Henry si Raja Muda (28 Februari 1155 – 11 Juni 1183) adalah anak kedua
dari lima bersaudara, anak
Henry II
dari Inggris dan Eleanor
dari Aquitaine.
Henry adalah adik tiri (
dari pihak ibu) Marie de Champagne dan Alix
dari Prancis. Dia adalah adik
dari William, Pangeran
dari Poitiers. Dia juga kakak Mathilda
dari Inggris, Richard I
dari Inggris, Godfrey II, Adipati Britania, Leonora
dari Aquitaine, Joan Plantagenet dan John
dari Inggris.
Kehidupan Sebagai Raja
Pada bulan Juni tahun 1170, Thomas Becket membantu
Henry yang berusia lima belas tahun menjadi raja setelah kematian ayahnya. Meskipun dimahkotai,
Henry tidak aktif dalam pemerintahan dan posisinya sebagai raja tidak dianggap penting di antara penguasa lainnya di
Inggris. Suatu ketika, saat sebuah pesta untuk merayakan penobatannya,
Henry terus didampingi oleh ayahnya. Ketika ayahnya mengomentari betapa langkanya kehormatan bisa didampingi oleh seorang raja,
Henry kecil menjawab bahwa itu hanya sesuai untuk anak seorang pangeran yang menemani anak seorang raja.
Dia kini dikenal dengan sebutan “
Henry si Raja Muda” untuk membedakan dengan keponakannya
Henry III
dari Inggris. Dia bertengkar dengan ayahnya dan bersekutu dengan ibunya Eleanor
dari Aquitaine dan kakaknya di perang sipil (1173-1174) di mana dia mencoba untuk merebut kekuasaan
dari ayahnya. Ketika dia wafat di umur 28 tahun akibat disentri, di tengah pemberontakannya yang kedua, ayahnya mengatakan bahwa walaupun
Henry telah banyak merugikannya, ia tetap berharap
Henry terus hidup.
Kehidupan Rumah Tangga
Henry si Raja Muda menikah dengan Marguerite
dari Prancis, anak
dari Raja Louis VII
dari Prancis dengan istri keduanya Constance
dari Castile, tanggal 2 November 1160 ketika
Henry berumur 5 tahun dan Marguerite berumur 2 tahun. Pernikahan mereka diatur oleh ayah
Henry,
Henry II, dengan maksud untuk mendapatkan maskawin Marguerite, istana vexin yang vital dan strategis yang terletak di daerah antara Normandia dan Prancis. Eyang angkatnya adalah Alfonso VII
dari Castile dan Berenguela
dari Barcelona. Berenguela adalah anak
dari Ramon Berenguer III, Pangeran
dari Barcelona dengan istri ketiganya Douce
dari Provence.
Satu-satunya anak
Henry dan Marguerite adalah William, lahir prematur pada tanggal 19 Juni 1177 dan meninggal tanggal 22 Juni pada tahun yang sama. Kesulitan selama masa persalinan ini merenggut kesterilan rahimnya, yang menjadikannya tidak memiliki anak lagi dengan
Henry maupun dengan suami keduanya. Pada tahun 1182
Henry mendapati istrinya berselingkuh dengan ksatria terkenal William Marshal.
Henry meninggalkan istrinya dan mengirimnya kembali ke Prancis, dan kemudian mengucilkan Marshal
dari lingkungannya. Marshal ditawari untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah melalui pengadilan dengan pertempuran, tetapi penawaran ini ditolaknya.
Karakter Henry si Raja Muda
Sejarawan W. L. Warren berkata tentang dia, “Si
Henry muda adalah satu-satunya sanak keluarga yang terkenal pada hari-harinya. tetapi dia juga satu-satunya yang tidak mempunyai kecerdasan dalam bidang perpolitikan, keahlian militer, atau bahkan penyelidikan biasa…”, dan
dari buku-buku yang lainnya, “Dia orang yang ramah, dermawan, baik hati, sopan, berjiwa ikhlas dan bijaksana. Sayangnya dia juga picik, boros, teledor, otak kosong, tidak cakap, dan tidak bertanggungjawab."
Henry tidak banyak terlihat tertarik pada bisnis pemerintahan, ataupun taktik-taktik militer. Sebagai gantinya dia menghabiskan sebagian besar waktunya di turnamen-turnamen atau membantu urusan kakaknya.
Kematian
Henry si Raja Muda wafat akibat disentri tahun 1183, dekat Istana Martel di Turenne, ketika memberontak melawan ayahnya dan adiknya Richard. Saat kematiannya dia disuruh untuk berdamai dengan ayahnya, tetapi Raja
Henry khawatir ini hanya sebuah tipuan dan menolak untuk menemuinya. Setelah drama berlangsung, akhirnya si
Henry muda dimakamkan di katedral Rouen, di mana makamnya bisa dilihat langsung di hadapan altar
dari makam adiknya Richard. Semasa hidupnya, keduanya selalu bertengkar. Makam Uskup
dari Rouen, yang menikahkan
Henry dan Margueret terletak dekat mereka. Adiknya Richard si Hati Singa dan John Lackland keduanya menjadi penggantinya sebagai raja di kemudian hari.