Infeksi saluran kemih (ISK) adalah
Infeksi bakteri yang mengenai bagian dari
saluran kemih. Ketika mengenai
saluran kemih bawah dinamai sistitis (
Infeksi kandung
kemih) sederhana, dan ketika mengenai
saluran kemih atas dinamai pielonefritis (
Infeksi ginjal). Gejala dari
saluran kemih bawah meliputi buang air kecil terasa sakit dan sering buang air kecil atau desakan untuk buang air kecil (atau keduanya), sementara gejala pielonefritis meliputi demam dan nyeri panggul di samping gejala ISK bawah. Pada orang lanjut usia dan anak kecil, gejalanya bisa jadi samar atau tidak spesifik. Kuman tersering penyebab kedua tipe tersebut adalah Escherichia coli, tetapi bakteri lain, virus, maupun jamur dapat menjadi penyebab meskipun jarang.
Infeksi saluran kemih lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki, dengan separuh perempuan mengalami setidaknya satu kali
Infeksi selama hidupnya. Kekambuhan juga sering terjadi. Faktor risikonya antara anatomi perempuan, hubungan seksual, dan riwayat keluarga. Pielonefritis, bila terjadi, biasanya ditemukan setelah
Infeksi kandung
kemih namun juga dapat diakibatkan oleh
Infeksi yang ditularkan melalui darah. Diagnosis pada perempuan muda yang sehat dapat didasarkan pada gejalanya saja. Pada orang dengan gejala yang samar, diagnosis mungkin sulit karena bakteri mungkin ditemukan tanpa menyebabkan
Infeksi. Pada kasus yang kompleks atau apabila pengobatan gagal, kultur urin mungkin dapat bermanfaat. Pada orang yang sering mengalami
Infeksi, antibiotik dosis rendah dapat dikonsumsi sebagai langkah pencegahan.
Dalam kasus yang tidak kompleks,
Infeksi saluran kemih mudah diobati dengan antibiotik jangka pendek, walaupun resistensi terhadap banyak antibiotik yang digunakan untuk mengobati kondisi ini cenderung meningkat. Dalam kasus yang kompleks, antibiotik dalam jangka waktu lebih panjang atau intravena mungkin diperlukan, dan bila gejala belum membaik dalam dua atau tiga hari, diperlukan pemeriksaan diagnostik lebih lanjut. Pada perempuan,
Infeksi saluran kemih adalah
Infeksi bakteri yang paling sering ditemukan, yaitu 10% mengalami
Infeksi saluran kemih setiap tahun.
Gejala dan tanda
Infeksi saluran kemih bawah disebut juga
Infeksi kandung
kemih. Gejala yang paling sering ditemukan adalah rasa terbakar ketika buang air kecil dan harus sering buang air kecil (atau desakan untuk buang air kecil) tanpa duh tubuh vagina dan rasa nyeri yang berat. Gejala ini mungkin bervariasi dari ringan hingga berat dan pada perempuan sehat berlangsung selama rata-rata enam hari. Nyeri di atas tulang kemaluan atau punggung bawah juga mungkin muncul. Orang yang mengalami
Infeksi saluran kemih atas, atau pielonefritis, mungkin mengalami nyeri panggul, demam, atau mual dan muntah di samping gejala klasik
Infeksi saluran kemih bawah. Terkadang urin dapat tampak berdarah atau mengandung piuria (nanah di urin) yang dapat terlihat.
= Pada anak
=
Pada anak, gejala
Infeksi saluran kemih (ISK) mungkin hanya demam. Karena gejala yang kurang jelas, ketika perempuan berusia kurang dari dua tahun atau laki-laki di kurang dari satu tahun yang belum disunat mengalami demam, sebagian besar organisasi kedokteran menyarankan agar dilakukan kultur urin. Bayi mungkin sulit makan, muntah, lebih banyak tidur, atau tampak kuning. Pada anak yang lebih besar, dapat timbul gejala baru inkontinensia (hilangnya kontrol kandung
kemih).
= Pada orang lanjut usia
=
Gejala
saluran kemih sering kali tidak tampak pada orang lanjut usia. Gejalanya mungkin samar dan hanya tampak sebagai inkontinensia, perubahan keadaan mental, atau kelelahan. Sementara itu sebagian orang datang ke penyedia pelayanan kesehatan dengan gejala awal sepsis, yakni adanya
Infeksi dalam darah. Diagnosis bisa sulit karena nyatanya banyak orang lanjut usia yang sudah memiliki inkontinesia atau demensia sebelumnya.
Penyebab
E. coli adalah penyebab dari 80–85%
Infeksi saluran kemih, dan Staphylococcus saprophyticus menjadi penyebab pada 5–10%. Meskipun jarang,
Infeksi virus atau jamur dapat menyebabkan penyakit ini. Bakteri penyebab lainnya meliputi:Klebsiella, Proteus, Pseudomonas, Enterococcus dan Enterobacter. Hal ini tidak umum ditemukan dan biasanya berkaitan dengan abnormalitas
saluran kemih atau pemasangan kateter urin.
Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus biasanya terjadi sekunder akibat
Infeksi yang ditularkan melalui darah.
Penderita cystitis dan pyelonephritis biasanya mengidap bakteri dari usus (anus), umumnya bakteri aerobik gram negatif, sedangkan gram positif relatif jarang.
Bakteri gram negatif tersebut adalah: Escherichia coli (yang terbanyak), Klebsiella atau Proteus mirabilis, dan kadang-kadang Pseudomonas aeruginosa. Sedangkan Enterobacter and Serratia dijumpai juga pada pasien di rumah sakit.
Bakteri gram positif adalah: Staphylococcus saprophyticus pada 5 sampai 10 persen pasien. Dan yang lebih jarang adalah Enterococcus faecalis (group D streptococci) and Streptococcus agalactiae (group B streptococci). Sedangkan di rumah sakit dijumpai pasien dengan bakteri coccus, E. faecalis, and Staphylococcus aureus.
Untuk pertama kali terkena
Infeksi saluran kemih yang hanya ditandai dengan gejala klinis, maka tidak diperlukan kultur urine dan dianggap bakterinya adalah E. Coli, tetapi jika sudah terkena beberapa kali dan tidak sembuh juga, maka perlu dilakukan kultur urine, karena seseorang dalam hidupnya apalagi jika sampai berusia lanjut dapat terkena 5 atau lebih jenis bakteri termasuk bakteri Staphylococcus saprophyticus yang relatif jarang dan penderita tidak pernah memakai kateter urine padahal resistensi antibiotiknya berbeda-beda untuk tiap-tiap bakteri. Mencoba-coba antibiotik pada orang lanjut usia atau yang kondisinya lemah bukan tindakan yang bijaksana, karena antibiotik pada prinsipnya membunuh bakteri-bakteri termasuk bakteri baik sekalipun yang dibutuhkan tubuh. Kultur urine tidak murah, bahkan bisa saja obat antibiotiknya lebih murah, apalagi kalau itu obat generik, misalnya Chloramphenicol, ataupun obat brand generic yang sebenarnya adalah obat generik yang diberi merek, misalnya Co Amoxyclav.
= Jenis kelamin
=
Pada perempuan muda yang aktif secara seksual, aktivitas seksual adalah penyebab dari 75–90%
Infeksi kandung
kemih, dengan risiko
Infeksi berkaitan dengan frekuensi hubungan seksual. Istilah "sistitis bulan madu" dipergunakan untuk fenomena ISK yang sering terjadi pada awal pernikahan. Pada perempuan pasca-menopause, aktivitas seksual tidak mempengaruhi risiko mengalami ISK.Penggunaan spermisida, terlepas dari frekuensi seksual, menambah risiko ISK.
Perempuan lebih rentan terkena ISK daripada laki-laki, karena pada perempuan uretra jauh lebih pendek dan lebih dekat dengan anus. Karena tingkat estrogen perempuan menurun seiring menopause, risikonya terkena
Infeksi saluran kemih meningkat karena hilangnya flora vagina yang melindungi.
= Kateter urin
=
Kateterisasi urin meningkatkan risiko
Infeksi saluran kemih. Risiko bakteriuria (bakteri dalam urin) adalah antara tiga sampai enam persen per hari dan antibiotik profilaksis (pencegah) tidak efektif dalam mengurangi
Infeksi yang bergejala. Risiko
Infeksi terkait bisa dikurangi dengan hanya memasang kateter bila diperlukan, dengan menggunakan teknik aseptik saat memasukkan, dan mempertahankan aliran kateter lancar dan tertutup dari lingkungan sekitarnya.
= Lainnya
=
Kecenderungan
Infeksi kandung
kemih mungkin bawaan dalam keluarga. Faktor risiko lainnya meliputi diabetes, belum disunat, dan mengalami prostat besar. Faktor penyulit cenderung samar antara lain abnormalitas anatomi, fungsional, atau metabolik yang mendasari. ISK yang kompleks lebih sulit diobati dan biasanya membutuhkan evaluasi, pengobatan dan tindak lanjut yang agresif. Pada anak, ISK dikaitkan dengan refluks vesikoureteral (pergerakan abnormal urin dari kandung
kemih menuju ureter atau ginjal) dan konstipasi.
Orang dengan cedera sumsum tulang belakang memiliki risiko
Infeksi saluran kemih yang lebih tinggi, sebagian karena penggunaan kateter dalam waktu lama, dan sebagian lagi karena gangguan fungsi pengosongan kandung
kemih. Ini adalah penyebab
Infeksi paling umum dalam populasi ini, dan juga merupakan penyebab paling umum dari rawat inap. Selain itu, penggunaan jus cranberry atau suplemen cranberry tampaknya tidak efektif dalam pencegahan dan pengobatan di populasi ini.
Patogenesis
Bakteri yang mengakibatkan
Infeksi saluran kemih biasanya masuk ke dalam kandung
kemih lewat uretra. Akan tetapi,
Infeksi juga mungkin terjadi lewat darah atau limfa. Diyakini bahwa bakteri biasanya ditularkan ke uretra dari usus, dan perempuan memiliki risiko lebih tinggi karena anatominya. Setelah memasuki kandung
kemih, E. Coli dapat menempel ke dinding kandung
kemih dan membentuk biofilm yang kebal terhadap respon kekebalan tubuh.
Pencegahan
Sejumlah langkah pencegahan belum dipastikan dapat mempengaruhi frekuensi ISK antara lain: penggunaan pil kontrasepsi atau kondom, buang air kecil segera setelah berhubungan seksual, jenis pakaian dalam yang digunakan, metode kebersihan pribadi yang digunakan setelah buang air kecil atau buang air besar, atau apakah seseorang biasanya mandi dengan bak mandi atau dengan pancuran (shower). Demikian pula masih kurang bukti tentang efek dari menahan buang air kecil, penggunaan tampon, dan pembilasan dengan menyemprot langsung.
Pada orang yang sering mengalami
Infeksi saluran kemih dan menggunakan spermisida atau diafragma sebagai metode kontrasepsi, disarankan untuk menggunakan cara lain.Cranberry (jus atau kapsul) dapat mengurangi insiden pada orang yang sering mengalami
Infeksi, tapi terdapat masalah dalam toleransi jangka panjang karena gangguan
saluran cerna yang terjadi pada lebih dari 30% orang. Penggunaan dua kali sehari lebih baik dibandingkan penggunaan satu kali sehari. Hingga tahun 2011, probiotik intravagina masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah memang bermanfaat. Penggunaan kondom tanpa spermisida atau penggunaan pil kontrasepsi tidak meningkatkan risiko
Infeksi saluran kemih sederhana.
= Pengobatan
=
Bagi orang dengan
Infeksi berulang, antibiotik harian jangka panjang cukup efektif. Pengobatan yang sering digunakan mencakup nitrofurantoin dan trimethoprim/sulfamethoxazole.Methenamine adalah obat lain yang sering digunakan untuk keperluan ini karena di kandung
kemih yang tingkat keasamannya rendah, obat ini memproduksi formaldehid yang tidak menyebabkan resistensi. Dalam kasus
Infeksi yang terkait dengan hubungan seksual, minum antibiotik sesudahnya mungkin bermanfaat. Pada perempuan pasca-menopause, estrogen vagina topikal dapat mengurangi kekambuhan. Tidak seperti krim topikal, manfaat penggunaan estrogen vagina dari pesarium tidak setinggi antibiotik dosis rendah. Sejumlah vaksin sedang dikembangkan sampai dengan tahun 2011.
= Pada anak
=
Masih sedikit bukti bahwa antibiotik pencegahan mencegah
Infeksi saluran kemih pada anak. Akan tetapi ISK berulang jarang menyebabkan masalah ginjal lebih lanjut bila tidak ada abnormalitas ginjal yang mendasarinya, mengakibatkan kurang dari sepertiga persen (0,33%) penyakit ginjal kronik pada orang dewasa.
Diagnosis
Dalam kasus sederhana, diagnosis dapat ditegakkan dan pengobatan diberikan berdasarkan gejalanya saja tanpa konfirmasi laboratorium lebih lanjut. Dalam kasus yang kompleks atau meragukan, mungkin berguna untuk memastikan diagnosis dengan urinalisis, mencari adanya nitrit urin, sel darah putih (leukosit), atau esterase leukosit. Pemeriksaan lain, mikroskopi urin, mencari adanya sel darah merah, sel darah putih, atau bakteri. kultur urin dianggap positif bila menunjukkan jumlah koloni bakteri lebih besar atau sama dengan 103unit pembentuk koloni (colony forming unit/CFU) per mL organisme
saluran kemih biasa. Sensitivitas antibiotik juga dapat diuji dengan kultur ini, sehingga berguna dalam pemilihan pengobatan antibiotik. Akan tetapi, perempuan dengan hasil kultur negatif masih mungkin membaik dengan pengobatan antibiotik. Karena gejala bisa samar dan tanpa pemeriksaan yang dapat diandalkan untuk
Infeksi saluran kemih, diagnosis bisa sulit pada orang lanjut usia.
= Klasifikasi
=
Infeksi saluran kemih mungkin hanya melibatkan
saluran kemih bawah, yang dikenal sebagai
Infeksi kandung
kemih. Sebaliknya,
Infeksi juga dapat melibatkan
saluran kemih atas, yang dikenal sebagai pielonefritis. Bila urin mengandung bakteri dengan jumlah yang bermakna namun tidak ada gejala, maka kondisi tersebut dikenal sebagai bakteriuria asimtomatik. Bila
Infeksi saluran kemih melibatkan
saluran kemih bagian atas, dan orang tersebut memiliki diabetes melitus, sedang hamil, berjenis kelamin laki-laki, atau mengalami imunodefisiensi, maka kasus dianggap kompleks. Sebaliknya bila seorang perempuan sehat dan belum menopause maka kasus dianggap sederhana. Pada anak, apabila
Infeksi saluran kemih berkaitan dengan demam, biasanya dianggap sebagai
Infeksi saluran kemih atas.
= Pada anak
=
Untuk menegakkan diagnosis
Infeksi saluran kemih pada anak, dibutuhkan kultur urin positif. Kontaminasi sering merupakan tantangan yang dihadapi tergantung pada metode pengumpulan yang dilakukan, sehingga batas 105 CFU/mL digunakan untuk sampel aliran tengah “tangkapan bersih”, 104 CFU/mL digunakan untuk spesimen yang diperoleh dari kateter, dan 102 CFU/mL digunakan untuk aspirasi suprapubik (sampel diambil langsung dari kandung
kemih dengan menggunakan jarum). Penggunaan "kantong urin" untuk mengumpulkan sampel tidak dianjurkan oleh World Health Organization karena tingginya tingkat kontaminasi ketika dikulturkan, dan kateterisasi lebih dipilih pada mereka yang belum terlatih toilet training. Beberapa organisasi, seperti American Academy of Pediatrics menyarankan ultrasonografi ginjal dan sistouretrogram buang air kecil (memperhatikan uretra dan kandung
kemih orang yang diperiksa dengan sinar x pada waktu yang sebenarnya (real time) ketika mereka buang air kecil) pada semua anak berusia kurang dari dua tahun yang mengalami
Infeksi saluran kemih. Akan tetapi, karena kurangnya pengobatan yang efektif bila ditemukan masalah, organisasi lain seperti National Institute for Clinical Excellence hanya menyarankan pencitraan rutin pada anak di bawah usia enam bulan atau bila terdapat temuan yang tidak biasa.
= Diagnosis banding
=
Pada perempuan dengan servisitis (radang serviks) atau vaginitis (peradangan pada vagina) dan pada laki-laki muda dengan gejala ISK,
Infeksi Chlamydia trachomatis atau Neisseria gonorrheae mungkin merupakan penyebabnya. Vaginitis juga mungkin disebabkan oleh
Infeksi jamur.Sistitis interstisial (nyeri kronik pada kandung
kemih) dapat dipertimbangkan pada orang yang mengalami beberapa episode gejala ISK tapi kultur urin tetap negatif dan tidak membaik dengan antibiotik.Prostatitis (radang prostat) juga mungkin dipertimbangkan sebagai diagnosis banding.
Pengobatan
Pengobatan utama tetaplah antibiotik. Phenazopyridine terkadang diberikan selama beberapa hari pertama di samping antibiotik untuk membantu meredakan rasa terbakar dan desakan untuk berkemih yang terkadang dirasakan selama
Infeksi kandung
kemih. Akan tetapi, obat tersebut tidak disarankan pemberiannya secara rutin karena kekhawatiran akan keamanan obat, terutama meningkatnya risiko methemoglobinemia(kadar methemoglobin yang lebih tinggi dari normal dalam darah).Asetaminofen (parasetamol) dapat digunakan untuk demam.
Perempuan dengan ISK sederhana yang berulang dapat mendapat manfaat dari pengobatan sendiri ketika gejala muncul, dan tindak lanjut medis hanya dilakukan bila pengobatan awal gagal. Resep antibiotik dapat diserahkan kepada apoteker lewat telepon.
= Sederhana
=
Infeksi sederhana dapat didiagnosis dan diobati berdasarkan gejalanya saja. Antibiotik oral seperti trimetoprim/sulfametoksazol (TMP/SMX), sefalosporin, nitrofurantoin, atau fluorokuinolon secara bermakna memperpendek waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan, dan semua obat tersebut memiliki efektivitas yang sama. Pengobatan tiga hari dengan trimethoprim, TMP/SMX, atau fluorokuinolon biasanya cukup, sedangkan nitrofurantoin memerlukan 5–7 hari. Dengan pengobatan, gejala seharusnya membaik dalam 36 jam. Sekitar 50% orang akan pulih tanpa pengobatan dalam beberapa hari atau minggu. Infectious Diseases Society of America tidak menyarankan fluorokuinolon sebagai pengobatan awal karena kekhawatiran akan timbulnya resistensi terhadap golongan obat ini. Meskipun ada pencegahan ini, beberapa resistensi telah berkembang terhadap semua obat-obatan ini karena penggunaannya yang luas.Trimetoprim tunggal dianggap setara dengan TMP/SMX di beberapa negara. Untuk ISK sederhana, anak sering kali berespon terhadap antibiotik selama tiga hari.
= Pielonefritis
=
Pielonefritis diobati lebih agresif daripada
Infeksi kandung
kemih sederhana dengan menggunakan antibiotik oral dengan jangka waktu lebih lama atau antibiotik intravena. Pengobatan selama tujuh hari dengan fluorokuinolon oral siprofloksasin biasanya digunakan di daerah dengan tingkat resistensi kurang dari 10%.Bila resistensi lokal lebih besar dari 10%, sering kali diresepkan satu dosis seftriakson intravena. Pada mereka yang menunjukkan gejala lebih berat, mungkin diperlukan rawat inap di rumah sakit untuk pemberian antibiotik berkesinambungan. Komplikasi seperti obstruksi
saluran kemih akibat batu ginjal dapat dipertimbangkan bila gejala tidak membaik setelah pengobatan selama dua atau tiga hari.
Epidemiologi
Infeksi saluran kemih adalah
Infeksi bakteri yang paling sering terjadi pada perempuan.
Infeksi paling sering terjadi antara usia 16 hingga 35 tahun, dengan 10% perempuan mengalami
Infeksi setiap tahun dan 60% mengalami
Infeksi pada suatu waktu dalam hidupnya.
Infeksi sering berulang, dimana hampir separuh orang mengalami
Infeksi kedua dalam setahun. Bahkan beberapa wanita mengalami
Infeksi saluran kemih berulang hingga 3x atau lebih dalam setahunnya. Seseorang wanita yang terkena
Infeksi saluran kemih pada masa muda, sekitar 20 persennya akan mengalami
Infeksi berulang selama hidupnya.
Infeksi saluran kemih muncul empat kali lebih sering pada perempuan dibandingkan laki-laki, tetapi
Infeksi pada laki-laki sering kali lebih parah daripada wanita, karena bakteri dapat bersembunyi pada jaringan prostat. Pielonefritis terjadi sekitar 20-30 kali lebih jarang. Ini adalah penyebab paling umum dari
Infeksi yang didapatkan di rumah sakit yakni sekitar 40%. Tingkat bakteri asimtomatik di urin meningkat seiring usia dari dua hingga tujuh persen pada perempuan usia subur hingga mencapai 50% pada perempuan lanjut usia di panti jompo. Tingkat bakteri asimtomatik dalam urin di antara laki-laki di atas usia 75 tahun adalah sekitar 7-10%.
Infeksi saluran kemih mungkin dialami 10% orang saat masa anak. Pada anak,
Infeksi saluran kemih paling sering terjadi pada anak laki-laki berusia di bawah tiga bulan yang belum disunat, diikuti oleh anak perempuan berusia di bawah satu tahun. Akan tetapi perkiraan frekuensi pada anak sangat bervariasi. Pada sekelompok anak yang mengalami demam, pada usia baru lahir hingga dua tahun, 2 – 20% didiagnosis ISK.
Masyarakat dan kebudayaan
Di Amerika Serikat,
Infeksi saluran kemih merupakan alasan pada hampir tujuh juta kunjungan ke dokter, satu juta kunjungan ke unit gawat darurat, dan seratus ribu rawat inap setiap tahun. Biaya
Infeksi ini signifikan baik dalam hal waktu yang hilang di tempat kerja maupun biaya perawatan medis. Di Amerika Serikat biaya langsung pengobatan diperkirakan sebesar 1,6 miliar USD setiap tahun.
Sejarah
Infeksi saluran kemih telah digambarkan sejak zaman kuno, dengan penggambaran pertama yang didokumentasikan di Papirus Ebers tertanggal 1550 SM. Orang Mesir menggambarkannya sebagai "memancarkan panas dari kandung
kemih". Belum ada pengobatan yang efektif hingga pengembangan dan ketersediaan antibitiok pada tahun 1930-an, setelah sebelumnya disarankan pengobatan herbal,pengaliran darah, dan istirahat.
Pada kehamilan
Infeksi saluran kemih lebih merupakan kekhawatiran pada kehamilan karena meningkatnya risiko
Infeksi ginjal. Selama kehamilan, tingkat progesteron yang tinggi meningkatkan risiko berkurangnya tonus otot ureter dan kandung
kemih, yang mengakibatkan lebih besarnya kemungkinan refluks, yakni urin mengalir kembali ke ureter di bagian atas dan menuju ginjal . Meskipun risiko bakteriuria asimtomatik tidak meningkat pada perempuan yang hamil, bila terdapat bakteriuria maka mereka memiliki risiko
Infeksi ginjal sebesar 25-40%. Oleh karena itu bila pemeriksaan urin menunjukkan tanda-tanda
Infeksi—meskipun tanpa gejala—sebaiknya diberikan terapi.Sefaleksin atau nitrofurantoin biasanya digunakan karena secara umum dianggap aman dalam kehamilan.
Infeksi ginjal selama kehamilan dapat mengakibatkan kelahiran prematur atau pre-eklampsia (keadaan tekanan darah tinggi dan disfungsi ginjal selama kehamilan yang dapat menyebabkan kejang).
Referensi
Pranala luar
Infeksi saluran kemih di Curlie (dari DMOZ)