Jacob Sihasale (16 April 1944 – 7 Juli 1983) merupakan pemain Sepak Bola dari Persebaya, klub Sepak Bola Indonesia, yang dapat berposisi sebagai Penyerang.
Profil
= Karier di klub
=
Mulai terjun dalam persepak bolaan sekitar 1958-1960, terpilih sebagai pemain PSA (Persatuan Sepak bola Ambon).
Tahun 1961 hijrah ke Surabaya dan bergabung dengan perkumpulan yang terkenal, Assyabaab, hingga 1966, Sebelum pindah ke Medan, 2 tahun dia bermain untuk perkumpulan PSAD ; kemudian bermain untuk Pardedetex, Tahun 1970 ia kembali ke Surabaya.
Ia berhasil membawa Persebaya Surabaya menjadi runner up Perserikatan tahun 1971 dan 1973. Setelah di partai final masing-masing kalah dengan PSMS dan Persija.
Namun sayang di akhir kariernya sebagai pemain sepak bola, ia tidak berhasil membawa Persebaya melaju ke babak final Perserikatan setelah kalah dari Persija dengan skor 2-0. Gol Persija ketika itu dicetak oleh Iswadi Idris pada menit ke 68 dan Risdianto pada menit ke 69. Tetapi ia juga berhasil mencetak gol pada saat laga melawan PSBS yang berakhir 1-1. Ia mencetak gol pembuka pada menit 30 sebelum disamakan oleh Robby Binur pada menit 73.
= Karier di tim nasional sepak bola Indonesia
=
Puncak prestasinya dicapai antara 1966-1974, sebagai pemain PSSI dalam berbagai turnamen, antara lain: Piala Raja 1968 dan Piala Raja 1969 di Bangkok; Piala Emas Agha Khan di Pakistan 1968; Turnamen Merdeka 1969 di Kuala Lumpur.
Tahun 1966, ia terpilih untuk menjadi kesebelasan Asian All Stars bersama dengan Soetjipto Soentoro, Max Timisela, Iswadi Idris, dan Abdul Kadir. Mereka merupakan kuartet tercepat di Asia pada saat itu.
Ia juga turut membawa Indonesia menjadi juara Turnamen HUT Kota Jakarta 1972 di Jakarta ketika di partai final Indonesia berhasil menundukkan Timnas Korea Selatan dengan skor 5-2. Gol-golnya dihasilkan ketika Indonesia membantai Sri Lanka dengan skor 8-0. Ia memborong tiga gol dalam pertandingan itu.
= Indonesia vs Uruguay (1974)
=
Pada tanggal 19 April 1974, Indonesia kedatangan timnas Uruguay. Sebenarnya kedua tim memanfaatkan laga persahabatan ini sebagai laga ujicoba. Bagi Uruguay, ini sebagai pertandingan ujicoba untuk menghadapi pertandingan Piala Dunia 1974. Sedangkan bagi Indonesia sendiri, laga ini bertujuan untuk laga ujicoba ketika bertanding di Turnamen HUT Kota Jakarta 1974. Konon kursi kepelatihan Indonesia ketika itu berpindah dari Wiel Coerver ke Djamiat Dalhar dan ban kapten timnas berpindah ke tangan Aang Witarsa.
Sayangnya Timnas Uruguay ketika itu tidak membawa pemain intinya. Susunan pemain Indonesia ketika itu adalah:Ronny Paslah, Anwar Udjang, Subodro, Sutan Harhara,
Jacob Sihasale, Nobon Kayamudin, Andi Lala, Anjas Asmara, Risdianto, Abdul Kadir, dan Waskito. Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Istora Senayan, Uruguay harus takluk dari Indonesia 2-1. Gol Indonesia ketika itu dicetak oleh Anjas Asmara pada menit ke 30 dan Abdul Kadir pada menit 89.
Karena tidak mau merasa malu, akhirnya mereka meminta pertandingan ulang. Dalam pertandingan ulang yang diadakan tanggal 21 April, akhirnya giliran Indonesia yang harus menerima kekalahan tipis dengan skor 2-3.
= Akhir karier
=
Sebagai Pemain PSSI dia telah mencetak 100 gol lebih. Setelah mengalami cedera pada kakinya dalam pertandingan persahabatan antara Persebaya dan Ascot dari Australia, akhir 1975 di Surabaya, ia mengundurkan diri dari persepak bolaan.
Templat:Kuartet Tercepat Asia Dari Indonesia Era 60an
Templat:Skuat timnas Indonesia vs timnas Uruguay (1974)