Feminisme Marxis adalah sebuah varian filsafat dari
Feminisme yang memadukan dan memperluas teori
Marxis. Konsep
Feminisme Marxis lahir dari pemikiran seorang filsuf asal Jerman yang sangat terkemuka yang bernama Karl Marx. Bagi
Feminisme Marxis, penindasan kaum perempuan adalah bagian dari penindasan kelas dalam hubungan produksi.
Feminisme Marxis menganalisa jalan atau cara perempuan dan gender lain dieksploitasi, diopresi, atau didiskriminasi, melalui kapitalisme dan kepemilikan individual dari properti pribadi. Salah seorang feminis
Marxis, yakni Sharon Smith, pada Mei 2013, pernah menulis bahwa pembebasan perempuan dapat dicapai melalui memasukkan perempuan dan gender lain ke dalam kegiatan ekonomi yang bersifat produktif di dalam suatu sistem yang penuh dengan perencanaan. Feminis
Marxis memperluas analisis
Marxis tradisional dengan menerapkannya kepada pekerja/pembantu rumah tangga tak dibayar dan hubungannya dengan jenis kelamin.
Karl Marx setuju dengan Charles Fourier yang berpendapat bahwa kemajuan manusia berkait-kelindan erat dengan emansipasi atau terbebasnya manusia dari hubungan-hubungan yang bersifat seksis. Kiprah Marx dan Friedrich Engels juga diamini tokoh sosialis lain, yakni August Bebel dan Lewis Henry Morgan. Marx berargumen bahwa kerja tanpa henti menghilangkan peran, relasi, dan kerja terencana antara orang tua dan anak. Marx, selanjutnya, juga mempertahankan argumen bahwa kerja-kerja pengasuhan dan pembesaran keluarga secara tradisional merupakan suatu cara untuk mempertahankan kepemilikan pribadi.
Mengingat pondasinya di dalam materialisme historis,
Feminisme Marxis memiliki kemiripan dengan
Feminisme sosialis dan, pada kerangka yang lebih luas lagi,
Feminisme materialis. Dua kerangka ini memberikan batasan-batasan yang lebih besar lagi di dalam teori
Marxis. Namun, seperti yang telah dicatat oleh Martha E. Gimenez di dalam penelusurannya mengenai perbedaan di antara
Feminisme materialis dan
Feminisme Marxis, "cukup sulit untuk membangun garis demarkasi teoritis yang jelas di antara maupun di dalam dua istilah payung besar ini."
Referensi
Bacaan tambahan
Poonacha, Veena (13 March 1993). "Hindutva's hidden agenda: why women fear religious fundamentalism". Economic and Political Weekly. Sameeksha Trust (India). 28 (11): 438–439. JSTOR 4399483. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-01. Diakses tanggal 2020-05-31.
Dikutip dalam:
Louis, Prakash (2005), "Hindutva and weaker sections: conflict between dominance and resistance Diarsipkan 2023-07-19 di Wayback Machine.", in Puniyani, Ram, ed. (2005-07-21). Religion, power & violence: expression of politics in contemporary times. New Delhi Thousand Oaks: Sage. hlm. 171. ISBN 9780761933380.
Federici, S. B. (2014). Caliban and the witch Diarsipkan 2022-02-25 di Wayback Machine. (2., rev. ed). New York, NY: Autonomedia.
Eisenstein, Hester (2017). "Hegemonic feminism, neoliberalism and womenomics: 'empowerment' instead of liberation?" (PDF). New Formations. 91 (91): 35–49. doi:10.3898/NEWF:91.02.2017. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-01-17. Diakses tanggal 2020-05-31.
Marxist & Materialist Feminism - The Feminist eZine. (n.d.). Retrieved October 3, 2019, from http://www.feministezine.com/feminist/philosophy/Marxist-Materialist-Feminism.html Diarsipkan 2023-06-20 di Wayback Machine.
Seneviratne, Prajna (2018). "Marxist Feminism Meets Postcolonial Feminism in Organizational Theorizing: Issues, Implications and Responses". Journal of International Women's Studies. 19 (2): 186–196. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-20. Diakses tanggal 2020-05-31.
Hennessy, R., & Ingraham, C. (1997). Materialist Feminism: A reader in Class, Difference, and Women’s lives. Routledge.
Andrade, Joana El-Jaick (2015). "O feminismo marxista e a demanda pela socialização do trabalho doméstico e do cuidado com as crianças" (PDF). Revista Brasileira de Ciência Política (18): 265–300. doi:10.1590/0103-335220151810. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-03-10. Diakses tanggal 2020-05-31.
Dalla Costa, Mariarosa; James, Selma (2017). "The Power of Women and the Subversion of the Community" (PDF). Dalam S. Aronowitz & M. J. Roberts. Class. hlm. 79–86. doi:10.1002/9781119395485.ch7. ISBN 9781119395485. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-02-22. Diakses tanggal 2020-05-31. Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penyunting (link)
Poonacha, Veena (1995), Gender within the human rights discourse, RCWS Gender Series, Bombay: Research Centre for Women's Studies. S.N.D.T. Women's University, OCLC 474755917
Pranala luar
Marxism, Liberalism, And Feminism (Leftist Legal Thought) New Delhi, Serials (2010) by Dr.Jur. Eric Engle LL.M.
Proletarian Feminism
Silvia Federici, recorded live at Fusion Arts, NYC. 11.30.04
Marxist Feminism
Feminism of the Anti-Capitalist Left by Lidia Cirillo