Bangladesh dan
Brunei Darussalam menjalin
Hubungan diplomatik pada tahun 1984.
Brunei memiliki kantor komisi tinggi di Dhaka dan
Bangladesh memiliki kantor komisaris tinggi di Bandar Seri Begawan. Wakil Marsekal Udara Mahmud Hussain adalah Komisaris Tinggi
Bangladesh untuk
Brunei.
Bangladesh merupakan sumber pekerja bagi
Brunei.
Baik
Bangladesh maupun
Brunei adalah anggota Persemakmuran Bangsa-Bangsa.
Sejarah
Secara historis, Kesultanan Benggala dan Kekaisaran
Brunei memiliki
Hubungan maritim dan kontak politik.
Bangladesh dan
Brunei modern menjalin
Hubungan diplomatik pada tanggal 5 Mei 1984 setelah kemerdekaan
Brunei. Presiden Hussain Mohammad Ershad menunjuk Iftekhar Karim sebagai duta besar pertama
Bangladesh untuk
Brunei. Karim adalah seorang eksekutif Bank of Credit & Commerce International yang ditempatkan di Paris dan menikah
dengan Nasrine R Karim yang merupakan putri Menteri Luar Negeri
Bangladesh Humayun Rashid Choudhury.
Bangladesh mendirikan Komisi Tinggi di
Brunei Darussalam pada Juli 1985 dan
Brunei mendirikan kedutaan besar di Dhaka pada 29 Juli 1999.
Komisi Tinggi
Bangladesh di
Brunei ditutup pada tahun 1988 dan dibuka kembali pada tahun 1997.
Bangladesh dan
Brunei sama-sama berpartisipasi dalam latihan angkatan laut
Kesiapan dan Pelatihan Kerjasama Afloat pada bulan November 2017.
Bangladesh dan
Brunei sama-sama tidak mengizinkan warga negara Israel masuk ke negara mereka. Keduanya adalah anggota Organisasi Kerja Sama Islam.
Pada tahun 2008,
Brunei meminta pekerja dari
Bangladesh.
Brunei merupakan tujuan kedua terbesar pekerja ekspatriat
Bangladesh di Asia Tenggara, dan pada tahun 2013
Brunei merekrut 5.038 pekerja
Bangladesh.
Referensi