Kain dan Habel adalah masing-masing anak pertama
dan kedua dari pasangan manusia pertama, Adam
dan Hawa. Mereka dilahirkan setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa (satu-satunya anak Adam
dan Hawa yang lain yang disebut dalam Alkitab adalah Set). Cerita mereka dikisahkan dalam Alkitab Ibrani
dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, yaitu dalam Kitab Kejadian pasal 4
dan dalam Al-Qur'an dalam Surah 5:27-32. Dalam kedua versi ini
Kain melakukan pembunuhan yang pertama kali dengan membunuh saudaranya setelah Allah menolak korbannya, tetapi menerima korban
Habel. Kitab Kejadian memberikan tekanan pada pekerjaan kedua saudara ini;
Habel menggembalakan ternak, sementara
Kain seorang petani.
Etimologi
Kain dan Habel adalah transliterasi dari nama-nama dalam bahasa Ibrani:
"
Kain" dari קַיִן / קָיִן; dalam transliterasi Ibrani standar, Qáyin sementara dalam ejaan Ibrani Tiberias Qáyin / Qāyin
"
Habel" dari הֶבֶל / הָבֶל; dalam transliterasi Ibrani standar, Hével / Hável,
dan dalam ejaan Ibrani Tiberias Héḇel / Hāḇel.
Dalam Al-Qur'an,
Habel disebut Hābīl (هابيل);
Kain tidak disebutkan namanya dalam Al-Qur'an, meskipun tradisi Islam mencatat namanya Qābīl (قابيل).
Kain disebut Qayen (ቃየን) dalam versi Etiopia dari Kitab Kejadian, meskipun dalam beberapa tempat lainnya seperti Surat Yudas (Yudas 1:11), ia disebut dengan variannya Qayel (ቃየል),
dan dengan nama ini ia lebih sering disebut dalam khotbah-khotbah. Sebagian orang telah mengusulkan bahwa nama
Habel harus diidentifikasikan dengan kata dalam bahasa Asyur aplu, yang semata-mata berarti "anak lelaki".
Sebuah etimologi rakyat Inggris yang dulu dianut luas mengatakan bahwa
Habel terdiri atas ab
dan el, sehingga praktis artinya adalah sumber Allah. Namun, ini adalah sebuah penafsiran yang menyimpang, karena kata aslinya dalam bahasa Ibrani hanya mengandung tiga huruf HVL (הָבֶל), yang sangat berbeda dengan
Habel (אבאל). Secara alkitabiah, kata Hevel (
Habel) muncul dalam Kitab Pengkhotbah dalam sebuah konteks yang menyiratkan bahwa kata itu harus diterjemahkan "sia-sia" (Versi Raja James semata-mata menerjemahkannya sebagai "kesia-siaan", yang pada masa penerjemahannya mempunyai makna yang sama dalam bahasa Inggris, namun sekarang tidak lagi),
dan juga muncul, dalam teks Masoret, dalam Kitab 1 Samuel (1 Samuel 6:18) tampaknya dengan arti "ratapan". Kedua penggunaannya dalam Alkitab secara tradisional ditafsirkan mengindikasikan bahwa nama "
Habel" adalah sebuah pemainan kata, sebuah rujukan kepada hidup
Habel yang singkat.
Cerita
= Ringkasan
=
Kitab Kejadian (Kejadian 4:1–17) memberikan gambaran singkat tentang kedua saudara ini. Dikatakan bahwa
Kain adalah seorang petani yang mengolah tanahnya, sementara adiknya
Habel adalah seorang gembala. Suatu hari mereka mempersembahkan kurban kepada Allah.
Kain mempersembahkan buah-buahan
dan gandum
dan padi, sementara
Habel mempersembahkan domba yang gemuk, anak domba, atau susu, seperti yang dikatakan oleh Yosefus dari hasil pertama ternaknya. Karena Allah tidak mau menerima apapun yang tumbuh dari bumi maka Allah tidak menerima persembahan
Kain, Allah menerima kurban
Habel,
dan karena itu
Kain membunuh
Habel, karena alasan yang juga tidak dijelaskan, sering kali dianggap sebagai sekadar rasa iri karena Allah pilih kasih. Cerita ini berlanjut dengan Allah yang mendekati
Kain dan menanyakan di mana
Habel berada. Jawaban
Kain yang kemudian menjadi ucapan yang sangat terkenal ialah, " Apakah aku penjaga adikku?"
Allah melihat bahwa
Kain mencoba mengelak, karena-Nya Ia mengatakan kepada
Kain "Darah [
Habel] adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah". Allah mengutuk
Kain untuk mengembara di muka bumi.
Kain ketakutan bahwa ia akan dibunuh orang lain di muka bumi
dan dalam rasa takutnya itu ia memohon kepada Allah,
dan karena itu Allah mmberikan kepadanya tanda pada wajah
Kain sehingga ia tidak akan dibunuh, sambil berkata bahwa "barangsiapa yang membunuh
Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat." Lalu
Kain pergi, "ke negeri pengembaraan". Terjemahan-terjemahan lainnya menyebutkan bahwa ia pergi "ke Tanah Nod", yang umumnya dianggap sebagai kekeliruan terjemahan dari kata Ibrani Nod, yang artinya pengembaraan. Meskipun ia dikutuk untuk hidup mengembara,
Kain belakangan disebutkan mempunyai keturunan,
dan mendirikan sebuah kota yang dinamainya Henokh, sesuai dengan nama anaknya.
Tapi menurut Al-Quran dinyatakan bahwa
Kain memberikan kurban yang tidak layak.Dia memberi tanaman
dan buah-buahan yang busuk,sehingga Allah tidak menerimanya. Maka
Kain iri dengan
Habel dan membunuhnya.
= Kematian Habel
=
Dalam Kekristenan, ada perbandingan antara kematian
Habel dengan kematian Yesus. Dalam Injil Matius(23:35), Yesus Kristus berkata tentang
Habel sebagai orang yang benar. Namun, Surat Ibrani menyatakan bahwa ... darah pemercikan... [berbicara] lebih kuat daripada darah
Habel (Ibrani 12:24), artinya, darah Yesus ditafsirkan menuntut belas kasihan tetapi darah
Habel menuntut pembalasan (karenanya ada kutuk
dan tanda).
= Pemakaman
=
Menurut Al-Qur’an,
Kain (Qabil) memakamkan Abel (Habil), setelah melihat seekor gagak yang menggali-gali tanah atas perintah Allah. Al-Quran menyatakan bahwa setelah melihat gagak itu, Qabil menyesali tindakannya,
dan bahwa ketimbang dikutuk oleh Allah, karena manusia belum pernah melakukannya sebelumnya, Allah memilih untuk menciptakan sebuah hukum yang melarang pembunuhan:
"Bila seseorang membunuh seseorang (kecuali kalau hal itu dilakukan karena pembunuhan atau karena menyebarkan kekacauan di seluruh negeri) seolah-olah membunuh seluruh bangsa itu;
dan bila seorang menyelamatkan sebuah nyawa, seolah-olah ia telah menyelamatkan seluruh umat manusia."
= Di dunia bawah
=
Di zaman klasik, maupun belakangan ini,
Habel dianggap sebagai korban pertama yang tidak bersalah dari kuasa kejahatan,
dan karena itu martir yang pertama. Dalam Kitab Henokh yang esoterik (22:7), jiwa
Habel digambarkan telah diangkat sebagai pemimpin para martir, yang menyerukan pembalasan, penghancuran benih keturunan
Kain. Pandangan ini belakangan diulangi dalam Perjanjian Abraham (di A:13 / B:11); di sini
Habel telah diangkat menjadi hakim jiwa-jiwa:
seseorang yang mengerikan duduk di takhta untuk menghakimi semua makhluk,
dan meneliti orang-orang yang benar
dan orang-orang berdosa. Karena
Habel adalah orang pertama yang meninggal sebagai martir, Allah membawanya [ke takhta hakim di dunia bawah] untuk memberikan penghakimannya, sementara Henokh, sang jurutulis surgawi, berdiri di sisinya untuk menuliskan dosa-dosa
dan kebenaran setiap orang. Karena Allah berkata: Aku tidak akan menghakimi kamu, tetapi masing-masing orang akan diadili oleh manusia. Sebagai keturunan orang yang pertama, mereka akan dihakimi oleh anaknya hingga kemunculan Tuhan dalam cara yang agung
dan megah, yaitu ketika mereka akan dihakimi oleh ke-12 suku Israel,
dan kemudian hari penghakiman oleh Tuhan sendiri akan sempurna.
dan tidak berubah.
Menurut Kitab Adam
dan Hawa Koptik (2:1-15),
dan Gua Harta Benda Siriak, tubuh
Habel, setelah berhari-hari lamanya masa berkabung, ditempatkan di Gua Harta Benda,
dan di hadapannya Adam
dan Hawa, serta keturunannya, menyampaikan doa-doa mereka. Selain itu, garis keturunan Adam lewat Set bersumpah atas nama darah
Habel untuk memisahkan diri mereka dari orang-orang yang fasik.
=
Telah banyak yang ditulis tentang kutuk
Kain,
dan tanda yang terkait. Kata yang diterjemahkan dengan tanda itu dapat berarti suatu pertanda, peringatan, atau kenangan. Dalam Alkitab, kata yang sama digunakan untuk menggambarkan bintang-bintang sebagai tanda atau peringatan, sunat sebagai lambang perjanjian Allah dengan Abraham,
dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Musa di hadapan Firaun. Meskipun kebanyakan pakar percaya bahwa si penulis bagian cerita ini mempunyai rujukan yang jelas dalam benaknya sehingga para pembacanya akan mengerti, saat ini sedikit sekali consensus tentang apa persisnya arti tanda itu.
Alkitab memuat beberapa rujukan pada sejumlah kesempatan terhadap orang-orang Keni, yang, dalam bahasa Ibrani, dirujuk sebagai Qayin, yakni, kata yang sangat dekat dengan kata
Kain (Qayin). Jadi, tanda
Kain diyakini mulanya berasal dari suatu tanda yang sangat jelas membedakan suku Keni, seperti misalnya rambut yang merah, atau suatu tato ritual tertentu, yang kemudian dipindahkan kepada
Kain sebagai eponim suku tersebut. Dikatakan bahwa tanda ini memberikan
Kain perlindungan (melukai
Kain akan dibalas hingga tujuh kali lipat). Dengan demikian, tanda ini dilihat sebagai suatu bentuk perlindungan yang diberikan kepada anggota sebuah suku, dalam suatu bentuk sehingga seluruh suku akan menyerang orang yang melukai satu saja anggota mereka.
Kelompok-kelompok Baptis
dan Katolik sama-sama menganggap bahwa gagasan tentang Allah yang mengutuk seorang individu tidak sesuai dengan watak Allah,
dan karena itu mengambil sikap yang berbeda. Katolik secara resmi memandang bahwa kutuk ini diakibatkan karena tanah sendiri menolak untuk memberikan hasil kepada
Kain, sementara beberapa orang Baptis memandang kutuk itu sebagai agresi
Kain sendiri, sesuatu yang sudah ada
dan Allah hanya menunjukkannya, bukan menambahkannya.
Dalam Yudaisme, tanda ini bukanlah suatu hukuman melainkan tanda belas kasihan Allah. Ketika
Kain dihukum untuk menjadi pengembara, ia tidak mempersoalkan hukumannya, melainkan hanya memohon agar hukumannya diubah sedikit, sambil memprotes, “Barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku! Karena alasan-alasan yang tidak disebutkan dengan jelas, Allah menyetujui permintaan ini. Ia memberikan tanda pada
Kain sebagai tanda bagi orang lain agar
Kain tidak dibunuh sampai ia mempunyai tujuh keturunan. Penafsir Torah Rashi menjelaskan bahwa setelah tujuh keturunan (
Kain, Henokh, Irad, Mehuyael, Metusael, Lamekh, Yabal/Yubal/Tubal-
Kain)
Kain dibunuh oleh keturunannya Lamekh. (Kejadian 4:24)
Dalam seni Kristen abad pertengahan, khususnya di Jerman abad ke-16,
Kain digambarkan sebagai seorang Yahudi stereotipikal yang berambut ikal, berjanggut, sementara
Habel adalah seorang non-Yahudi Kristen yang berambut pirang. Gambaran tradisional ini telah berlanjut selama berabad-abad dalam suatu bentuk tertentu, seperti misalnya lukisan James Tissot pada abad ke-19,
Kain membawa
Habel untuk Dibunuh, yang diperlihatkan di atas. Ini adalah akibat dari apa yang tampaknya penyelesaian yang perlu terhadap masalah pembunuhan terhadap saudara sendiri tanpa melibatkan orang luar, dengan menjelaskannya sebagai akibat dari suatu kelompok yang secara historis direndahkan oleh Kekristenan.
Dalam budaya populer, sejak zaman Victoria, rasa haus darah
Kain telah sering menyebabkan ia digambarkan sebagai nenek moyang vampir. Sebuah pandangan lain diambil dalam teologi Mormon; di sini
Kain dianggap sebagai perwujudan dari Anak yang Terhilang, bapak dari kombinasi rahasia (artinya, organisasi-organisasi rahasia
dan kejahatan terorganisir), maupun orang pertama yang memegang gelar Master Mahan yang berarti empu dari rahasia besar, agar ia dapat membunuh
dan memetik keuntungan.
= Pengembara
=
Karena
Kain diperintahkan mengembara di muka bumi sebagai hukuman, muncul sebuah tradisi bahwa hukuman ini berlangsung selama-lamanya, dengan cara yang sama dengan legenda (jauh di kemudian hari) tentang Flying Dutchman. Menurut beberapa sumber Islam, seperti misalnya al-Tabari, Ibn Kathir
dan al-Tha'labi,
Kain bermigrasi ke Yemen.
Meskipun berbagai variasi dari tradisi ini kuat pada abad pertengahan, dengan sejumlah laporan bahwa beberapa orang mengklaim “melihat”
Kain, semuanya itu umumnya ditolak. Namun, tema
Kain yang Mengembara muncul dalam folklor Mormon (tetapi tidak di kitab sucinya). Klaim terakhir yang diketahui tentang orang yang mengaku “melihat”
Kain tampaknya adalah di Amerika Serikat pada tahun 1868, ketika ia dilaporkan mengunjungi seorang Mormon bernama O'Grady (lihat Desert News, 23 September 1868). Sebelumnya pada 1836, seorang Mormon perdana yang lainnya—David W. Patten—mengklaim telah berjumpa dengan seorang yang sangat tinggi, berbulu,
dan berkulit hitam di Tennessee yang mengatakan bahwa ia adalah
Kain. Patten mengklaim bahwa
Kain telah memohon dengan sungguh-sungguh agar ia mati namun permohonannya itu ditolak,
dan bahwa misinya adalah menghancurkan jiwa-jiwa manusia. Cerita Patten dikutip dalam kisah Spencer W. Kimball, The Miracle of Forgiveness (Mukjizat Pengampunan), yang populer di antara orang-orang Mormon.
Meskipun keyakinan-keyakinan yang belakangan ini tentang pengembaraan kekal, menurut Kitab Tahun-tahun Yobel (ps. 4)
Kain menetap, menikahi saudara perempuannya, Awan, memperoleh anak laki-lakinya yang pertama, Henokh (dianggap orang yang berbeda dengan Henokh yang lebih terkenal), sekitar 196 tahun setelah penciptaan Adam.
Kain kemudian mendirikan kota yang pertama, menamainya sesuai dengan nama anaknya, membangun rumah,
dan tinggal di sana hingga rumah itu roboh menimpanya, membunuhnya pada tahun yang sama dengan kematian Adam.
Sebuah legenda abad pertengahan pernah mengatakan bahwa pada akhirnya
Kain tiba di Bulan
dan di sana ia menetap selama-lamanya dengan setumpukan ranting-ranting kayu di punggungnya. Ini berasal dari fantasi popular yang menafsirkan bayang-bayang di wajah Bulan. Sebuah contoh tentang keyakinan ini terdapat dalam karangan Dante Alighieri, Inferno (XX, 126); di sini ungkapan "
Kain dan ranting-ranting" digunakan sebagai sinonim untuk "bulan".
Asal usul
Dalam studi ilmiah, teori yang paling lazim ialah bahwa cerita ini terdiri dari sejumlah lapisan, dengan lapisan aslinya berasal dari dongeng Sumeria tentang bujukan terhadap Inanna. Dalam cerita ini, yang dianggap mewakili konflik kuno antara para penggembala nomaden
dan para petani agraris yang telah menetap, Dumuzi, dewa para gembala,
dan Enkimdu, dewa para petani, bersaing memperebutkan perhatian Inanna, sang Dewi utama. Dumuzi adalah dewa yang kasar
dan agresif, tetapi Enkimdu lemah lembut
dan tenang, karena itu Inanna lebih suka kepada Enkimdu. Namun, ketika mendengar hal ini, Dumuzi mulai menyombongkan diri tentang betapa hebatnya dirinya,
dan menunjukkan karisma yang kuat sehingga Enkimdu meminta kepada Inanna untuk menikahi Dumuzi
dan kemudian pergi mengembara.
Paralel Alkitab dengan teori ini ialah Allah sejajar dengan Inanna,
Habel, sang gembala, dengan Dumuzi,
dan Kain, sang petani, dengan Enkimdu,
dan hanya menyamakan bagian cerita tentang persaingannya,
Kain pergi mengembara,
dan tradisi-tradisi di luar Alkitab mengenai keterlibatan seorang perempuan cantik. Kehadiran kurban dalam cerita Alkitab — lebih daripada sekadar kata-kata — kadang-kadang dilihat sebagai perubahan yang dibuat oleh para imam atas cerita ini, untuk menekankan bahwa suatu bentuk kurban lebih baik daripada yang lainnya.
Dalam mitologi di kemudian hari, meskipun masih sebelum tahun 1500-an SM, Dumuzi telah bercampur dengan Enkimdu,
dan karena itu bertindak sebagai dewa pertanian umum, meskipun masih mempertahankan beberapa unsur dari mitos sebelumnya. Dalam peranan yang lebih umum ini, karena ia bertanggung jawab atas siklus tanaman tahunan, Dumuzi kemudian dilihat sebagai dewa kehidupan-kematian-kelahiran kembali. Bagaimana persisnya mitos ini berpadanan dengan perkawinan Dumuzi dengan Inanna tidaklah jelas, karena salinan-salinan yang ada tentang mitos ini tiba-tiba dimulai dengan Inanna yang turun ke dunia bawah karena alasan yang tidak diketahui. Innana hanya dapat lolos dengan mengubah dirinya menjadi dewa yang bukan dari dunia bawah,
dan karena itu pada gilirannya memperhatikan mereka masing-masing. Dumuzi senang sekali bahwa Innana telah pergi,
dan karenanya, dengan murkanya, Innana mengirimkan roh-roh jahat kepadanya. Dumuzi meninggal
dan dengan demikian Innana terbebas. Ia kemudian berubah pikiran, merasa kasihan,
dan mengembalikan Dumuzi dengan membujuk saudara perempuan Dumuzi untuk mengambil tempatnya selama 6 bulan setiap tahunnya (karena itu dimulailah siklus tahunannya).
Pembunuhan Dumuzi ini, menurut pemikiran kritis, dianggap sebagai sumber pembunuhan
Habel. Karena Allah, berbeda dengan Inanna, dianggap cukup kuat untuk tidak terjebak di dunia bawah, Ia tidak perlu meloloskan diri,
dan karenanya tidak ada motif untuk membunuh
Habel,
dan dengan demikian kesalahan dialihkan kepada
Kain/Enkimdu yang iri hati. Bagian dari cerita yang melibatkan kebangkitan
dan kematian tahunan yang abadi tidak diberikan kepada
Habel, yang dianggap makhluk fana belaka.
Peringatan
Habel dianggap sebagai martir yang pertama
dan dengan demikian, sebagai pendahulu Kristus. Namanya disebutkan dalam litani bagi orang yang hampir meninggal di lingkungan Gereja Katolik Roma,
dan kurbannya disebutkan dalam Kanon Misa bersama kurban Abraham
dan Melkisedek. Gereja Koptik memperingati hari pestanya pada 28 Desember.
Sastra
Sebagai pembunuh pertama
dan korban pembunuhan pertama,
Kain dan Habel telah sering menjadi dasar bagi drama tragis. Nama-nama mereka sering kali digunakan dalam karya-karya fiksi semata-mata sebagai rujukan juga. Beberapa rujukan terkenal terhadap
Kain dan Habel adalah:
Dalam permainan peran Vampire: The Masquerade,
Kain disebutkan telah membunuh saudaranya dengan pengertian bahwa Allah menginginkan
Kain dan Habel memberikan kurban darah dengan mempersembahkan sesuatu yang paling berharga bagi mereka,
dan bahwa
Kain mengurbankan
Habel sebagai yang paling dikasihinya kepada Allah.
Kain (dieja "Kaine" dalam hal ini) belakangan menjadi vampir yang pertama.
Karya Samuel Beckett Menunggu Godot, ketika Estragon berusaha mendapatkan perhatian Pozzo, ia mencoba nama:
Kain dan Habel. Pozzo menjawab kepada keduanya
dan dengan demikian ia mewakili seluruh umat manusia.
Dalam buku Cain's Book, Alexander Trocchi, tokoh anti-hero, Joe Necchi, seperti
Kain, juga tampaknya dikutuk untuk mengembara. Dalam hal ini 'tanda'
Kain digambarkan dengan tanda kecanduan heroin.
Dalam Beowulf, monster Grendel adalah seorang keturunan
Kain.
Lord Byron menulis puisi "Cain" yang mendramatisasikan cerita
Kain dan Habel.
Karya John Steinbeck, East of Eden adalah penceritaan kembali kisah
Kain dan Habel dalam setting akhir abad ke-19
dan awal abad ke-20 migrasi ke barat menuju California. Juga, novellettenya Of Mice and Men mengambil unsur-unsur dari cerita tersebut.
Kane and Abel adalah judul sebuah novel yang ditulis oleh pengarang Britania Jeffrey Archer. Ini adalah cerita tentang dua laki-laki ambisius (dilahirkan pada hari yang sama tetapi tidak saling terkait) yang mengembangkan persaingan kuat, meskipun tidak benar-benar saling mengenal. Novel ini diterbitkan di Britania Raya pada 1979, mencapai tempat ke-1 dalam daftar Buku Terlaris New York Times ketika diterbitkan di Amerika Serikat setahun sesudahnya.
Puisi Baudelaire "Abel and Cain" dalam kumpulannya Les Fleurs du Mal menganggap
Kain mewakili semua orang yang terinjak-injak di dunia. Baris-baris terakhir puisi ini mengimbau, "Ras
Kain, menyerang langit /
dan dari surga menghempaskan Allah!"
Kain dan Habel sering kali muncul dalam siklus grafis surrealis The Sandman, oleh Neil Gaiman. Dalam dunia impian
Kain terlibat dalam pembunuhan saudaranya sendiri yang abadi, karena
Habel setiap kali dihidupkan kembali setelah ia dibunuh: "
Kain: Mengapa aku menimbulkan kehadiran yang meledak kepadamu? Saudara macam apakah aku ini bila aku melakukan hal itu?
Habel: Macam orang yang membunuh aku setiap kali ia marah kepadaku, atau bosan, atau sekadar sedang merasa jengkel! " (The Sandman #2, Imperfect Hosts).
Tanda
dan cerita
Kain, maupun rujukan kepada bani Keni, dijelajahi dalam novel Herman Hesse, Demian. Si pencerita membahas konsepsinya yang berubah-ubah tentang kebaikan
dan kejahatan,
dan terlibat dengan penafsiran-penafsiran alternatif tentang cerita
Kain dan Habel.
Ada banyak rujukan terhadap
Kain dan Habel dalam budaya populer.
Referensi
Lihat pula
Henokh
Lamekh
Set
Bagian Alkitab yang berkaitan: Kejadian 4, Kejadian 5, Matius 23, Ibrani 11, Ibrani 12, Surat Yudas
Pranala luar
(Inggris) Torah, Genesis, Ps. 1-6 Diarsipkan 2008-12-26 di Wayback Machine.
(Inggris) Rashi on Genesis, Chapter 4, oleh Rashi
(Prancis) (Inggris) Puisi Baudelaire dalam bahasa Pearncis dengan terjemahan bahasa Inggris di bawahnya
(Inggris) Genesis, Pasal 4 dari Young's Literal Translation
(Inggris) Entri dalam Easton's Bible Dictionary (1897)
(Inggris) Analisis tentang
Kain dan Habil dari Reading the Old Testament Diarsipkan 2007-05-20 di Wayback Machine.
(Inggris) Cain's Mistake: Not Dividing Rightly
(Inggris) Teori alternatif tentang cerita mengenai
Kain dan Habil Diarsipkan 2014-07-10 di Wayback Machine., oleh Daniel Quinn
(Inggris) Qaheen/
Kain dan Hevel/Habil
(Inggris) Occult Path of the Cainites: From Cain to Antichrist, oleh Clinton Ortiz