Kapal peti kemas (Inggris: containership atau celullarship) adalah
Kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut
peti kemas yang standar. Memiliki rongga (cells) untuk menyimpan
peti kemas ukuran standar.
peti kemas diangkat ke atas
Kapal di terminal
peti kemas dengan menggunakan kran/derek khusus yang dapat dilakukan dengan cepat, baik derek-derek yang berada di dermaga, maupun derek yang berada di
Kapal itu sendiri.
Kapal Berbendera Indonesia
Aktivitas
Kapal peti kemas di Indonesia sudah ada sejak tahun 1970-an.
Kapal khusus
peti kemas termodern pertama yang berbendera Indonesia adalah KM Gloria Express yang panjangnya 120m dan lebar 17,8m, milik Perusahaan Pelayaran Samudra PT Gesuri Lloyd, berbobot mati 7.670 DWT.
Kapal ini buatan Ship Building & Engineering Ltd yang disainnya dari Jerman, dengan pelayaran perdana 12 Mei 1980 dari Tanjung Priok-Hongkong-Busan(Korea)-Tokyo-Kobe-Osaka(Jepang)-Keelung(Taiwan) dan kembali ke Indonesia. Nakhoda pertamanya adalah Kapten Moniaga.
Derek Raksasa (Giant Crane)
Derek raksasa yang berdaya angkut 50 Ton untuk bongkar muat ke
Kapal peti kemas, pertama kali dipasang di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok pada tanggal 10 Juli 1977 buatan Jepang sebanyak 2 unit.
Pelabuhan petikemas tersibuk
Catatan: "TEU" berasal dari singkatan "Twenty Foot Equivalent Unit," adalah
peti kemas 20 kaki dan
peti kemas 40 kaki adalah setara dengan 2 TEU, dst.
Ukuran Kapal petikemas
Kapal petikemas dapat dikelompokkan atas beberapa jenis mulai dari
Kapal pengumpan sampai
Kapal post panamax yang kemudian dikembangkan lagi menjadi
Kapal Ultra Large Container Vessel yang bisa mengangkut di atas 14.501 petikemas.
Ruang muatan Kapal
Efisiensi penggunaan ruang
Kapal menjadi kunci utama dalam angkutan petikemas melalui
Kapal, untuk itu ruang palka
Kapal dibagi atas beberapa sel yang lebarnya sepanjang satu
peti kemas ukuran 40 kaki, sel dilengkapi dengan rel yang sedemikian sehingga mempermudah penyusunan
peti kemas di dalam palka. Penyusunan ini diperlukan untuk meningkatkan kestabilan muatan selama pelayaran.
=
Untuk menghindari muatan yang berada di atas palka bergerak ataupun jatuh kelaut pada saat pelayaran, maka muatan yang berada di atas palka diikat ke
Kapal sehingga walaupun
Kapal melalui badai dengan gelombang yang tinggi selama pelayaran muatan tetap pada tempatnya dan tidak terjatuh ke laut.
Ada tiga cara yang biasa digunakan untuk mengikat petikemas yaitu
System lashing kebadan
Kapal dengan menggunakan kabel baja, batang pengikat atau rantai yang dapat kekencangkan.
System kunci yang biasa disebut twist lock yang mengunci dua
peti kemas yang berdampingan atau yang berada di atasnya.
System butress, biasanya digunakan dikapal
peti kemas yang besar, yang merupakan perangkat penyangga yang menghalangi petikemas bergeser pada saat berlayar, penyangga dipasang sebelum berlayar, setelah semua
peti kemas telah selesai dimuat.
=
Kapal petikemas pengumpan biasanya digunakan untuk mengangkut
peti kemas dari pelabuhan didaerah menuju pelabuhan utama (hub port), permasalahan timbul karena tidak semua pelabuhan yang berada didaerah khususnya pelabuhan-pelabuhan kecilyang dilengkapi dengan kran darat di pelabuhan sehingga untuk mengangkut petikemas keatas
Kapal harus menggunakan kran
Kapal.
Lihat pula
peti kemas
* Angkutan barang antar moda
Terminal
peti kemas
Kapal
Referensi
The world in a box—from The Economist magazine, 16 March 2006
Amir M.S,
peti kemas Masalah dan Aplikasinya,1997, Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo
Pranala luar
Containership info and vessel database Diarsipkan 2007-11-16 di Wayback Machine.
All technical details and service information of more than 4000 containerships
Photos of container ships by German photographer Marc Steinmetz
photographs of containerships