Kota Dumai adalah sebuah
Kota di provinsi Riau, Indonesia, sekitar 201 km dari
Kota Pekanbaru.
Kota Dumai adalah
Kota dengan wilayah administrasi terluas kedua di Indonesia berdasarkan statusnya sebagai kotamadya, setelah
Kota Palangka Raya.
Kota ini berawal dari sebuah dusun kecil di pesisir timur Provinsi Riau.
Kota Dumai merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Diresmikan sebagai
Kota pada 20 April 1999, dengan UU No. 16 tahun 1999 tanggal 20 April 1999 setelah sebelumnya sempat menjadi
Kota administratif (kotif) di dalam Kabupaten Bengkalis. Pada awal pembentukannya,
Kota Dumai hanya terdiri atas 3 kecamatan, 13 kelurahan dan 9 desa dengan jumlah penduduk hanya 15.699 jiwa dengan tingkat kepadatan 83,85 jiwa/km2.
Geografi
Rata-rata ketinggian adalah 3 meter di atas muka laut. Wilayah
Kota Dumai beriklim tropis dengan curah hujan antara 100–300 cm dan suhu udara 24-30 °C dengan kondisi tanah rawa bergambut.
Dumai sebagian terdiri dari dataran rendah di bagian utara dan di sebelah selatan sebagian adalah dataran tinggi. Kondisi tanahnya mayoritas berupa tanah rawa yang bergambut dengan kedalaman antara 0-0,5 m. Struktur tanah umumnya terdiri dari tanah podsolik merah kuning dan tanah organosol dan gley humus dalam bentuk rawa-rawa atau tanah basah. Tanahnya terbentuk melalui endapan aluvium, lumpur, pasir halus, pasir, maupun kerikil dengan sifat yang mudah mengendap karena aliran air. Terdapat 15 sungai di wilayah
Dumai. Sungai-sungai tersebut dapat dilayari kapal pompong, sampan dan perahu sampai jauh ke hulu sungai.
= Batas Wilayah
=
Pemerintahan
=
Pada pemilihan umum walikota
Dumai 2020, pasangan Paisal dan Amris menjadi pemenang. Mereka dilantik pada 21 Februari 2021 sebagai walikota dan wakil walikota
Dumai untuk periode 2021-2024. Akan tetapi, wakil walikota
Dumai, Amris, meninggal dunia pada 29 April 2021, karena Covid-19.
= Dewan Perwakilan
=
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD
Kota Dumai dalam dua periode terakhir.
= Kecamatan
=
Kota Dumai memiliki 7 kecamatan dan 36 kelurahan. Luas wilayahnya mencapai 1.623,38 km² dan jumlah penduduk 280.174 jiwa (2017) dengan sebaran 172 jiwa/km².
Daftar kecamatan dan kelurahan di
Kota Dumai, adalah sebagai berikut:
Penduduk
Penduduk
Kota Dumai Tahun 2010, berjumlah 253.803 jiwa yang terdiri atas 131.465 jiwa laki-laki dan 305.338 jiwa perempuan. Dengan Kepadatan Penduduk 178.00 jiwa/km² dengan laju pertumbuhan penduduk berkisar 3,51 persen/tahun.
Menurut data tahun 2020, jumlah penduduk
Kota Dumai yang terdiri dari berbagai suku bangsa seperti Melayu (Mayoritas), lalu suku Batak, Minang, Jawa, Tionghoa, dan Bugis sebagai minoritas adalah sebanyak 286.000 jiwa dengan kepadatan rata-rata 156 jiwa/km² dan laju pertumbuhan sebesar 3,7% per tahun. Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk penduduknya.
Pendidikan
Untuk ukuran sebuah
Kota, di
Kota Dumai sekolah sebagai sarana pendidikan pembelajaran sangat lengkap. Mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak atau Raudatul Athfal hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan atau Madrasah Aliyah. Baik itu yang merupakan sekolah negeri juga beberapa yang dikelola oleh yayasan swasta viz. prayoga seperti sekolah dasar dan menengah Santo Tarcisius. Beberapa sekolah milik Pertamina mulai dari SD, SMP dan SMA YKPP merupakan salah satu sekolah swasta favorite di
Kota Dumai. Dan semua sekolah di
Dumai sudah menerapkan sistem standar nasional. Sehingga sekolah yang ada di
Dumai sangat berkualitas dan memiliki mutu yang tinggi.
Tidak sebatas sekolah menengah, beberapa perguruan tinggi juga sudah berdiri sejak
Dumai masih berstatus
Kota administratif. Dan seiring pembangunan yang sangat pesat, beberapa sekolah tinggi tersebut telah meningkatkan kualitasnya, dan mampu bersaing dengan sekolah tinggi yang berasal dari daerah lain yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lancang Kuning, Universitas
Dumai ( yang dulunya Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer
Dumai dan Akademi Manajemen Ilmu Komputer
Dumai) , Sekolah Tinggi Teknologi
Dumai, Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung, Akademi Kebidanan Hang Jebat dan Akademi Akuntansi Riau.
Kesehatan
Ekonomi
Indikator ekonomi makro berupa Product Domestic Regional Bruto (PDRB)
Kota Dumai yang terus meningkat tiap tahunnya sejak tahun 2000-2005 merupakan gambaran keberhasilan pembangunan perekonomian di
Kota Dumai. Untuk mendukung peningkatan PDRB tersebut maka titik berat pembangunan ekonomi
Kota Dumai adalah dengan mempertahankan dominasi pembangunan pada sektor industri, penjualan, pembangunan angkutan serta bangunan disamping memperhatikan sektor pertanian sebagai penghasil bahan baku industri. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat juga telah memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat di
Kota Dumai sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.
Kendala yang dihadapi selain masalah modal adalah Status lahannya masih disebut-sebut ex-HPH. Empat kecamatan di
Kota Dumai yaitu Kecamatan Sungai Sembilan, Medang Kampai, Bukit kapur dan
Dumai Barat merupakan wilayah yang memiliki sumber daya lahan yang potensial untuk pengembangan agrobisnis dan agroindustri dengan rekayasa teknologi tepat guna byocyclo farming seperti padi, palawija, sayuran Sumatra, pisang, nenas, durian, mangga, rambutan, sawit, aneka ternak (sapi, kambing, itik dan ayam) serta budidaya tambak ikan air tawar (patin, ikan mas, gurami serta ikan hias).yang lebih banyak yang di hasilkan dari kecamatan sungai sembilan untuk ke depan adalah sawit, pisang, dan palawija. Saat ini daerah kecamatan sungai sembilan khususnya kelurahan basilam baru sangat kekurangan sarana infra struktur untuk pembangunan jalan. Terutama pembangunan jalan utama simpang kaplingan hingga Pangkalan durian.
= Kelautan
=
Kota Dumai yang berada di tepi pantai timur Pulau Sumatra melakukan pengembangan secara terpadu kawasan pesisir pantainya sebagai kawasan tangkap dan budidaya keramba komoditas unggulan ekspor ikan hidup seperti kerapu, kakap putih, kepiting rajungan dan bawal melalui pemulihan fungsi hutan mangrove.
Kota Dumai juga memiliki pelabuhan yang bisa dijadikan sebagai portal untuk menuju negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
= Perdagangan
=
Kawasan
Dumai sangat strategis untuk dijadikan kawasan pengembangan perdagangan internasional, karena
Dumai berada di kawasan lintas perdagangan internasional Selat Melaka. Sejak beberapa tahun Kotamadya
Dumai telah mengajukan usulan sebagai kawasan perdagangan bebas/Free Trade Zone. Pemerintah RI sedang menyempurnakan produk hukum yang disebut UU kawasan FTZ.
= Industri
=
Dumai, juga dikenal sebagai
Kota minyak. Tiga industri yang turut serta memajukan
Dumai secara tidak langsung adalah PT CPI (dahulu Caltex Pacific Indonesia, Chevron Pacific Indonesia) dan saat ini beralih ke PT Pertamina Hulu Rokan yang bergerak mayoritas dalam bidang pertambangan dan ekspor minyak dan gas bumi, kemudian PT Pertamina yang bergerak dalam bidang pengolahan dan pendistribusian minyak dan gas bumi dalam negeri serta disusul oleh industri pengolahan minyak sawit (CPO) PT BKR (Bukit Kapur Reksa).
Selain Industri Skala besar seperti di atas, terdapat juga beberapa industri kecil atau home Industri. Pengolahan hasil pertanian seperti Kelapa dijadikan VCO minyak kelapa murni.
Kota Dumai dalam memainkan peranannya ke depan telah memiliki lima kawasan Industri yang strategis yaitu Kawasan Industri
Dumai (KID) di Pelintung, Kawasan Industri Lubuk Gaung, Kawasan Industri Dock Yard, Kawasan Industri Bukit Kapur dan Kawasan Industri di Bukit Timah.
Salah satu kawasan inidustri ini telah menjadi kawasan industri yang paling pesat kemajuannya di Provinsi Riau yakni kawasan industri Pelintung. Di kawasan industri ini telah dibangun satu dermaga ekspor dengan kapasitas tiga kapal tanker sekali sandar. Telah dibangun juga pabrik pupuk NPK dan telah berproduksi yang diyakini menjadi pabrik pupuk NPK terbesar di Asia Tenggara.
Perkembangan terakhir dari
Kota Dumai adalah beberapa perusahaan besar yang bergerak di bidang perkebunan sawit dan turunannya sudah membangun pabrik di
Kota Dumai, tepatnya di Lubuk Gaung seperti PT Sari
Dumai Sejati (Asian Agri), PT Ivo Mas Tunggal (Sinarmas), PT. Energi Sejahtera Mas(anak perusahaan Sinarmas Cepsa Pte.Ltd.)pt
Sari
Dumai oleo(sds 2,asian agri) dan PT Energi Unggul Persada.
= Pusat Perbelanjaan
=
Dumai sekarang memiliki pusat perbelanjaan modern dan terbesar di
Kota Dumai yang bernama Citimall
Dumai yang mulai dibangun pada Desember 2018 dan selesai serta diresmikan pada tanggal 20 Desember 2019 oleh Wali
Kota Dumai Zulkifli AS. Berada di akses lokasi yang strategis di Bukit Datuk,
Dumai selatan, Citimall
Dumai menempati bangunan 3 lantai dengan total luas lantai sebesar 23.215 m2 dan total area ritel yang disewakan seluas 14.466 m2. Berbagai tenant nasional yang mengisi Citimall
Dumai antara Iain, Matahari Department Store yang sudah beroperasi mulai tanggal 19 Desember, KHU Fashion, CFC, Roti 0'Gerai Ace Hardware, Cinema XXI, Farmer's Market, Fun World, Kidzilla, Optik Seis, Richeese Factory, Janji Jiwa, Montato, Bread Talk, J.CO, Mokko Donuts, 0B Fit, dan JTC Optic. Kehadiran Citimall
Dumai tidak hanya akan menambah alternatif destinasi berbelanja dan berekreasi, namun juga memberikan dampak positif dalam peningkatan perekonomian serta pendapatan daerah dari sektor pajak,baik itu pajak hiburan, pajak makanan dan minuman hingga pajak parkir. Selain itu, dampak yang juga paling terasa bagi masyarakat adalah terbukanya lapangan pekerjaan yang cukup besar, terutama dari tenant-tenant yang Citimall
Dumai.
Transportasi
= Udara
=
Dumai memiliki Bandar Udara Pinang Kampai yang terletak berdekatan dengan Kompleks Perumahan PT CPI yang terletak di Jalan Soekarno Hatta tepatnya di daerah bagan besar arah ke Duri dan Pekanbaru. Biasanya pesawat yang masuk ataupun keluar ke bandara ini menggunakan pesawat charter yang melayani rute seperti Medan,Pekanbaru,Jakarta,Batam dan penerbangan rute domestik tersebut tidak melayani setiap hari namun ada beberapa hari sekali dan tidak menentu
= Darat
=
Terdapat jalan tol yang menghubungkan
Kota Pekanbaru dan
Kota Dumai yang bernama Jalan Tol Pekanbaru-
Dumai atau Tol Permai yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada tanggal 25 September 2020 di Istana Bogor. Dengan adanya jalan tol ini, waktu perjalanan dari sebelumnya 5-6 jam sekarang sudah menjadi 2 jam saja.
= Laut
=
Kota Dumai memiliki keunggulan sebagai salah satu
Kota di Provinsi Riau yang berpeluang untuk memanfaatkan potensi pengembangan pelabuhan laut, dimana
Dumai berada pada posisi lintas perdagangan internasional Selat Melaka yang dikelola oleh PELINDO dan beberapa pelabuhan rakyat. Pelabuhan Sungai Pakning di
Dumai telah dibangun sebagai pelabuhan penghubung untuk kegiatan ekspor impor, begitu juga para penumpang yang ingin menuju ke Malaka,Port Dickson,dan Muar Malaysia menggunakan Kapal Indomal Express. Pelabuhan
Dumai terdiri dari 15 unit, 4 unit dimilki Chevron, 6 unit dimiliki PT Pertamina (Persero) dan 5 unit milik pemerintah. Sepanjang daerah pantai
Dumai terdapat beberapa pabrik minyak dan pengolahan minyak dengan kapasitas 170.000 barrel per hari dan dapat menampung 850.000 barrel minyak per hari.
Dumai juga disebut sebagai gerbang ekspor minyak Indonesia. Pada saat ini aktivitas ekspor gas sejumlah USD 426.123 juta per tahun.
Dumai juga melayani perjalanan laut domestik seperti Bengkalis, Selatpanjang, Tanjung Pinang, Batam, Tanjung Balai Karimun menggunakan kapal
Dumai Express atau
Dumai Line.
Budaya
Kota Dumai mempunyai keragaman suku dan budaya, selain memiliki budaya asli yaitu budaya Melayu. Keragaman yang ada merupakan aset yang bisa menghasilkan devisa. Kebudayaan Melayu dianggap sebagai "Roh Pembangunan
Kota Dumai" dengan cara menjabarkan nilai-nilai budayanya sebagai inspirasi dan dasar pembangunan. Pelaksanaan pembangunan dibidang kebudayaan telah meningkatkan daya tarik/promosi daerah tentang seni budaya daerah.
Pariwisata
Kota Dumai yang terletak di tepi pantai memiliki potensi pengembangan pariwisata seperti wisata alam, Budaya dan belanja. Beberapa daerah wisata di antaranya kawasan konservasi di Kecamatan Sungai Sembilan, hutan wisata di Kecamatan
Dumai Barat dan
Dumai Timur, kawasan pantai Teluk Makmur di Kecamatan Medang Kampai dan Tasik Bunga Tujuh di Kecamatan
Dumai Timur. Sebagai gerbang utama untuk memasuki Riau Daratan, beberapa turis sudah berulang kali mengunjungi
Dumai, terutama yang ingin mengunjungi Malaka.
Dumai sangat mudah dicapai karena transportasinya yang lancar.
Ada beberapa objek wisata yang menarik dalam perjalanan menuju
Dumai, seperti adanya suku terbelakang yang dinamakan suku Sakai, hutan tropis di sepanjang jalan, dan air sungai yang warnanya unik seperti warna teh. Selain itu juga dapat dilihat beratus pipa angguk yang mengangkat minyak dari perut bumi. Pusat perbelanjaan Ramayana di Jalan Jend Sudirman menambah ikon
Dumai pada tahun 2007 dan sekarang telah ditemukan danau buatan di bagan besar.
Dumai juga memiliki pantai sangat indah tempat melepas lelah yaitu "Pantai Pasir" yang terletak di hulu Sungai
Dumai.Pada malam hari kita juga bisa menikmati wisata kuliner di sepanjang Jalan Ombak yang menjajakan berbagai menu makanan khas Nusantara.
Referensi
Pranala luar
(Indonesia) Situs web resmi