- Source: Gas kota
Gas kota awalnya digunakan sebagai bahan bakar gas untuk pencahayaan pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 Masehi sebelum ditemukannya listrik. Jenis gas yang digunakan sebagai bahan gas kota ialah gas alam. Pembuatan gas kota melalui proses pirolisis, karbonisasi dan gasifikasi. Pada era modern, pemakaian gas kota bersaing sebagai sumber energi dengan berbagai jenis gas minyak cair.
Sejarah
= Abad ke-19 hingga awal abad ke-20 Masehi
=Gas kota pertama kali dikembangkan setelah penemuan hidrogen oleh Henry Cavendish pada abad ke-18 Masehi. Gas kota dibuat untuk menggantikan ladang gas alam sejak pertengahan abad ke-19 Masehi. Pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 Masehi, listrik belum ditemukan. Lampu jalan dan lampu ruangan memperoleh sumber pencahayaan dari gas kota. Fungsi gas kota sebagai bahan bakar utama untuk penerangan. Gas kota diproduksi menggunakan batu bara yang dipanaskan dalam suhu tinggi. Setelah gas kota muncul, gas ditangkap dan disimpan ke dalam pipa. Gas kota kemudian dikirim ke pelanggan. Pada periode ini, gas kota menggantikan lentera yang bahan bakar utamanya dari minyak atau lilin. Alasannya adalah harga gas kota yang lebih murah.
= Pertengahan abad ke-20 Masehi
=Pada periode 1940-an hingga 1970-an, gas kota telah didistribusikan untuk keperluan industri dan rumah tangga. Keberadaan gas kota menjadi tarnsisi energi yang mengarah ke penggunaan energi netral terhadap karbon dioksida. Pembawa energi utama bagi gas kota ialah hidrogen. Gas kota pada periode ini meliputi hidrogen dengan komposisi hingga sebesar 50%. Sisanya meliputi karbon monoksida dab hidrokarbon jenis lain.
Bahan pembuatan
Bahan bakar gas yang dibuat menjadi gas kota dikategorikan oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim sebagai bahan bakar padat. Kategori ini ditetapkan karena asal produksi dari bahan bakar gas yang digunakan dalam pembuatan gas kota adalah bahan bakar padat.
= Gas alam
=Gas kota dapat dibuat menggunakan gas alam tertentu. Kesesuaian ini berkaitan dengan penggunaannya dalam bentuk jaringan. Gas alam yang digunakan sebagai gas kota harus memiliki kualitas yang sesuai untuk konsumsi gas di perumahan maupun industri. Selain itu, gas alam yang dibuat harus memenuhi persyaratan untuk penyaluran oleh perusahaan penyaluran gas kota.
= Biogas
=Gas kota dapat dibuat menggunakan biogas. Kesetaraan nilai antara biogas untuk menghasilkan gas kota dinyatakan dalam satuan meter kubik dengan nilai kalor sebagai basis. Satu meter kubik biogas menghasilkan gas kota sebanyak 1,5 meter kubik.
Pembuatan
Gas kota dibuat melalui proses bertahap yang bersifat kompleks. Metode pembuatannya bervariasi dari suatu lokasi ke lokasi lainnya. Gas kota yang paling sederhana dapat dibuat menggunakan bahan bakar yang berbentuk padat. Proses pembuatannya melalui pirolisis, karbonisasi dan gasifikasi. Bahan bakar ini dapat berupa batu bara atau sampah dari kawasan perkotaan.
Penyimpanan
Penyimpanan gas kota terbatas pada tempat-tempat tertentu. Gas kota dapat disimpan dalam penyimpanan bawah tanah. Komposisi penyimpanan hidrogen sebelum penggunaan berkisar pada konsentrasi sebesar 20–60%. Hidrogen yang digunakan untuk gas kota ini disimpan di bawah permukaan tanah. Penyimpanannya pada gua-gua buatan yang dibentuk melalui pelarutan garam dengan pemompaan air.
Pemakaian
Gas kota merupakan salah satu bentuk produk energi modern. Gas kota merupakan salah satu bahan bakar pesaing bagi gas minyak cair. Dalam hal pemakaian, gas kota dapat bergantian pemakaiannya dengan gas minyak cair, minyak tanah dan briket batu bara. Gas kota yang dihasilkan dari gas alam dapat untuk keperluan rumah tangga, hotel dan restoran.
Dampak lingkungan
Konsumsi terhadap gas kota merupakan salah satu sumber utama bagi emisi gas rumah kaca. Karena gas kota diperoleh melalui pembakaran bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi karbon dioksida yang sangat besar.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Gas kota
- Gas fosil
- Turbin gas
- Daerah Khusus Ibukota Jakarta
- Kota Bontang
- Kota Batam
- Gas industri
- Kota Makassar
- Kota Samarinda
- Kota Dumai
- Kota, Rajasthan
- Kota district
- HVJ Gas Pipeline
- Sultan Ismail Petra Airport
- GAIL
- Kota Super Thermal Power Plant
- Greater Kota Kinabalu
- Kota Tinggi District
- Shell plc
- Pengerang
EXIT (2019)
Hot Fuzz (2007)
No More Posts Available.
No more pages to load.