Kekaisaran Songhai, juga disebut
Kekaisaran Songhay, adalah negara Afrika pra-kolonial di Mali tengah dan timur. Dari awal abad ke-15 sampai akhir abad ke-16,
Songhai merupakan salah satu
Kekaisaran di Afrika terbesar.
Kekaisaran ini memiliki yang sama dengan grup etnis utamanya,
Songhai. Ibu kota
Songhai adalah Gao, tempat negara
Songhai kecil telah eksis sejak abad ke-11. Basis kekuatannya berada di Sungai Niger.
Di bawah pemerintahan Sonni Ali,
Songhai melampaui
Kekaisaran Mali di bidang kekayaan dan kekuasaan, menaklukan wilayah
Kekaisaran Mali dan mencapai puncak terbesarnya. Putranya dan penggantinya, Sonni Bāru (1492–1493), adalah penguasa
Kekaisaran yang kurang populer, kemudian digulingkan oleh Muhammad Ture (1493-1528; lalu disebut Askia) salah satu jenderal ayahnya, yang mereformasi politik dan ekonomi di seluruh
Kekaisaran.
Serangkaian insiden dan kudeta oleh penerus Askia menyebabkan
Kekaisaran mengalami penurunan dan ketidakstabilan. Kerabat Askia berusaha untuk memerintah
Kekaisaran, tetapi kekacauan politik dan beberapa perang saudara di dalam
Kekaisaran memperparah kemunduran, terutama selama pemerintahan brutal Askia Ishaq I (1539-1549).
Kekaisaran tersebut mengalami periode stabilitas dan serangkaian keberhasilan militer pada masa pemerintahan Askia Daoud (1549-1582 / 1583). Ahmad al-Mansur, sultan Maroko pada saat itu, menuntut pemasukan pajak dari tambang garam
Kekaisaran.
Askia Daoud menanggapi dengan mengirimkan sejumlah besar emas sebagai hadiah dalam upaya untuk menenangkan sultan. Askia Ishaq II (1588-1591) naik ke tampuk kekuasaan dalam perjuangan dinasti yang panjang setelah kematian Askia Daoud. Dia menjadi penguasa terakhir
Kekaisaran. Pada 1590, al-Mansur mengambil keuntungan dari perselisihan sipil yang baru terjadi di
Kekaisaran dan mengirim pasukan di bawah komando Judar Pasha untuk menaklukkan
Songhai dan untuk mendapatkan kendali atas rute perdagangan Trans-Sahara. Setelah kekalahan telak di Pertempuran Tondibi (1591)
Kekaisaran Songhai runtuh. Kerajaan Dendi menggantikan
Kekaisaran sebagai kelanjutan dari budaya dan masyarakat
Songhai.
Daftar pustaka
Cissoko, S. M., Timbouctou et l'empire songhay, Paris 1975.
Hunwick, J., Timbuktu and the Songhay Empire, Leiden 2003.
Lange, D., Ancient Kingdoms of West Africa, Dettelbach 2004 (the book has a chapter titled "The Mande factor in Gao history", pp. 409-544).
Pranala luar
The Story of Africa: Songhay — BBC World Service