Brunei Darussalam dan
Rusia menjalin
Hubungan diplomatik pada tahun 1991.
Brunei memiliki kedutaan besar di Moskow, sementara
Rusia memiliki kedutaan besar di Bandar Seri Begawan.
Sejarah
=
Pada tahun 1987, Mikhail Gorbachev menyerukan pembentukan
Hubungan diplomatik
dengan Brunei. Meskipun duta besar Soviet di Singapura berusaha untuk membangun
Hubungan tersebut
dengan Brunei pada tahun 1988, Kesultanan tersebut tidak siap untuk membangun
Hubungan dengan negara Komunis tersebut pada saat itu. Pada tanggal 1 Oktober 1991,
Brunei membangun
Hubungan dengan Uni Soviet.
=
Pada tahun 2000, Presiden Vladimir Putin tiba di
Brunei untuk menghadiri pertemuan puncak Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik, dan bertemu
dengan Sultan
Brunei, Hassanal Bolkiah, di Istana Nurul Iman.
Pada tanggal 10 Juni 2005, Sultan
Brunei, Hassanal Bolkiah, melakukan kunjungan resmi pertama ke
Rusia sebagai kepala negara
Brunei. Menurut Gennady Chufrin, Anggota Koresponden Akademi Ilmu Pengetahuan
Rusia, kunjungan tersebut menandai langkah serius menuju terjalinnya
Hubungan bilateral.
Pada tanggal 1 Desember 2008, Perdana Menteri Vladimir Putin menandatangani perintah untuk mendirikan kedutaan besar
Rusia di Bandar Seri Begawan. Andrei Nesterenko, juru bicara Kementerian Luar Negeri
Rusia mengatakan bahwa pendirian kedutaan besar
Rusia di ibu kota
Brunei akan membantu mengintensifkan isu-isu seputar
Hubungan Brunei–
Rusia.
Pada Januari 2018,
Brunei dan
Rusia memberlakukan rezim bebas visa bagi pemegang paspor biasa, untuk kunjungan hingga 14 hari,
dengan total tinggal maksimum 90 hari dalam periode 180 hari.
Lihat pula
Hubungan luar negeri
Brunei
Hubungan luar negeri
Rusia
Referensi