Kesultanan Tallo adalah salah satu kerajaan suku bangsa Makassar yang terdapat di kota Makassar Sulawesi Selatan ,Kerajaan ini berhubungan erat dengan Kerajaan Gowa, yang secara bersama-sama setelah Islamisasi persekutuan kerajaan Gowa-
Tallo oleh para sejarawan disebut dengan nama
Kesultanan Makassar dan kedua kerajaan Gowa-
Tallo ini sangat besar
Sejarah
Kerajaan
Tallo berawal dari pertengahan abad ke-15, yaitu setelah wafatnya Raja Gowa ke-6 Tonatangkalopi. Penerusnya sebagai Raja Gowa ke-7 adalah anak tertuanya Batara Gowa Tuminanga ri Paralakkenna, sementara adiknya Karaeng Loe ri Sero memerintah sebagian wilayah sebagai Raja
Tallo pertama. Wilayah Kerajaan
Tallo meliputi Samata, Pannampu, Moncong Loe, dan Parang Loe.
Kedua kerajaan
Tallo dan Gowa kemudian terlibat pertempuran dan persaingan, hingga
Tallo terkalahkan. Pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-10 Tonipalangga Ulaweng dan Raja
Tallo ke-4 Daeng Padulu' dicapailah kesepakatan Rua karaeng se're ata (dua raja tetapi satu rakyat), yang mana dengan persetujuan tersebut, maka dalam persekutuan itu Raja Gowa menjadi Sombaya (raja tertinggi) sedangkan Raja
Tallo menjadi Tuma'bicara Butta (perdana menterinya) dari persekutuan kedua kerajaan tersebut. Sejak saat itu Kerajaan
Tallo selalu terlibat dan mendukung ekspansi Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan dan sekitarnya.
Di antara raja-raja
Tallo yang menonjol adalah Karaeng Matoaya (1593-1623) dan anaknya Karaeng Pattingalloang (1641-1654), yang adalah para perdana menteri yang terpelajar dan andal, yang membawa
Kesultanan Makassar pada masa keemasannya.
Daftar raja Tallo
Berikut ini adalah daftar Karaeng (raja) Kerajaan
Tallo:
Kompleks makam
Kompleks makam raja-raja
Tallo dari abad ke-17 hingga ke-19 terletak di Kelurahan
Tallo, Kecamatan
Tallo, Kota Makassar.
Lihat pula
Kerajaan Gowa
Kesultanan Makassar
Catatan
Referensi