Ketoprak (Pristolepis fasciata) atau disebut juga patung, Tempe atau empatung adalah sejenis ikan air tawar anggota famili Nandidae. Ikan ini menyebar di Asia Tenggara dan Indonesia. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Catopra, Banded Asian Leaffish, atau Malayan Leaffish. Nama genus Catopra Bleeker kemungkinan meminjam nama ikan ini dalam dialek Betawi: katoprak atau
Ketoprak. Di beberapa daerah, ada pula yang menyebutnya ikan kepor atau ikan tempe.
Pengenalan
Ikan berukuran kecil hingga sedang, panjang standar (SL, standard length) hingga sekitar 210 mm. Tinggi tubuh 2 kalinya sebanding dengan panjang standar; sementara panjang kepalanya 2,6 kalinya sebanding dengan panjang standar. Profil atas kepalanya menaik dan lurus dari moncong hingga mendekati punggung, agak lekuk di tentang mata, lalu melengkung hingga awal sirip dorsal.
Sirip dorsal (punggung) dengan XII-XIV jari-jari keras (duri) dan 14-16 jari-jari lunak; sirip anal (dubur) III, 8-9. Gurat sisi yang pertama terputus pada kira-kira sejajar akhir sirip dorsal, dilanjutkan berselang dua sisik di bawahnya hingga ke batang ekor dan awal sirip ekor; jumlahnya 20-22 + 9-12. Gurat sisi terpisahkan oleh 4½ sisik dari duri sirip dorsal yang tengah. Sirip pektoral (dada) kira-kira sepanjang jarak antara nostril (lubang hidung) yang belakang hingga ujung belakang operkulum (tutup insang). Sirip ventral (perut) lebih pendek, tetapi mencapai lubang dubur (anus).
Tubuh berwarna kelabu zaitun di sisi punggung, lebih terang ke sebelah bawah. Sisi samping dengan kurang lebih 10 belang warna gelap yang agak samar, tampak lebih jelas pada ikan yang muda.
Agihan dan kebiasaan
Ketoprak diketahui menyebar luas mulai dari Burma, Kamboja, Laos, Vietnam, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan, dan Jawa. Ada pula catatan dari Kerala di India selatan, tetapi ini diperkirakan dari jenis yang lain. Di Asia Tenggara, ikan ini terutama menghuni aliran sungai-sungai Mekong dan Chao Phraya, juga tercatat dari sungai Maeklong.
Catatan dan spesimen contoh diperoleh dari Taluk, Bengkulu, Lahat, Palembang, Teluk Betung; Singkawang, Monterado, Bengkayang, Pemangkat, Mandor, Sintang, Danau Seriang, Sungai Kapuas, Sungai Seberuang, Sungai Kenepai, Banjarmasin, Kutai, dan lain-lain.
Ikan ini menyukai air yang tenang atau yang menggenang, pada sungai-sungai sedang hingga besar, dan pada lapangan-lapangan yang mengalami banjir, pada rawa-rawa, danau, serta kolam. Sering ditemui pada bagian-bagian yang bervegetasi, ikan patung terutama memakan alga, tetumbuhan darat yang terendam air, buah, biji-bijian; ditambah lagi serangga akuatik dan krustasea.
Manfaat
Empatung merupakan ikan konsumsi bernilai lokal. Di luar negeri, ia juga dipelihara sebagai ikan hias pengisi akuarium.
Jenis serupa
Pristolepis grooti (sepatung) sangat mirip dengan P. fasciata, dengan sedikit perbedaan. Di antaranya sebanyak 3½ deret (fasciata: 4½ deret) sisik memisahkan duri-duri tengah sirip dorsal dengan deretan sisik gurat sisi; dan sirip ventral yang tidak mencapai (fasciata: mencapai) lubang dubur. Perbedaan lainnya adalah pada pewarnaan, dan pada profil atas kepala menuju tengkuknya yang lebih mencembung (fasciata: cenderung lurus).
Nama ikan
Ketoprak juga dipakai untuk kapar (Belontia hasseltii)
Catatan kaki
Pranala luar
FishWise: Pristolepis fasciata
Fish of Mainland SEA: Pristolepis fasciata (foto-foto)
MonsterFish: Pristolepis fasciata
Indiabiodiversity: Catopra (Pristolepis fasciata)
KKP: Ikan Kepor (Pristolepis fasciata) Diarsipkan 2014-04-14 di Wayback Machine.
Ikan Mahakam: Ikan Tempe (Pristolepis fasciata)