Jenderal Polisi (Purn.) Drs.
Idham Azis, M.Si. (lahir 30 Januari 1963) adalah seorang purnawirawan Polri yang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) sejak bulan November 2019 hingga Januari 2021. Ia menggantikan Tito Karnavian. Pada masa akhir jabatannya,
Idham digantikan oleh Listyo Sigit Prabowo. Pada saat dilantik, ia adalah Kapolri tertua sepanjang sejarah.
Idham, merupakan lulusan Akpol 1988 yang berpengalaman dalam bidang reserse. Sebelum menjadi Kapolri, dia menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.
Kehidupan pribadi
Idham dilahirkan di Kendari, Sulawesi Tenggara pada tanggal 30 Januari 1963 sebagai putra dari pasangan Abdul
Azis Halik dan Tuti Pertiwi. Ia menempuh pendidikan dasar di SD Kampung Salo pada tahun 1976, lalu melanjutkan ke pendidikan menengah di SMP 2 Kendari pada tahun 1979, dan menyelesaikannya di SMA 1 Kendari pada tahun 1982.
Idham kemudian mencoba mengikuti tes masuk AKABRI Kepolisian (sekarang AKPOL), tetapi dirinya tidak lolos. Sembari menunggu tes yang akan digelar tahun berikutnya,
Idham masuk ke Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. Pada kesempatan berikutnya, dia kembali mencoba tetapi gagal lagi. Baru pada tahun 1988,
Idham akhirnya diterima masuk dan menjadi bagian dari AKABRI Kepolisian A angkatan 1988 (AKPOL 1988 A).
Idham kemudian bertemu dengan Fitri Handari yang merupakan alumni dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia angkatan 1993. Mereka kemudian menikah dan memiliki empat orang anak, yaitu Ilham Urane
Azis, Irfan Urane
Azis, Firda Athira
Azis, dan Pandu Urane
Azis. Istilah "urane" merupakan kata dalam bahasa Bugis yang berarti anak. Putranya, Irfan, tercatat telah meraih sejumlah prestasi dalam bidang pendidikan. Ia pernah meraih peringkat pertama dalam American Mathematics Competition 8 (Kompetisi Matematika Amerika) yang digelar pada tahun 2014, menyabet 3 medali emas dalam ajang Wizard at Mathematics International Competition yang digelar di India pada tahun 2014, medali emas dari Asia International Mathematics Olympiad Open Contest (Kontes Terbuka Olimpiade Matematika Internasional Asia) tahun 2015, medali emas dari Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Matematika tingkat SMP tahun 2015, serta 2 medali emas dari kompetisi International Teenagers Mathematics Olympiad (Olimpiade Matematika Remaja Internasional) yang digelar tahun 2015 di Malaysia. Irfan kemudian dilantik menjadi taruna AKPOL pada tanggal 31 Oktober 2019, dan berhasil memasuki peringkat 10 besar taruna terbaik dengan nilai 826,5 untuk seluruh taruna dari empat matra.
= Prestasi
=
Idham termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat cukup cepat saat tergabung dalam tim Bareskrim, dengan prestasi melumpuhkan teroris Dr. Azahari dan kelompoknya di Batu, Jawa Timur, pada tanggal 9 November 2005. Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto, bersama dengan para kompatriotnya, Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, Rycko Amelza Dahniel, dan kawan-kawan.
Pada malam tanggal 10 November 2005, Brigjen. Pol. Surya Dharma memanggil dan memerintahkan
Idham untuk berangkat ke Poso. Keesokan harinya,
Idham terbang dari Surabaya menuju Palu dan tiba di Poso pada sore harinya untuk langsung bergabung dengan Tito Karnavian yang sudah berada di sana. Tito memintanya untuk menjadi wakilnya dalam kasus investigasi mutilasi tiga gadis SMA Kristen yang terjadi di Poso. Per tanggal 12 November 2005,
Idham resmi menjadi Wakil Ketua Satgas Bareskrim Poso, mendampingi Tito Karnavian.
Idham menggantikan Brigjen Pol. Ari Dono Sukmanto sebagai Kapolda Sulawesi Tengah sejak tanggal 3 Oktober 2014. Jabatan tersebut diembannya hingga tanggal 1 Maret 2016, ketika dirinya digantikan oleh Brigjen Pol. Rudy Sufahriadi.
Idham kemudian dimutasi menjadi Inspektur Wilayah II Inspektorat Pengawasan Umum Polri.
Pada tanggal 23 September 2016,
Idham dilantik menjadi Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (Kadiv Propam), menggantikan Irjen. Pol. Mochamad Iriawan.
Idham dipilih karena pernah bertugas di daerah konflik, khususnya Poso.
Idham kembali menggantikan posisi Iriawan sebagai Kapolda Metro Jaya pada tanggal 26 Juli 2017. Menurut Tito selaku Kapolri,
Idham dipilih karena pernah lama bertugas di Polda Metro Jaya.
Idham ditunjuk sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim) menggantikan Komjen. Pol. Arief Sulistyanto. Posisinya sebagai Kapolda Metro Jaya dilanjutkan oleh Irjen. Pol. Gatot Eddy Pramono.
Idham dilantik sebagai Kabareskrim pada tanggal 28 Januari 2019.
Pada tanggal 23 Oktober, Presiden Joko Widodo mengusulkan nama
Idham sebagai calon tunggal Kapolri untuk menggantikan Tito Karnavian yang diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri. Pada tanggal 30 Oktober, Komisi III DPR-RI yang dipimpin oleh Herman Hery menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap
Idham. Rapat pleno Komisi III memutuskan bahwa mereka menyetujui pencalonan
Idham secara aklamasi. Keputusan ini disahkan oleh Puan Maharani selaku Ketua DPR-RI dalam sidang paripurna yang digelar sehari setelahnya. Presiden Jokowi resmi melantik
Idham sebagai Kapolri pada tanggal 1 November 2019.
Tantangan besar yang telah ditangani selama menjabat sebagai Kapolri adalah penanganan Covid 19
Riwayat pendidikan
= Pendidikan Polri
=
AKABRI A (1988)
PTIK (1995)
SESPIM (2002)
SESPIMTI (2011)
= Pendidikan Kejuruan
=
PA SERSE (1990)
PA LINGKUNGAN HIDUP (1995)
ASSESSMENT RESKRIM (2011)
Kepangkatan
Jabatan kepolisian
Perwira Samapta Kepolisian Resor Bandung (02—12—1988)
Kepala Urusan Bina Operasi Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bandung (15—01—1989)
Kepala Kepolisian Sektor Dayeuhkolot (28—04—1991)
Kepala Kepolisian Majalaya Kepolisian Wilayah Priangan (05—04—1993)
Kepala Unit VC Satuan Serse UM Direktorat Serse Polda Metro Jaya (01—07—1999)
Wakil Kepala Satuan Serse UM Direktorat Serse Polda Metro Jaya (27—08—2001)
Perwira Menengah Sekolah Staf dan Pimpinan Deputi Pendidikan dan Pelatihan Polri (08—05—2002)
Kepala Satuan I Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya (14—12—2002)
Kepala Satuan III/UM Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (25—02—2003)
Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat (10—09—2004)
Inspektur Bidang Operasi Inspektorat Wilayah Daerah Polda Sulteng (14—10—2004)
Kepala Unit Pemeriksaan Sub Detasemen Investigasi Densus/Anti-Teror (03—06—2005)
Kepala Unit IV Direktorat I/Keamanan dan Transnasional Badan Reserse Kriminal Polri (17—01—2006)
Kepala Sub Detasemen Investigasi Densus 88/Anti-Teror Badan Reserse Kriminal Polri (09—06—2008)
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat (19—12—2008)
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (17—10—2009)
Wakil Kepala Densus 88/Anti-Teror Polri (29—09—2010)
Direktur Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri (25—03—2013)
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (03—10—2014)
Inspektur Wilayah II Inspektorat Wilayah Umum Polri (28—02—2016)
Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (23—09—2016)
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya (20—07—2017)
Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (22—01—2019)
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (01–11–2019)
Penghargaan dan tanda kehormatan
= Tanda jasa
=
= Brevet
=
= Kepangkatan
=
Kenaikan Pangkat Luar Biasa Ajun Komisaris Besar ke Komisaris Besar (2005)
Kasus penting yang pernah ditangani
Bom Bali II (2005)
Mutilasi 3 Siswi SMA Kristen Poso (2005)
Operasi Antiteror Bareskrim Polri di Poso (2005—2007)
Operasi Camar Maleo (2014—2016)
Operasi Tinombala (2016)
Referensi
= Rujukan
=
= Sumber
=