Jati emas atau Kalimasada (Cordia subcordata) adalah spesies pohon berbunga dalam genus cordia yang tumbuh di Afrika timur, Asia Selatan, Asia Tenggara, Australia utara, dan Kepulauan Pasifik (termasuk Hawaii).
Nama-nama
Di beberapa tempat tumbuhan ini juga dikenal dengan nama kanawa, tou, kou, mareer, manjak, snottygobbles, glueberry, atau narrow-leafed bird lime tree. Di Pulau Jawa dan Pulau Madura dikenal dengan nama kalimasada, purnamasada, atau pramasada. Sebuah cerita rakyat Jawa menganggap pohon ini mengandung kekuatan spiritual. Di Kepulauan Marshall dikenal dengan nama kono. Sedangkan di Fiji tumbuhan ini disebut nawanawa.
Morfologi
Jati emas tumbuh hingga ketinggian 7–10 m saat dewasa, tetapi mungkin juga dapat tumbuh hingga setinggi 15 m. Daunnya berbentuk bulat telur dengan panjang 8–20 cm dan lebar 5–13 cm.
Bunga tubularnya berdiameter 2,5–4 cm dan membentuk cymes atau malai, mahkota bunganya berwarna jingga dan mahkota bunganya berwarna hijau pucat, pemekaran bunganya terjadi sepanjang tahun, sebagian besar bunganya diproduksi di musim semi.
Buahnya berwarna coklat yang dihasilkan sepanjang tahun, bentuknya bulat, panjangnya 2–3 cm , dan berkayu saat dewasa. Tiap buahnya mengandung empat biji atau kurang dengan panjang bijinnya sepanjang 10–13 mm. Buahnya dapat mengapung dan dapat terbawa arus laut dalam jarak yang jauh.
Habitat
Tumbuhan ini merupakan pohon pantai, biasa tumbuh mulai dari daerah dekat laut hingga ketinggian 30 mdpl, namun dapat tumbuh ketinggian 150 mdpl juga. Tumbuh di daerah yang menerima curah hujan sebesar 1.000–4.000 mm per tahun. Tumbuhan ini lebih menyukai tanah netral hingga basa (pH 6,1 hingga 7,4) seperti tanah yang berasal dari batu basal, batu kapur, tanah liat (lempung), atau pasir. Tekstur tanah yang diperbolehkan untuk ditanami
Jati emas meliputi pasir, geluh berpasir, geluh, geluh liat berpasir, lempung berpasir, geluh lempung, dan lempung. Tumbuhan ini juga bisa tumbuh di tepi pantai berbatu dan rawa bakau.
Persebaran
Jati emas memiliki persebaran yang sangat luas, dimulai dari pantai timur Afrika barat, kemudian ke sepanjang Asia tropis dan Oseania hingga hawaii, kemudian ke arah barat. Distribusi ini dicapai karena karakteristik khusus dari buahnya yang memungkinkan memudahkan penyebaran melalui laut. Sebelum tahun 2001, tumbuhan ini dianggap sebagai tumbuhan introduksi Polinesia ke Hawaii oleh banyak ahli. Tetapi sebuah bukti subfosil dari Gua Makauwahi di Kauai menunjukkan bahwa tumbuhan ini ini tersebar melimpah di hutan dataran rendah Hawaii jauh sebelum kedatangan manusia di tempat itu, yang menunjukn statusnya sebagai spesies asli.
Referensi