Hasil Pencarian:
- Kapur (zaman)
- Paleolitikum
- Peristiwa kepunahan Kapur–Paleogen
- Kapur Awal
- Papan tulis
- Mesozoikum
- Tawas
- Kapur Akhir
- Jura (zaman)
- Karbon (zaman)
- Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha
- Serunai (bunga)
- Mosasaurus
- Zaman (geologi)
- Lingkaran Kapur
- Penyu
- Kenozoikum
- Wilayah Paser Zaman Pra-Kemerdekaan
- Menginang
- Skala waktu geologi
Artikel: Kapur (zaman)
Kondisi lingkungan
= Paleogeografi
= Posisi daratan Bumi berubah secara signifikan selama Periode Kapur. Pada awal periode terdapat dua superbenua, yaitu Gondwana di selatan dan Laurasia di utara. Di kawasan Samudra Hindia, Afrika dan Madagaskar terpisah dari India, Australia, dan Antarktika. India mulai bergerak ke utara, hingga berpuncak pada saat bertabrakan dengan benua Asia. Australia masih satu daratan dengan Antarktika. Permukaan laut lebih tinggi hampir selama periode Kapur berlangsung. Lazimnya, ketinggian laut berada di sekitar 100 hingga 200 meter (330 hingga 660 kaki) lebih tinggi daripada saat ini. Tingginya permukaan air laut dianggap sebagai efek dari air di cekungan samudra yang tergeser oleh pelebaran pematang di tengah samudra. Air laut menggenangi benua selama periode Kapur Akhir, menjadikan laut pedalaman yang relatif dangkal di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Rusia, Afrika, dan Australia. Maksimalnya, wilayah darat hanya menutupi sekitar 18 persen dari permukaan bumi, dibandingkan dengan kira-kira 28 persen pada saat ini. Sebagian besar Eropa Barat, Australia Timur, sebagian Afrika, Amerika Selatan, India, Madagaskar, Kalimantan, dan wilayah lain yang sekarang menjadi daratan seluruhnya tertutup oleh perairan laut. Selama sebagian besar kelangsungan Zaman Kapur Awal, sebagian daratan Arktik Kanada, Rusia, dan Australia barat berada di bawah permukaan air, namun sebagian besar wilayah lainnya tidak. Selama pertengahan zaman Kapur, Australia timur dan tengah mengalami genangan besar—transgresi. Sebagian besar daratan benua tertransgresi namun tidak selalu pada waktu yang bersamaan. Salah satu penerangan atas kurangnya catatan yang sinkron adalah konsep eustasi geoidal, di mana lautan menggelembung di beberapa lokasi untuk mengkompensasi pergerakan daratan. Lautan sering mengalami periode kondisi anoksik (tanpa oksigen) di dasar perairan yang menampakkan diri sebagai serpihan hitam. Sirkulasi dan pencampuran air tidak sebesar sekarang karena sebagian besar samudra menyempit, dan perbedaan suhu antara kutub dan khatulistiwa sangat kecil. Kadang-kadang, terutama selama pertengahan Kapur, kondisi tersebut meluas hingga ke lautan epikontinental, seperti yang dibuktikan oleh endapan serpih hitam di pedalaman barat Amerika Utara. Zaman Kapur memiliki 3 pembagian geografis yang berbeda. Wilayah Tethyan memisahkan dua wilayah boreal dan dikenali dari keberadaan fosil bivalvia rudist pembentuk terumbu karang, karang, dan foraminifera. Fosil-fosil dari wilayah ini telah ditemukan di gunung-gunung laut Pasifik, Asia Tenggara, dan mungkin di Balkan. Bukti menunjukkan bahwa batas antara wilayah boreal utara dan wilayah Tethys selatan tidak selalu konstan dari waktu ke waktu. Sedimen di Belanda menunjukkan beberapa perubahan suhu selama periode Kapur Akhir. Para ahli Rusia mengenali enam zona paleobiogeografi: boreal, yang dalam konteks ini setara dengan Arktik; Eropa; Laut Tengah; Pasifik; dan dua zonasi paleofloristik daratan. Zaman Kapur relatif tenang dibandingkan dengan Zaman Paleogen berikutnya, dan pembalikan magnetik Bumi tidak tercatat selama sekitar 42 juta tahun. Lama waktunya bulan-bulan di Bumi telah berubah secara teratur setidaknya selama 600 juta tahun terakhir karena gesekan pasang surut dan kekuatan lain yang memperlambat rotasi Bumi. Laju perubahan bulan sinodis sangat kecil pada sebagian besar periode Kapur, namun semakin cepat sejak saat itu.Referensi
Bacaan lanjutan
Stephen hawking, the greaytest barrier.› Neal L Larson, Steven D Jorgensen, Robert A Farrar and Peter L Larson. Ammonites and the other Cephalopods of the Pierre Seaway. Geoscience Press, 1997. Ogg, Jim; June, 2004, Overview of Global Boundary Stratotype Sections and Points (GSSP's) http://www.stratigraphy.org/gssp.htm Accessed April 30, 2006. Ovechkina, M.N. and Alekseev, A.S. 2005. Quantitative changes of calcareous nannoflora in the Saratov region (Russian Platform) during the late Maastrichtian warming event. Journal of Iberian Geology 31 (1): 149-165. PDF Rasnitsyn, A.P. and Quicke, D.L.J. (2002). History of Insects. Kluwer Academic Publishers. ISBN 1-4020-0026-X. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Skinner, Brian J., and Stephen C. Porter. The Dynamic Earth: An Introduction to Physical Geology. 3rd ed. New York: John Wiley & Sons, Inc., 1995. ISBN 0-471-60618-9} Stanley, Steven M. Earth System History. New York: W.H. Freeman and Company, 1999. ISBN 0-7167-2882-6 Taylor, P.D. and Wilson, M.A., 2003. Palaeoecology and evolution of marine hard substrate communities. Earth-Science Reviews 62: 1-103.[1] Diarsipkan 2009-03-25 di Wayback Machine.Pranala luar
(Inggris) UCMP Berkeley Cretaceous page (Inggris) Bioerosion website at The College of Wooster Diarsipkan 2008-12-02 di Wayback Machine. (Inggris) Cretaceous Period, Encyclopedia Britannica.= Pembagian zaman Kapur
= Zaman Kapur Kapur Awal Kapur Akhirkapur (zaman)
YouTube Results for: kapur (zaman)
-
Dinosaurus Zaman Kapur di Afrika - zaman Cretaceous
Dinosaurus Zaman Kapur di Afrika - zaman Cretaceous, Carcharodontosaurus, "kadal hiu putih besar", berbagi habitat di Afrika ...