Islam di Bali adalah agama minoritas yang dianut oleh 434.941 jiwa atau 10,10% dari 4.304.574 jiwa penduduk
Bali. Konsentrasi terbesar umat
Islam di Bali terdapat
di Kota Denpasar dengan jumlah 147.400 ribu jiwa lebih.
Islam masuk ke
Bali diperkirakan pada abad ke-13 dan 14 melalui Kerajaan Gelgel, tetapi tepatnya belum ada penelitian yang pasti. Penelitian tentang asal muasal
Islam di Bali masih terhitung langka. Sangat sulit untuk mendapatkan sumber tertulis mengenai sejarah masuknya
Islam ke pulau
Bali pertama kali.
Namun beberapa sejarawan melacak keberadaan
Islam di Bali melalui tradisi lisan dan adanya berbagai komunitas
Islam yang ada
di berbagai daerah
di Bali. Melalui penelitian
di berbagai komunitas muslim
di Bali dapat diketahui kapan
Islam mulai memasuki daerah tersebut, antara lain melalui penelitian masjid-masjid tua yang dibangun dan makam-makam kuno dari pemuka
Islam di daerah tersebut yang sekarang juga dikenal dengan sebutan Wali Pitu dari
Bali.
Sejarah
Islam masuk ke pulau
Bali sejak zaman kejayaan Kerajaan Majapahit pada sekitar abad XIII dan XIV Masehi. Pada saat itu raja Gelgel pertama, Dalem Ketut Ngelesir (1380-1460 M) mengadakan kunjungan ke keraton Majapahit untuk bertemu dengan Raja Hayam Wuruk. Saat itu Raja Hayam Wuruk sedang mengadakan konferensi kerajaan seluruh Nusantara. Konferensi itu merupakan konferensi tahunan dengan kerajaan bawahan yang berada
di berbagai daerah Indonesia.
Selain itu sebagai bentuk kepatuhan terhadap Kerajaan Majapahit yang berada
di Mojokerto. Setelah acara tersebut selesai, Dalem Ketut Ngelesir pulang ke
Bali. Kembalinya Dalem Ketut Ngelesir ke kerajaannya dengan diantar oleh 40 orang dari Majapahit sebagai pengiring, dua diantaranya adalah Raden Modin dan Kiai Abdul Jalil bersama 40 orang pengiring dari Majapahit. Para pengawal muslim itu hanya bertindak sebagai abdi dalam Kerajaan Gelgel. Setelah tiba
di Gelgel mereka menempati satu pemukiman dan membangun masjid yang diberi nama Masjid Gelgel, yang kini nerupakan tempat ibadah umat
Islam tertua
di Bali. Peristiwa ini dijadikan sebagai patokan masuknya
Islam di Bali yang berpusat
di kerajaan Gelgel
Bali.
Raden Modin dan Kiai Jalil ini menetap cukup lama tinggal
di pusat Kerajaan Gelgel Klungkung. Namun dalam perkembangannya mereka meninggalkan Gelgel menuju ke arah timur dan berhenti
di desa Banjar Lebah.
di Banjar Lebah ini Raden Modin menetap dan tidak melanjutkan perjalanan, sedang Kiai Jalil tetap meneruskan perjalanan sampai
di desa Saren sampai meninggal
di desa tersebut. Dia meninggalkan tulisan mushaf Al-Qur'an dan sebuah bedug yang sekarang kondisinya sudah mengalami kerusakan.
Sejak itu umat
Islam mulai ada pengikutnya. Raden Modin dan Kiai Abdul Jalil dapat dikatakan merupakan dua orang tokoh atau wali yang pertama kali menyebarkan agama
Islam di pulau
Bali. Makamnya hingga saat ini banyak dikunjungi umat
Islam untuk berziarah.
Komunitas asli
Terdapat beberapa komunitas asli
Bali yang beragama
Islam yaitu:
Komunitas
di Banjar Lebah, Saren Jawa
di desa Budakeling, Kabupaten Karangasem
Kepaon dan Kelurahan Serangan
di wilayah Kota Denpasar
Kampung Pegayaman
di Kabupaten Buleleng
Kampung Loloan
di Kabupaten Jembrana
Komunitas
di Bedugul
di Desa Candikuning, Kabupaten Tabanan
Arsitektur
Pembangunan masjid
di Bali sejak abad XIV hingga sekarang mengalami akulturasi dengan unsur arsitektur tradisional
Bali atau menyerupai stil wantilan. Akulturasi dua unsur seni yang diwujudkan dalam pembangunan masjid menjadikan tempat suci umat
Islam di Bali tampak berbeda dengan bangunan masjid
di Jawa maupun daerah lainnya
di Indonesia.
Tempat ibadah
Berdasarkan Badan Pusat Statistik Provinsi
Bali 2022, terdapat 245 masjid dan 515 musholla
di provinsi
Bali. Berikut merupakan jumlah masjid dan musholla menurut Badan Pusat Statistik Provinsi
Bali.
Distribusi geografi
Berikut merupakan sebaran umat Muslim berdasarkan kota/kabupaten
di Bali berdasarkan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia pada tahun 2022. Pada tahun 2022,
Islam di Bali mencapai 434.941 ribu jiwa, pada 2022 terjadi peningkatan arus migrasi
Islam Jawa-
Bali dan
Bali-Jawa.
Lihat pula
Masjid Agung Jamik Singaraja
Masjid Al-Muhajirin Kepaon
Sumber
Pranala luar
Portal
Islam di Bali
https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/