- Source: Helium-3
3/info/helium" target="_blank">Helium-3 (He-3) adalah isotop 3/info/helium" target="_blank">helium yang ringan dan non-radioaktif dengan dua proton dan satu neutron. Isotop ini langka di Bumi dan dicari-cari untuk digunakan dalam penelitian fusi nuklir. 3/info/helium" target="_blank">Helium-3 diduga lebih berlimpah di Bulan dan berada di lapisan atas regolith selama miliaran tahun akibat angin matahari, dengan kandungan antara satu hingga 50 bpj regolith bulan. Namun, kuantitasnya masih lebih rendah daripada raksasa gas di Tata Surya (yang merupakan sisa dari nebula matahari awal).
Helion, yaitu inti atom 3/info/helium" target="_blank">helium-3, terdiri dari dua proton dan hanya satu neutron, sementara 3/info/helium" target="_blank">helium pada umumnya memiliki dua neutron. Keberadaannya pertama kali dicetuskan pada tahun 1934 oleh fisikawan nuklir Australia Mark Oliphant saat sedang bekerja di Laboratorium Cavendish di Universitas Cambridge. Oliphant telah melakukan percobaan yang menabrakkan deuteron-deuteron cepat dengan target-target deuteron.
3/info/helium" target="_blank">Helium-3 sebelumnya diduga merupakan radionuklida sebelum juga ditemukan dalam sampel 3/info/helium" target="_blank">helium alami (yang sebagian besar terdiri dari 3/info/helium" target="_blank">helium-4), yang diambil dari atmosfer Bumi dan sumur gas fosil. Hal ini dilakukan oleh Luis W. Alvarez dan Robert Cornog dalam percobaan siklotron di Lawrence Berkeley National Laboratory, California, pada tahun 1939.
Walaupun berdasarkan sampel 3/info/helium" target="_blank">helium dari sumur gas 3/info/helium" target="_blank">helium-3 10.000 kali lebih langka dari 3/info/helium" target="_blank">helium-4, keberadaannya dalam kandungan gas bawah tanah menunjukkan bahwa 3/info/helium" target="_blank">helium-3 mungkin memiliki waktu paruh yang sangat lama. Hidrogen-1 dan 3/info/helium" target="_blank">helium-3 merupakan nuklida stabil yang mengandung lebih banyak proton daripada neutron.
3/info/helium" target="_blank">Helium-3 merupakan nuklida primordial yang keluar dari kerak Bumi ke luar angkasa selama jutaan tahun. 3/info/helium" target="_blank">Helium-3 juga diduga merupakan nukleogenik alami dan nuklida kosmogenik. Beberapa 3/info/helium" target="_blank">helium-3 yang ditemui di atmosfer merupakan sisa dari percobaan senjata nuklir yang dilakukan sebelum tahun 1963, yang sebagian besar berasal dari peluruhan tritium (hidrogen-3) yang meluruh menjadi 3/info/helium" target="_blank">helium-3 dengan waktu paruh 12,3 tahun. Lebih lagi, beberapa reaktor nuklir secara berkala mengeluarkan 3/info/helium" target="_blank">helium-3 dan tritium ke atmosfer, terutama bila terjadi suatu masalah. Selain itu, kandungan tritium dan 3/info/helium" target="_blank">helium-3 telah dihasilkan dalam reaktor nuklir arsenal nasional dari iradiasi lithium-6.
3/info/helium" target="_blank">Helium-3 telah diusulkan sebagai bahan bakar generasi kedua untuk fusi nuklir, tetapi reaktor semacam itu masih dikembangkan.
Properti fisik
Karena massa atomnya lebih rendah (yaitu 3,02), 3/info/helium" target="_blank">helium-3 memiliki properti fisik yang berbeda dari 3/info/helium" target="_blank">helium-4. Akibat interaksi dipol-dipol terinduksi yang lemah antara atom-atom 3/info/helium" target="_blank">helium, properti fisik makroskopiknya ditentukan oleh energi titik nolnya. Selain itu, properti fisik 3/info/helium" target="_blank">helium-3 membuatnya memiliki energi titik nol yang lebih tinggi dari 3/info/helium" target="_blank">helium-4. Akibatnya, 3/info/helium" target="_blank">helium-3 dapat melalui interaksi dipol-dipol dengan energi termal yang lebih rendah bila dibandingkan dengan 3/info/helium" target="_blank">helium-4.
Efek mekanika kuantum 3/info/helium" target="_blank">helium-3 dan 3/info/helium" target="_blank">helium-4 berbeda karena 3/info/helium" target="_blank">helium-4 memiliki dua proton, dua neutron, dan dua elektron, sehingga memiliki spin nol yang menjadikannya boson. Namun, 3/info/helium" target="_blank">helium-3 yang hanya memiliki satu neutron memiliki spin sebesar setengah, sehingga menjadikannya fermion.
3/info/helium" target="_blank">Helium-3 mendidih pada suhu 3,19 K, sementara 3/info/helium" target="_blank">helium-4 mendidih pada suhu 4,23 K. Titik kritis 3/info/helium" target="_blank">helium-3 juga tercatat sebesar 3,35 K, yang lebih rendah dari 3/info/helium" target="_blank">helium-4 dengan titik kritis sebesar 5,2 K.
Reaksi fusi
3He dapat digunakan pada reaksi fusi berikut: 2D + 3He → 4He + 1p + 18.3 MeV, atau 3He + 3He → 4He + 2 1p+ 12.86 MeV
Pelacakan neutron
3/info/helium" target="_blank">Helium-3 adalah isotop penting yang dapat digunakan untuk melacak neutron. Berikut adalah persamaannya:
0
1
n
+
2
3
H
e
⟶
1
3
H
+
1
1
H
{\displaystyle \mathrm {^{1}_{0}n\ +\ _{2}^{3}He\ \longrightarrow \ _{1}^{3}H\ +\ _{1}^{1}H} }
Produksi
Konsumsi 3/info/helium" target="_blank">helium-3 pada industri Amerika Serikat saat ini kurang lebih 60.000 liter (kurang lebih 8 kg) per tahun; biaya pada pelelangan kurang lebih $100/liter walaupun meningkatnya permintaan menyebabkan harga naik menjadi $2.000/liter. 3/info/helium" target="_blank">Helium-3 secara alami terdapat dalam jumlah kecil akibat peluruhan radioaktif, tetapi semua 3/info/helium" target="_blank">helium-3 yang digunakan dalam industri diproduksi. 3/info/helium" target="_blank">Helium-3 merupakan hasil dari peluruhan tritium. Produksi tritium dalam jumlah besar memerlukan fluks neutron yang tinggi pada reaktor nuklir.
Keberlimpahan di luar Bumi
3/info/helium" target="_blank">Helium-3 langka di Bumi, tetapi berlimpah di luar angkasa. Materi di permukaan Bulan mengandung konsentrasi 3/info/helium" target="_blank">helium-3 antara 1,4 hingga 15 bpj di wilayah yang disinari matahari, dan mungkin dapat mencapai 50 bpj pada wilayah yang secara permanen tidak disinari matahari. Sejumlah orang seperti Gerald Kulcinski pada tahun 1986, telah mengusulkan penambangan 3/info/helium" target="_blank">helium-3 dari regolith bulan untuk fusi nuklir. Baru-baru ini, perusahaan seperti Planetary Resources telah mengutarakan ketertarikannya untuk menambang 3/info/helium" target="_blank">helium-3 di Bulan. Akibat konsentrasi 3/info/helium" target="_blank">helium-3 yang rendah, perlengkapan pertambangan harus memproses regolith dalam jumlah yang besar, yaitu lebih dari 150 juta ton regolith untuk memperoleh satu ton 3/info/helium" target="_blank">helium 3). Penambangan 3/info/helium" target="_blank">helium-3 di raksasa gas juga telah diusulkan karena raksasa gas memiliki kandungan 3/info/helium" target="_blank">helium-3 yang lebih besar dari Bulan. Walaupun begitu, raksasa gas terbesar di Tata Surya, yaitu Yupiter, memiliki gravitasi yang tinggi, sehingga 3/info/helium" target="_blank">helium-3 lebih mungkin ditambang di raksasa gas lain.
Karena potensinya yang besar, berbagai negara dan perusahaan telah mempertimbangkan penggunaan 3/info/helium" target="_blank">helium-3. Misalnya, salah satu tujuan utama wahana Chang'e yang diluncurkan oleh Republik Rakyat Tiongkok adalah untuk menyelidiki kandungan 3/info/helium" target="_blank">helium-3 di Bulan. Pada Januari 2006, perusahaan angkasa Rusia RKK Energiya mengumumkan bahwa mereka mempertimbangkan 3/info/helium" target="_blank">helium-3 di Bulan sebagai sumber daya ekonomi potensial yang akan ditambang pada tahun 2020 jika mereka dapat memperoleh dana.
Catatan kaki
Pranala luar
The Nobel Prize in Physics 2003, presentation speech Diarsipkan 2008-07-23 di Wayback Machine.
Moon for Sale: A BBC Horizon documentary on the possibility of lunar mining of 3/info/helium" target="_blank">Helium-3
Kata Kunci Pencarian:
- Helium
- Helium-3
- Helium 3 (perusahaan rekaman)
- Isotop helium
- Helium cair
- Helium-4
- Gas mulia
- Isoton
- LiHe
- David Morris Lee
- Helium-3
- Helium
- Liquid helium
- Isotopes of helium
- Fusion rocket
- Helium-3 refrigerator
- Muse (band)
- Helium-4
- Big Bang nucleosynthesis
- Superfluid helium-4