Rajah
Humabon (mendapat nama baptis Don Carlos) adalah seorang datu yang berkuasa di Sulu pada awal abad ke-16. Ia bertemu dengan penjelajah Fernando de Magallanes dan rombongannya ketika pertama kali tiba di Kepulauan Filipina pada tahun 1521. Berita tentangnya terutama berasal dari catatan Antonio Pigafetta, serta cerita oral rakyat (Aginid). Menurut cerita tradisi setempat,
Humabon merupakan keturunan dari Sri Lumay, bangsawan dari Sumatra yang datang ke Bisaya dan membangun pemukiman di sana.
Bertemu Magallanes
Rombongan Magallanes berangkat dari Spanyol dengan mengemban misi Raja Carlos I untuk mencari jalur pelayaran dari arah barat menuju ke "Kepulauan Rempah-rempah" (Kepulauan Maluku). Sebelum bertemu dengan
Humabon, Magallanes terlebih dahulu bertemu dan menjalin persahabatan dengan Rajah Kolambu dari Butuan, yang bersama rakyatnya bersedia dibaptis. Kolambu lalu mengarahkan Magallanes ke Cebu. Dengan bantuan budak penerjemahnya Enrique dari Malaka, Magallanes kemudian berhasil pula menjalin persahabatan dan membaptis pula
Humabon dan rakyatnya.
Humabon mendapat nama baptis Don Carlos, dan istrinya Dona Juana. Magallanes kemudian membantu
Humabon meneguhkan kekuasaannya atas para pemimpin setempat lainnya di Sulu dan sekitarnya, namun Datu Lapulapu dari Mactan menolak.
Magallanes memimpin 60 orang pasukan Spanyol dengan 3 kapal, serta dibantu oleh
Humabon dan 1.000 orang pasukan Cebu dengan 30 perahu besar, kemudian menyerang Lapulapu di Mactan. Magallanes dan anak buahnya mendarat lebih dulu, sementara
Humabon dan pasukannya diminta menunggu di laut. Pasukan Magallanes dengan baju zirah besi, pedang, ganjur, senapan, dan busur silang masuk menuju ke tengah pulau, menemukan pemukiman telah kosong, dan mulai membakarnya. Namun, Lapulapu dan pasukannya yang jumlahnya lebih besar muncul secara mendadak dan menyerang dengan sengit. Magallanes dan sebagian besar pasukan terbunuh oleh orang-orang Mactan. Sebagian kecil sisa pasukan Magallanes dapat melarikan diri ke pantai lalu naik ke kapal mereka, dan bersama
Humabon dan pasukannya selanjutnya kembali ke Cebu.
Beberapa hari kemudian,
Humabon mengadakan perjamuan dan mengundang orang-orang Spanyol. Sebagian orang-orang Spanyol menghadiri undangan tersebut, tetapi ternyata itu adalah sebuah perangkap.
Humabon dan pendukungnya meracuni makanan serta kemudian membunuh Duarte Barbossa, Joao Serrao, serta 27 orang Spanyol lainnya yang hadir. Sejarawan memperkirakan peristiwa ini terjadi karena
Humabon kehilangan kepercayaannya atas keperkasaan berperang orang-orang Spanyol. Rombongan kapal Spanyol kemudian segera meninggalkan Cebu dan pergi menuju ke Maluku.
Pengganti
Tidak diketahui kapan Rajah
Humabon meninggal dunia, namun beberapa tahun kemudian diketahui bahwa Rajah Tupas, sepupu (atau ada yang menyebut kemenakan sekaligus menantunya), telah menggantikannya sebagai penguasa Cebu. Pada tahun 1565, Miguel López de Legazpi berhasil mengalahkan Tupas dan rakyatnya, Tupas dibaptis dengan nama Don Felipe, dan wilayahnya menjadi taklukan Kerajaan Spanyol.
Lihat pula
Fernando de Magallanes
Lapulapu
Sejarah Filipina (1521–1898)
Referensi