Pada April
2024, negara-negara
Asia Tenggara mengalami rekor suhu ekstrim yang sudah menyebabkan beberapa kasus kematian.
Negara
= Indonesia
=
Cuaca yang lebih hangat dari perkiraan menyebabkan peningkatan infeksi demam berdarah di Indonesia. Pada periode pekan ke-15, tercatat 62.001 kasus infeksi dan 475 kematian yang diakibatkan infeksi demam berdarah sementara periode yang sama di tahun 2023 mencatat 22.551 kasus infeksi dan 170 kematian. Kementerian Kesehatan mengeluarkan peringatan kepada wisatawan lokal dan internasional yang berkunjung ke Bali untuk divaksinasi terhadap penyakit demam berdarah.
= Laos
=
Laos mencatat rekor baru sepanjang masa saat suhu di kota Luang Prabang tercatat mencapai 42,7°C (109°F) pada 16 April
2024. Badan cuaca setempat mengeluarkan peringatan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan di sebagian besar wilayah Laos karena suhu udara diperkirakan akan mencapai 40°C hingga 43°C dari 25 April hingga 28 April.
= Malaysia
=
Hingga 14 April, terdapat 45 kasus penyakit terkait cuaca
panas yang dilaporkan: 33 kasus kelelahan akibat cuaca
panas, 11 kasus heatstroke, dan 1 kasus kram akibat cuaca
panas.
= Myanmar
=
Sejak awal April
2024, sebuah badan amal di Yangon telah merawat setidaknya 100 orang karena cedera akibat cuaca
panas. Temperatur sempat mencapai 47°C di Kotapraja Chauk di Wilayah Mandalay, 45°C di Nyaung-U dan 44°C di Myingyan, Minbu dan Sinphyukyun di Wilayah Magwe. Di Wilayah Sagaing, warga sipil yang mengungsi akibat perang saudara yang sedang berlangsung mengalami kesulitan yang berlipat ganda. Penduduk esa Mone Hla di Kotapraja Khin-U, misalnya, melaporkan masalah kesehatan dan kekurangan air semenjak rumah mereka dibakar oleh tentara junta pada tanggal 28 Maret. Pemadaman listrik bergilir menyebabkan masyarakat setempat tidak dapat menggunakan peralatan listrik untuk mendinginkan diri, sehingga masyarakat terpaksa berteduh di bawah naungan pepohonan di taman pada siang dan sore hari.
= Filipina
=
Hingga tanggal 18 April, pihak berwenang setempat telah mencatat 34 kasus penyakit yang diakibatkan oleh cuaca
panas. Indeks
panas di beberapa daerah tercatat meningkat hingga rentang 42°C dan 51°C. Pada tanggal 28 April, indeks
panas 53°C tercatat di kotamadya Iba di provinsi Zambales, yang menjadi indeks
panas tertinggi di Filipina sejauh ini pada tahun
2024. Karena musim El Niño di Filipina, badan cuaca setempat memperkirakan bahwa indeks
panas pada tingkat berbahaya akan terus berlanjut di setidaknya 32 wilayah di Filipina hingga pertengahan Mei. Filipina berisiko mengalami beberapa pemadaman lokal (akibat permintaan listrik yang tidak bisa diimbangi suplai). 5 jaringan listrik di Luzon dan Visayas secara periodik mengalami pemadaman listrik karena permintaan yang melebih suplai listrik maksimal yang tersedia.
Departemen Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan setempat mengeluarkan rekomendasi agar pengusaha mengizinkan pekerjanya bekerja dari rumah. Kehadiran siswa/i di sekolah negeri ditangguhkan pada tanggal 29 dan 30 April dan dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh untuk sementara mengingat ruang kelas di sekolah negeri umumnya akan penuh sesak dan tidak dilengkapi ventilasi yang baik. Tempat penginapan penuh dipesan dan beberapa pusat perbelanjaan dipenuhi banyak orang yang berusaha mendinginkan diri di tengah kondisi cuaca
panas.
= Thailand
=
Hingga tanggal 28 April, sudah tercatat 30 kasus kematian terkait cuaca
panas, sementara dalam tahun 2023 hanya tercatat 37 kasus kematian. Situasi cuaca
panas sejauh ini telah menyebabkan peningkatan pemakaian listrik yang sangat besar diakibatkan penggunaan sistem pendingin. Ketinggian air di waduk Lam Takhong dan sungai Lam Mun di Nakhon Ratchasima telah menurun drastis akibat kekeringan dan
panas ekstrim. Penurunan kapasitas sumber air utama ini memicu kekhawatiran akan kekurangan air. Inspeksi di gudang bahan kimia ditingkatkan karena telah terjadi serangkaian kebakaran dan beberapa bahan kimia yang disimpan sensitif terhadap
panas.
Referensi