Jalan Lubang Buaya atau
Jalan Monumen Pancasila Sakti adalah salah satu
Jalan di Jakarta. Nama
Jalan ini diambil dari kelurahan yang dilintasi oleh
Jalan ini.
Jalan ini menghubungkan
Jalan Pondok Gede Raya dengan
Lubang Buaya, Bambu Apus, dan Setu.
Jalan sepanjang 1,7 kilometer ini melintang dari persimpangan
Jalan Pondok Gede Raya sampai persimpangan
Jalan Rawa Binong dan
Jalan Albaidho II.
Jalan ini melintasi kelurahan
Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.
Di
Jalan ini terdapat Monumen Pancasila Sakti dan Museum Penghianatan PKI.
Jalan ini menjadi
Jalan alternatif menuju area Taman Mini Indonesia Indah.
Asal-usul
Lubang Buaya berasal dari Sungai/Kali Sunter yang terletak tidak jauh dari kawasan ini. Kali Sunter pada zaman dahulu dikenal berbahaya karena banyak
Buaya yang berkeliaran dan membuat
Lubang untuk bersembunyi.
Legenda lain menyebutkan,
Lubang Buaya berasal dari seorang ulama sakti bernama Datuk Banjir (Pangeran Syarif Hidayatullah). Datuk Banjir melakukan perjalanan menuju Batavia melalui Kali Sunter dengan menggunakan getek. Dalam perjalanan, getek tersedit ke dalam
Lubang hingga menyentuh dasar Kali Sunter. Namun, Datuk Banjir tidak terseret ke dalam
Lubang. Ia berhasil tiba di daratan. Pada masa itu, Kali Sunter memiliki penguasa. Selain
Buaya-
Buaya biasa, terdapat penguasa gaib yang disebut siluman
Buaya putih. Dikisahkan, siluman nama penguasa Kali Sunter bernama Pangeran Gagak Jakalumayung dan memiliki anak berjuluk Mpok Nok. Mpok Nok berwujud siluman
Buaya tanpa ekor yang disebut
Buaya buntung. Datuk Banjir pun berkelahi dengan keduanya. Hingga pada akhirnya, kedua mahluk halus itu pun dapat ditaklukan dan dijadikan muridnya. Setelah menaklukan 'penguasa' Kali Sunter, Datuk Banjir pun menamakan kampung yang dekat dengan tempat ia berkelahi dengan dua siluman
Buaya tersebut dengan nama Kampung
Lubang Buaya.
Transportasi umum
Berikut ini adalah trayek angkutan umum yang melayani
Jalan Lubang Buaya:
Transjakarta Mikrotrans JAK.06 Kampung Rambutan - Pondok Gede
Transjakarta Mikrotrans JAK.19 Kampung Rambutan - Pinang Ranti
Persimpangan
Jalan ini memiliki 2 persimpangan utama, yaitu:
Persimpangan Monumen Pancasila Sakti
Persimpangan
Jalan Rawa Binong dan
Jalan Albaidho II
Referensi