Kacang pinus atau
Kacang tusam merupakan biji dari pohon pinus yang dapat dimakan.
Kacang tusam masuk ke dalam kategori
Kacang pohon secara kuliner namun tidak secara botani.
Kacang ini dapat dimakan, tetapi pengusahaannya secara komersial relatif terbatas karena ukuran dan hasilnya yang tidak banyak, beberapa merupakan produk samping dari budi daya kayu. China dan Italia merupakan produsen
Kacang tusam utama di dunia.
Produksi
Di Asia hanya dua jenis pinus yang dibudidayakan khusus untuk konsumsi bijinya, yaitu
tusam Korea (Pinus koraiensis) di semenanjung Korea dan sekitarnya, dan
tusam chilgoza (Pinus gerardiana) di Himalaya. Empat spesies lainnya yaitu
tusam Siberia (Pinus sibirica),
tusam kerdil Siberia (Pinus pumila),
tusam putih China (Pinus armandii) dan Pinus bungeana.
Di Eropa, Pinus pinea telah dibudidayakan selama 6000 tahun untuk menghasilkan biji. Spesies ini juga hiudp di hutan alami dan bijinya didapatkan di sana.
tusam Swiss (Pinus cembra) dibudidayakan dan dipanen daam skala kecil.
Di Amerika utara, Pinus edulis, Pinus monophylla, dan Pinus cembroides merupakan spesies utama penghasil
Kacang pinus. Spesies lainnya yaitu Pinus sabineana, Pinus coulteri, Pinus torreyana, Pinus lambertiana, dan Pinus quadrifolia. Sebagian besar dipanen oleh penduduk asli benua Amerika.
Karakteristik
Nutrisi dari
Kacang tusam cenderung bervariasi tergantung pada spesiesnya, dengan
tusam batu (Pinus pinea) memiliki kadar protein tertinggi.
Kacang tusam juga merupakan sumber serat pangan yang signifikan.
Kacang tusam terlindungi oleh cangkang yang relatif tebal tergantung spesiesnya. Sebagian besar nutrisi tersimpan di dalam embrio dari biji.
Kacang tusam yang telah dikupas dapat dimakan langsung.
Kacang tusam memiliki usia simpan yang relatif lama meski telah dikupas, selama disimpan di udara kering dan dingin.
Kacang tusam Eropa dapat dibedakan dari
Kacang pinus produksi Asia dari ukurannya, dengan
Kacang produksi Eropa berukuran lebih panjang relatif terhadap lebarnya. Sedangkan
Kacang tusam produksi Amerika dicirikan dengan ukurannya yang besar dan relatif mudah dikupas.
Pemanfaatan kuliner
Kacang tusam dapat dimanfaatkan selayaknya buah geluk, seperti dihaluskan menjadi tepung untuk membuat marzipan, digoreng kering menjadi makanan ringan, hingga dibakar dan dihaluskan untuk dijadikan bahan baku minuman pengganti kopi.
Kacang pinus merupakan bahan baku saus pesto di Italia. Di Timur Tengah
Kacang tusam digunakan pada masakan kibbeh, sambusak, baklava, dan sebagainya.
Bagi beberapa orang,
Kacang tusam dapat meninggalkan rasa yang tidak menyenangkan di lidah dan mampu bertahan selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Rasa ini cenderung bersifat pahit dan seperti logam. FDA menyatakan bahwa hal ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan bagi kesehatan. Fenimena ini disebut dengan "sindrom
Kacang tusam". Nestle Research Centre mengeluarkan hipotesis bahwa spesies
tusam Pinus armandii yang banyak tumbuh di China merupakan penyebab dari masalah ini. Studi lainnya menguatkan hal tersebut dan menambahkan kemungkinan bahwa bahan kimia yang digunakan dalam pengupasan
Kacang pinus mungkin ikut memberikan pengaruh. Gangguan rasa pada lidah umumnya terasa satu sampai tiga setelah
Kacang tusam dikonsumsi dan dapat berlangsung hingga 2 minggu. FDA masih melakukan penelitian mengenai sindrom ini.
=
Kacang tusam dapat diekstrak untuk mendapatkan minyak
Kacang tusam yang dihargai karena memiliki rasa yang unik. Sebuah studi menemukan bahwa minyak
Kacang tusam Korea kemungkinan dapat menahan nafsu makan.
Referensi
Bahan bacaan terkait