Trimetoprim/sulfametoksazol (TMP/SMX), atau
Kotrimoksazol, adalah antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri. Obat ini terdiri dari satu bagian trimetoprim dan lima bagian sulfametoksazol. Obat ini diindikasikan untuk pengobatan infeksi saluran kemih, infeksi kulit akibat Staphylococcus aureus yang resisten metisilin, diare pelancong, infeksi saluran pernapasan, kolera, dan lainnya. Obat ini dapat digunakan untuk mengobati dan mencegah pneumonia pneumocystis dan toksoplasmosis pada pasien HIV/AIDS. Obat ini dapat diminum atau diberikan secara intravena.
Efek samping yang umum terjadi antara lain mual, muntah, ruam, dan diare. Efek samping yang lebih berat seperti reaksi alergi parah dan infeksi akibat Clostridium difficile terkadang dapat terjadi. Pasien yang sedang hamil di trimester akhir tidak direkomendasikan untuk menerima obat ini. Obat ini aman digunakan pada pasien yang sedang menyusui selama bayi memiliki kondisi yang sehat. TMP/SMX bersifat bakterisida. TMP/SMX bekerja dengan menghambat sintesis folat pada bakteri.
TMP/SMX pertama kali dipasarkan pada tahun 1974. Obat ini terdapat dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia. Obat ini tersedia dalam bentuk generik.
Indikasi
Ko-trimoksazol awalnya diklaim lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan sulfametoksazol atau trimetoprim saja dalam mengobati infeksi bakteri, tetapi hal ini masih diperdebatkan. Karena memiliki angka kejadian efek samping yang lebih tinggi, penggunaannya telah dibatasi hanya untuk keadaan tertentu di berbagai negara. Obat ini efektif untuk infeksi saluran pernapasan atas dan bawah, infeksi ginjal dan saluran kemih, infeksi saluran pencernaan, infeksi kulit, sepsis, dan infeksi lain yang disebabkan oleh organisme sensitif. Ko-trimoksazol dapat mengurangi risiko kekambuhan retinokoroiditis. Karena resistensi antibiotik yang semakin meluas membuat
Kotrimoksazol lebih sering digunakan saat ini.
= Kepekaan
=
Kotrimoksazol efektif untuk infeksi akibat organisme berikut: Beberapa organisme yang resisten terhadap
Kotrimoksazol adalah Pseudomonas aeruginosa, mycoplasma, dan Francisella tularensis (organisme penyebab tularemia).
= Kehamilan dan menyusui
=
Kotrimoksazol dikontraindikasikan pada pasien hamil, walau kategori kehamilan di Australia adalah C dan di Amerika kategori adalah D. Penggunaan
Kotrimoksazol selama trimester pertama (selama organogenesis) dan 12 minggu sebelum kehamilan dapat menyebabkan cacat pada janin. Penggunaan
Kotrimoksazol juga meningkatkan risiko persalinan prematur (nisbah jangkaan: 1,51) dan berat bayi saat lahir yang rendah (nisbah jangkaan: 1,67). Penelitian pada hewan juga menunjukkan hal yang serupa.
Kotrimoksazol juga terdapat dalam ASI dan karena hal itu tidak disarankan untuk menyusui selama pengobatan dengan
Kotrimoksazol.
= Bayi
=
Penggunaan
Kotrimoksazol pada bayi berusia kurang dari 2 bulan tidak disarankan karena adanya risiko efek samping.
Reaksi merugikan obat
= Kontraindikasi
=
Kontraindikasi
Kotrimoksazol antara lain:
= Efek samping
=
Efek samping yang terjadi antara lain:
Referensi