Kamus, bausastra, atau kitab logat adalah buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata.
Kamus berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan maksud kata,
Kamus juga mungkin mempunyai pedoman sebutan, asal usul (etimologi) suatu kata dan juga contoh penggunaannya. Untuk memperjelas kadang kala terdapat juga ilustrasi di dalam
Kamus.
Sejarah kata memperlihatkan makna dasar yang terkandung dalam kata
Kamus, yaitu wadah pengetahuan, khususnya pengetahuan bahasa, yang tidak terhingga dalam dan luasnya. Dewasa ini
Kamus merupakan khazanah yang memuat perbendaharaan kata suatu bahasa, yang secara ideal tidak terbatas jumlahnya.
Jenis-jenis Kamus
= Berdasarkan penggunaan bahasa
=
Kamus bisa ditulis dalam satu atau lebih dari satu bahasa. Dengan itu
Kamus bisa dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
Kamus EkabahasaKamus ini hanya menggunakan satu bahasa. Kata-kata(entri) yang dijelaskan dan penjelasannya adalah terdiri daripada bahasa yang sama.
Kamus ini mempunyai perbedaan yang jelas dengan
Kamus dwibahasa karena penyusunan dibuat berdasarkan pembuktian data korpus. Ini bermaksud definisi makna ke atas kata-kata adalah berdasarkan makna yang diberikan dalam contoh kalimat yang mengandung kata-kata berhubungan. Contoh bagi
Kamus ekabahasa ialah
Kamus Besar Bahasa Indonesia (di Indonesia) dan
Kamus Dewan (di Malaysia).
Kamus DwibahasaKamus ini menggunakan dua bahasa, yakni kata masukan daripada bahasa yang dikamuskan diberi padanan atau pemerian takrifnya dengan menggunakan bahasa yang lain. Contohnya:
Kamus Inggris-Indonesia,
Kamus Dwibahasa Oxford Fajar (Inggris-Melayu;Melayu-Inggris).
Kamus Aneka BahasaKamus ini sekurang-kurangnya menggunakan tiga bahasa atau lebih. Misalnya, kata Bahasa Melayu Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin secara serentak. Contoh bagi
Kamus aneka bahasa ialah
Kamus Melayu-Cina-Inggris Pelangi susunan Yuen Boon Chan pada tahun 2004.
= Berdasarkan isi
=
Kamus dapat muncul dalam berbagai isi. Hal ini disebabkan
Kamus diterbitkan dengan tujuan untuk memenuhi keperluan golongan tertentu. Contohnya, golongan pelajar sekolah memerlukan
Kamus berukuran kecil untuk memudahkan mereka membawa
Kamus ke sekolah. Secara umumnya
Kamus dapat dibagi kepada 3 jenis ukuran:
Kamus MiniKamus ini sekarang sukar untuk dijumpai. Ini juga dikenal sebagai
Kamus saku karena
Kamus ini dapat disimpan dalam saku.
Kamus ini memiliki ketebalan kurang dari 2 cm.
Kamus MiniKamus berukuran kecil yang biasa dijumpai. Ini merupakan
Kamus yang mudah untuk dibawa.
Kamus Dwibahasa Oxford Fajar (Inggris-Melayu;Melayu-Inggris).
Kamus MiniKamus ini memuat segala leksikal yang terdapat dalam satu bahsaa. Setiap perkataannya dijelaskan secara lengkap. Biasanya ukurannya besar dan tidak sesuai untuk dibawa-bawa. Contohnya
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Kamus istimewa merujuk kepada
Kamus yang mempunyai fungsi khusus.
Contohnya:
Kamus IstilahKamus ini berisi istilah-istilah khusus dalam sebuah bidang tertentu. Fungsinya adalah untuk kegunaan ilmiah. Contohnya
Kamus Istilah Fiqh.
Kamus EtimologiKamus yang menerangkan asal usul sesuatu perkataan dan maksud asalnya.
Kamus Tesaurus (perkataan searti)
Kamus yang menerangkan maksud sesuatu perkataan dengan memberikan kata-kata searti (sinonim) dan dapat juga kata-kata yang berlawanan arti (antonim).
Kamus ini fungsinya ialah untuk membantu para penulis untuk meragamkan penggunaan diksi. Contohnya Tesaurus Bahasa Indonesia.
Kamus Peribahasa/Simpulan BahasaKamus yang menerangkan maksud sesuatu peribahasa/simpulan bahasa. Selain digunakan sebagai rujukan,
Kamus ini juga sesuai untuk dibaca dengan tujuan keindahan.
Kamus Kata Nama KhasKamus yang hanya menyimpan kata nama khas seperti nama tempat, nama tokoh, dan juga nama bagi institusi. Fungsinya adalah untuk menyediakan rujukan bagi nama-nama ini.
Kamus TerjemahanKamus yang menyedia kata searti bahasa asing untuk satu bahasa sasaran. Kegunaannya adalah untuk membantu para penerjemah.
Kamus KolokasiKamus yang menerangkan tentang padanan kata, contohnya kata 'terdiri' yang selalu berpadanan dengan 'dari' atau 'atas'.
Cara penyusunan Kamus
Penyusunan
Kamus biasanya dilakukan secara bertahap dan disusun secara berkelompok (team work).
Secara umum, penyusunan
Kamus akan melalui prosedur seperti di bawah:
Perancangan
Pembinaan Data Korpus
Pengisihan dan Pengabjadan Data
Pengolahan Data
Pemerian Makna
= Perancangan Kamus
=
Pada peringkat ini, penyusun
Kamus harus menentukan perkara seperti di bawah:
Tujuan Penyusunan
Kamus
Pendekatan Kerja
Selepas itu, penyusun
Kamus akan mulai mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan seperti pasukan penyusunnya, modal, komputer dan peralatan yang lain.
= Pembinaan data korpus
=
Hanya kata-kata yang pernah digunakan oleh masyarakat akan dimasukkan ke dalam
Kamus. Maka dengan itu, pasukan penyusun
Kamus akan membaca sejumlah karya untuk mendapatkan kata-kata kutipan yang akan dimasukkan ke dalam
Kamus nanti. Kata-kata ini akan dicatat ke dalam kartu, satu kata satu kartu, dan kartu-kartu ini disusun mengikuti urutan abjad. Semua kata-kata yang pernah muncul dalam karya yang terbaca akan dicatat. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang berat, tetapi pada zaman sekarang dipermudah dengan bantuan komputer.
= Pengisian dan pengabjadan data
=
Prosedur ini merupakan prosedur yang sangat penting. Setiap kata yang telah dicatat akan disusun menurut abjad. Jika tidak, maka
Kamus tersebut menjadi tidak berguna karena akan sangat sulit untuk mencari arti suatu kata.
Secara manual, kerja ini dapat dilakukan dengan mencatat kata-kata kutipan di dalam kartu, satu kata satu kartu, supaya kata-kata ini dapat disusun dengan mudah. Setelah itu kartu-kartu ini akan disimpan dalam katalog.
= Pengolahan data
=
Setelah kata-kata dikumpulkan dan diabjadkan, maka data ini harus dianalisis. Pada peringkat ini penyusun
Kamus akan mengklasifikasikan kata-kata ini kepada:
Kata-kata yang lewah (tak perlu)
Kata-kata baru
Kata-kata neologisme (Kata-kata baru yang jarang digunakan)
Kata-kata yang mengalami perubahan makna
Selepas itu, penyusun
Kamus akan membuangkan kata-kata yang lewah, mendokumentasikan kata-kata neologisme, dan mengambil kata-kata baru dan kata-kata yang mengalami perubahan makna ke peringkat "pemberian makna"
= Pemberian makna
=
Pemberian makna bermaksud menjelaskan makna suatu kata. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan ilmu semantik dan pragmatik. Penyusun
Kamus dapat menggunakan bahan rujukan seperti
Kamus yang sudah ada, daftar istilah, dan sebagainya untuk mencari maksud sesuatu kata.
Sejarah
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan
Kamus. Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki
Kamus, namun mereka belum tentu tahu bahwa penulisan
Kamus yang baik harus melalui berbagai proses.
Dua nama besar yang mengawali penyusunan
Kamus adalah Samuel Johnson (1709-1784) dan Noah Webster (1758-1843). Johnson, ahli bahasa dari Inggris, membuat Dictionary of the English Language pada tahun 1755, yang terdiri atas dua volume. Di Amerika, Webster pertama kali membuat
Kamus An American Dictionary of the English Language pada tahun 1828, yang juga terdiri atas dua volume. Selanjutnya, pada tahun 1884 diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume.
= Perkamusan di Indonesia
=
Menurut catatan, karya leksikografi tertua dalam sejarah studi bahasa di Indonesia adalah daftar kata Tionghoa-Melayu pada awal abad ke-15. Daftar ini berisi 500 lema. Ada pula daftar kata Italia-Melayu yang disusun oleh Pigafetta pada tahun 1522.
Kamus antarbahasa tertua dalam sejarah bahasa Melayu adalah Spraeck ende woord-boek, Inde Malaysche ende Madagaskarsche Talen met vele Arabische ende Turcsche Woorden karya Frederick de Houtman yang diterbitkan pada tahun 1603.
Kamus bahasa Jawa tertua adalah Lexicon Javanum (1706) yang sekarang tersimpan di Vatikan.
Kamus Bahasa Sunda baru ditulis oleh A. de Wilde tahun 1841, dengan judul Nederduitsch-Maleisch en Soendasch Woordenboek.
Kamus-
Kamus yang ditulis oleh para ahli bahasa asing tersebut biasanya terbatas pada
Kamus dwibahasa (bahasa asing-bahasa di Indonesia ataupun sebaliknya).
Kamus ekabahasa pertama di Indonesia merupakan
Kamus bahasa Melayu yang ditulis oleh Raja Ali Haji, berjudul Kitab Pengetahuan Bahasa, yaitu
Kamus Loghat Melayu-Johor-Pahang-Riau-Lingga penggal yang pertama.
Kamus ini terbit pada abad ke-19. Kitab Pengetahuan Bahasa sebenarnya bukan
Kamus murni namun merupakan
Kamus ensiklopedia untuk keperluan pelajar.
Pada tahun 1939 terbit
Kamus Bahasa Jawa Baoesastra Djawa karangan W.J.S Poerwadarminta, C.S. Hardjasoedarma, dan J.C. Poedjasoedira. Boesastra Djawa merupakan
Kamus ekabahasa, seperti juga Kamoes Bahasa Soenda (1948) karangan R. Satjadibrata.
Setelah kemerdekaan penerbitan
Kamus di Indonesia menjadi lebih merebak. Pusat Bahasa merupakan penerbit utama
Kamus Bahasa Indonesia berukuran besar. Selain itu Pusat Bahasa turut pula menerbitkan puluhan
Kamus bahasa daerah.
Kamus besar terbitan Pusat Bahasa pertama adalah
Kamus Umum Bahasa Indonesia (1952) yang diselenggarakan oleh W.J.S. Poerwadarminta. Edisi kelima terbit pada tahun 1976. Kemudian pada tahun 1988 terbit
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksudkan sebagai
Kamus baku untuk bahasa Indonesia.
Kamus ini merupakan hasil karya tim, dengan pemimpin redaksi Sri Sukesi Adiwimarta dan Adi Sunaryo, dan penyelia Anton M. Moeliono. Edisi ketiga
Kamus Besar Bahasa Indonesia diterbitkan pada tahun 2002.
Kamus edisi ketiga ini memuat sekitar 78.000 lema.
Selain Pusat Bahasa berbagai pihak lain turut pula menyelenggarakan
Kamus bahasa Indonesia.
Kamus besar Bahasa Indonesia yang patut disebut di sini adalah
Kamus Indonesia oleh E. St. Harahap (cetakan ke-9, 1951),
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1951), oleh Hassan Noel Arifin,
Kamus Modern Bahasa Indonesia (1954) oleh Sutan Muhammad Zain.
Kamus daring memiliki keunggulan dibandingkan
Kamus cetak, walaupun kebanyakan isi dari
Kamus daring merupakan salinan yang diambil dari
Kamus cetak.
Kamus daring dengan pengembangan, misalnya Wiktionary di mana siapapun dapat menyuntingnya, serta
Kamus daring berbentuk tabelaris yang dapat di-sort, seperti
Kamus kedokteran sederhana yang juga dapat disunting oleh siapa saja.
Catatan
Lihat pula
Kamus elektronik
Kamus daring
Terjemahan mesin
Tesaurus
Wiktionary,
Kamus daring milik Wikimedia Foundation.
Referensi
Daftar pustaka
Ibrahim bin Ahmad. 2002. Perkamusan Melayu: Suatu Pengenalan. Kuala Lumpur. Dewan Bahasa dan Pustaka.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.
Pranala luar
Artikel Tempo Online,
Kamus Elektronik dari Gang Buntu Diarsipkan 2009-08-27 di Wayback Machine.
KBRI Kuala Lumpur Edarkan 10.000 Eksemplar
Kamus Bahasa Indonesia-Malaysia Diarsipkan 20 April 2014 di Wayback Machine.
Kamus ekabahasa Indonesia
Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring (KBBI Daring) Diarsipkan 13 September 2009 di Wayback Machine.
Kateglo -
Kamus, Tesaurus, Glosarium Bahasa Indonesia Diarsipkan 4 Mei 2014 di Wayback Machine.
SABDA -
Kamus ekabahasa dan dwibahasa Indonesia dan Inggris
Kamus multibahasa
Wiktionary bahasa Indonesia
Google Terjemahan