Letusan freatomagma, juga dikenal sebagai hidrovulkanik atau hidromagmatik adalah
Letusan yang disebabkan oleh interaksi magma baru atau lava dengan air dan bisa sangat eksplosif maupun non-eksplosif, menyebabkan keluarnya uap dan fragmen piroklastik secara bersamaan. Ini mencakup semua proses yang bertanggung jawab atas interaksi magma dan air dalam sistem magma. Air dapat berasal dari air tanah, sistem hidrotermal, limpasan permukaan, danau atau laut.
Erupsi ini dicirikan dengan semburan abu vulkanik yang kadang diselingi suara gemuruh atau dentuman, tidak seperti erupsi Freatik, yang berasal dari interaksi magma dengan air memicu ledakan dan
Letusan materi yang lebih tua, dan tidak seperti
Letusan magmatik, jika hanya magma yang meletus dan hanya digerakkan oleh gas yang semula di dalam magma. Tipe erupsi ini menghasilkan fitur geologi seperti maar (kawah gunung api hasil
Letusan freatomagmatik).
Klasifikasi
Erusi freatomagmatik terbagi menjadi 3 subtipe, tipe Surtseyan, tipe Submarin, dan Subglasial.
= Surtseyan
=
Letusan Surtsey adalah tipe erupsi vulkanik akibat magma berinteraksi dengan air di kedalaman dangkal (misal air tanah) sehingga menimbulkan reaksi eksplosif. Erupsi ini diambil dari daerah Surtsey, Islandia yang menunjukkan gejala erupsi ini pada tahun 1963. Dalam kebanyakan kasus,
Letusan bertipe surtseyan terjadi pada gunung berapi di bawah laut, yang tipe erupsinya mirip dengan Strombolian. Bedanya, surtseyan memiliki skala yang lebih eksplosif, akibat dari pertemuan antara magma dan air secara langsung yang berubah menjadi gas dan menerbangkan debu vulkanik dan magma ke udara, dan dapat memecah permukaan air. Lava yang tercipta dari
Letusan Surtseyan cenderung bersifat basal, karena sebagian gunung berapi samudra bersifat basaltik.
Contoh klasik dari
Letusan gunung Surtseyan adalah pulau vulkanik Surtsey, yang meletus di lepas pantai selatan Islandia antara 1963 dan 1965. Aktivitas hidromagmatik membangun beberapa kilometer persegi tefra selama beberapa bulan
Letusan; akhirnya, air laut tidak bisa lagi mencapai ventilasi, dan
Letusan dialihkan ke gaya Hawaiian dan Strombolian.
Mekanisme
Hidrovulkanik awalnya didefinisikan sebagai vulkanisme eksplosif karena adanya uap dari segala jenis air (misalnya air tanah, danau, sungai, laut).
Letusan freatomagmatik juga telah dibedakan sebagai
Letusan gunung berapi yang dipicu oleh interaksi magma naik dan air tanah, sedangkan pada
Letusan freatik dan hidrotermal air tanah diuapkan oleh panas tanpa kontak langsung dengan magma segar dan
Letusan eksplosif yang dihasilkan tidak mengeluarkan materi remaja. Perbedaan antara
Letusan eksplosif freatik dan hidrotermal sulit dilakukan dan umumnya berbelit-belit dengan
Letusan freatomagmatik seperti yang terlihat dari
Letusan Te Maari 2012 di Tongariro, Selandia Baru. Berdasarkan pengamatan di Capenlihos (Azores, Portugal) dan Surtsey (Islandia), istilah Surtseyan diusulkan untuk
Letusan yang dimulai di air dangkal. Dangkal umumnya sekitar atau kurang dar 100 meter. Namun jumlahnya bervariasi, sebagian besar tidak ada konsistensi dan menggeneralisasi "freatomagmatisme" atau "hidrovulkanik" untuk memasukkan magma dengan interaksi air, eksplosif atau non-eksplosif, di lingkungan manapun. Namun, mungkin ada perbedaan substansial dalam fisika
Letusan, fragmentasi magma, proses transportasi piroklastik dan cara pengendapan antara
Letusan di lingkungan yang berbeda.
Letusan freatomagmatik diterima secara luas sebagai hasil dari proses MFCI. MFCI merupakan interaksi kekerasan yang digerakkan sendiri dari magma dan air yang dapat diuapkan, yang didukung oleh interaksi termal dan hidrodinamika antara bahan bakar cair (magma) dan pendingin (air).
Referensi
Lihat pula
Letusan freatik
Jenis
Letusan gunung berapi
Abu vulkanik
Maar
Pipa vulkanik
Emeishan traps
Bacaan lanjutan
Walker, G. P. L. 1971. Grain-size characteristics of pyroclastic deposits. Journal of Geology, 79, 696–714.
Vespa, M., Keller, J. & Gertisser, R. 2006. Interplinian explosive activity of Santorini volcano (Greece) during the past 150,000 years. Journal of Volcanology and Geothermal Research, 152, 262–86.
Riley, C. M., Rose, W. I. & Bluth, G.J.S. 2003. Quantitive shape measurements of distal volcanic ash. Journal of Geophysical Research, 108, B10, 2504.