yaitu sama dengan Kronos, dan dari dia dilahirkan putra-putra bernama Belus dan Kanaan. Kanaan ini memperanakkan bapa orang Fenisia, yang mempunyai putra bernama Chum/Chus ("Kush"), disebut "Asbolus" oleh orang Yunani dan merupakan bapa orang Ethiopia serta saudara laki-laki Mestraim ("Misraim"), leluhur orang Mesir.
Banyak penerjemah secara tradisional memperbaiki Kanaan menjadi Cham, yaitu Ham karena dalam Kitab Kejadian 10:6 Ham adalah bapa dari Kush dan Misraim. Namun, di sini penulis membahas tradisi Babel, bukan tradisi Ibrani. Asbolus artinya "tertutup dengan arang hitam".
R. Doran dalam karya terjemahannya, The Old Testament Pseudepigrapha, Volume 2, memperbaiki einai Kronon ("adalah sama dengan Kronos") menjadi einai Kronou ("adalah putra Kronos") dengan catatan bahwa tidak ada naskah lain yang menyebutkan Belus pernah menyamakannya dengan Kronos.
Kisah ini diakhiri dengan mengindikasikan bahwa orang Yunani menyatakan Atlas sebagai penemu astrologi tetapi sesungguhnya Atlas adalah Henokh dan Henokh mempelajarinya dari malaikat-malaikat Allah.
R. Doran mengemukakan alasan untuk meyakini bahwa fragmen ini mungkin adalah bagian dari karya asli
Eupolemus meskipun ada keraguan seperti disebutkan di atas.
Referensi
Pustaka
"
Eupolemus", diterjemahkan oleh F. Fallon, dan "Pseudo-
Eupolemus", diterjemahkan oleh R. Doran dalam The Old Testament Pseudepigraphia: Volume 2, edited by James H. Charlesworth, Doubleday; New York, 1985. ISBN 0-385-18813-7.
Eusebius
Eusebius, Werke: Band 8: De Praeparatio Evangelica, ed. K. Mras. (Die griechischen christlichen Schriftsteller der ersten drei Jahrhunderte), 43,1–2 Berlin, 1954–56. (This is the standard critical edition of Eusebius.)
Eusebius, Preparation for the Gospel: Part 1, Books 1–9 , translated by Edward Hamilton Gifford, Clarendon Press; Oxford, 1903. Reissued by Baker House Company, 1991. ISBN 0-8010-3369-1 (ppr), ISBN 0-8010-3370-5 (clth). This is available on the web and the
Eupolemus material begins in Tertullian Project: Praeparatio: Book 9.
Klemens dari Aleksandria (Clement of Alexandria)
Clemens Alexandrinus, Werke, eds. Stählin. O. and Fruechtel. L. (Die griechischen christlichen Schriftsteller der ersten drei Jahrhunderte, 15), Berlin, 1960. This is the standard critical edition of Clement of Alexandria.
Clement of Alexandria, "Stromata" in Ante-Nicene Fathers: Fathers of the Second Century, Vol. 2, edited by Alexander Roberts, reissued by Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1988. ISBN 0-8028-8088-6. This is available on the web and the
Eupolemus fragment begins in Christian Classics Ethereal Library: Anti-Nicene Fathers, Vol. 2: Clement of Alexandria: Stromata: Book I: Chapter XXI.