Kenvue Inc. adalah sebuah perusahaan kesehatan konsumen asal Amerika Serikat. Sebelumnya merupakan divisi Kesehatan Konsumen dari Johnson & Johnson,
Kenvue adalah pemilik merek-merek terkenal seperti Aveeno, Band-Aid, Benadryl, Zyrtec, Johnson's, Listerine, Mylanta, Neutrogena, Tylenol, dan Visine.
Kenvue berkantor pusat di bagian Skillman di Montgomery Township, New Jersey, dengan rencana untuk merelokasi kantor pusat globalnya ke Summit, New Jersey. Sebelum pemisahan (spin-off), divisi kesehatan konsumen Johnson & Johnson berkantor pusat di Skillman, meskipun divisi farmasi dan divisi teknologi medis, serta kantor pusat perusahaan secara keseluruhan, berlokasi di New Brunswick, New Jersey.
Di Indonesia,
Kenvue beroperasi di bawah dua perusahaan yaitu PT Integrated Healthcare Indonesia yang mengemas dan merilis Benadryl, Listerine serta Mylanta, dan PT
Kenvue Indonesia (dahulu PT Johnson & Johnson Indonesia) yang mendistribusikan Johnson's, Clean & Clear, Aveeno dan Neutrogena.
Sejarah
Pada tanggal 12 November 2021, Johnson & Johnson mengumumkan bahwa mereka akan memisahkan divisi kesehatan konsumennya sebagai perusahaan terpisah, sebagai upaya untuk merampingkan operasi. Perusahaan baru ini akan mengambil alih merek-merek konsumen terkenal seperti Aveeno, Band-Aid, Neutrogena, dan Tylenol, sementara Johnson & Johnson akan fokus pada sektor farmasi (obat resep) dan alat kesehatan. Direktur Utama Alex Gorsky mengatakan bahwa pemisahan tersebut merupakan tanggapan atas "evolusi yang signifikan di pasar-pasar tersebut, terutama di pihak konsumen", dan akan memungkinkan ekspansi yang lebih cepat untuk kedua bisnis tersebut.
Perusahaan farmasi lain yang melakukan langkah serupa di sekitar waktu ini termasuk Merck & Co. (MSD), yang menjual divisi kesehatan konsumennya ke Bayer pada tahun 2014, dan Pfizer, yang telah memerger divisi kesehatan konsumennya dengan divisi kesehatan konsumen GSK plc pada tahun 2019. Pengumuman bulan November 2021 juga terjadi di minggu yang sama dengan General Electric dan Toshiba yang masing-masing mengumumkan bahwa mereka akan berpisah menjadi beberapa entitas.
The New York Times mencatat bahwa Johnson & Johnson telah lama diuntungkan oleh "efek halo", yaitu konotasi positif yang melekat pada nama perusahaan yang berasal dari merek-merek rumah tangga yang populer seperti Johnson's Baby, tetapi reputasinya telah menurun sebagai akibat dari berbagai kontroversi dalam beberapa tahun terakhir; Johnson & Johnson menjadi subjek litigasi atas perannya dalam epidemi opioid di Amerika Serikat, serta tuduhan bahwa bedak bayi berbahan dasar talkum buatannya mengandung asbestos dan menyebabkan kanker ovarium pada sebagian konsumen. Pemisahan tersebut dipandang sebagai upaya untuk melewati kontroversi ini dan meredakan kekhawatiran para pemegang saham.
Koran NYT juga menunjukkan bahwa, meskipun bisnis kesehatan konsumen mengoperasikan banyak merek terkenal, bisnis ini tidak semenguntungkan sektor farmasi dan alat kesehatan (menghasilkan pendapatan sebesar $15 miliar pada tahun 2021 dibandingkan dengan gabungan kedua sektor tersebut yang mencapai $77 miliar), dan berkomentar bahwa popularitas merek-merek konsumen tersebut "tidak banyak membantu memajukan bisnis medis Johnson & Johnson, yang jauh lebih penting bagi keuangan perusahaan."
Pada tanggal 23 Februari 2022, bisnis kesehatan konsumen itu didaftarkan sebagai perusahaan di Delaware, dengan nama sementara JNTL, Inc. Pada tanggal 28 September 2022, Johnson & Johnson mengumumkan bahwa perusahaan kesehatan konsumen yang baru akan dinamai
Kenvue. Mereka mengatakan bahwa nama tersebut merupakan gabungan dari "ken", sebuah kata dalam bahasa Inggris Skotlandia yang berarti 'pengetahuan', dan "vue", homofon dari "view" yang dimaksudkan untuk membangkitkan konsep "penglihatan".
Kenvue mengajukan permohonan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada tahun 2023.
Kenvue mengeluarkan sekitar 1,89 miliar saham, di mana sekitar 170 juta di antaranya ditawarkan pada saat IPO. Hal ini berarti Johnson & Johnson memegang sekitar 90,9% saham setelah IPO.
IPO berlangsung pada 4 Mei 2023. Saham
Kenvue dihargai $22, menyiratkan penilaian ekuitas awal untuk
Kenvue sekitar $41 miliar, dan diperdagangkan pada $26,90 pada akhir hari perdagangan pertama. Menggalang sekitar $3,8 miliar modal untuk
Kenvue, ini merupakan IPO terbesar sejak IPO Rivian pada 10 November 2021. IPO tersebut dipandang sebagai pengukur yang berguna untuk mengukur kepercayaan investor yang lebih luas. Para pengamat mengutip kenaikan suku bunga dan prediksi resesi yang membayangi untuk menjelaskan perlambatan pasar IPO AS sejak 2022, dan mengatakan bahwa
Kenvue adalah kandidat IPO yang "istimewa" karena mapan, dengan rekam jejak yang luas selama bertahun-tahun yang menguntungkan di bawah perusahaan induknya.
Pada tanggal 24 Juli 2023, Johnson & Johnson meluncurkan penawaran pertukaran untuk memisahkan
Kenvue.
Kenvue ditambahkan ke dalam indeks S&P 500 Dividend Aristocrats pada bulan Agustus 2023.
= Operasi independen
=
Direktur utama
Kenvue adalah Thibaut Mongon.
Merek
Merek-merek konsumen yang dioperasikan oleh
Kenvue meliputi:
Aveeno
Band-Aid
Benadryl
Benylin
Clean & Clear
Imodium
Johnson's Baby
Listerine
Lubriderm
Motrin
Mylanta
Neosporin
Neutrogena
Nicorette (di luar Amerika Serikat)
Pepcid
Rogaine
Sudafed
Tylenol
Visine
Zyrtec
Kontroversi
Gugatan kelompok sekuritas diajukan di Pengadilan Distrik Amerika Serikat di New Jersey oleh firma hukum Kessler Topaz Meltzer & Check, LLP pada tanggal 9 Oktober 2023. Tindakan tersebut menuduh bahwa
Kenvue melanggar undang-undang sekuritas federal - karena telah membuat pernyataan yang curang dan menyesatkan, termasuk kelalaian, tentang pengendalian internal dan pelaporan keuangan perusahaan. Hal ini secara khusus terkait dengan Pernyataan Pendaftaran
Kenvue yang dikatakan tidak mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan kemungkinan risiko dan potensi litigasi terkait fenilefrin, penggunaan dan kemanjurannya. Sebagai akibatnya, para investor diberitahu tentang gugatan tersebut dan mencatat kerugian yang signifikan. Saham
Kenvue ditutup pada 9,6% di bawah harga IPO, yaitu pada $19,87.
Kenvue shares closed at 9.6% below the IPO price, at $19.87.
Jumlah total karyawan
Kenvue pada tahun 2022 adalah 22.200, meningkat 11% dari tahun 2021.
Catatan
Rujukan
Pranala luar
Situs web resmi
Data bisnis
Kenvue: