Kimia nuklir atau
Kimia inti adalah cabang ilmu
Kimia yang mempelajari radioaktivitas, proses
nuklir, dan sifat
nuklir. Bidang ini dapat dibagi menjadi empat kategori:
Radiokimia; berhubungan dengan penggunaan radioaktivitas untuk mempelajari reaksi
Kimia biasa.
Aplikasi teknik-teknik
Kimia untuk mempelajari reaksi inti seperti fisi dan fusi.
Kimia isotop; mempelajari efek massa inti terhadap reaksi
Kimia dan sifat senyawa
Kimia.
Spektroskopi NMR (nuclear magnetic resonance) menggunakan putaran total inti pada suatu zat pada absorpsi energi dan digunakan untuk mengidentifikasi molekul.
Kimia yang berhubungan dengan segala bagian siklus bahan bakar
nuklir (nuclear fuel cycle).
Kimia nuklir juga mencakup studi tentang produksi dan penggunaan sumber radioaktif untuk berbagai proses. Termasuk di antaranya adalah radioterapi dalam aplikasi medis; penggunaan pelacak radioaktif dalam industri, sains dan lingkungan; dan penggunaan radiasi untuk memodifikasi bahan seperti polimer.
Area studi
=
Kimia radiasi adalah studi tentang efek kimiawi radiasi pada materi. Perbedaannya dengan radiokimia adalah tidak perlu ada radioaktivitas dalam bahan yang secara kimiawi diubah oleh radiasi. Contohnya adalah konversi air menjadi gas hidrogen dan hidrogen peroksida. Sebelum adanya
Kimia radiasi, diyakini bahwa air murni tidak dapat dihancurkan. Menggunakan generator sinar-X, Hugo Fricke mempelajari efek biologis radiasi karena muncul kekhawatiran terhadap efek radiasi dalam diagnosis dan pengobatan medis. Fricke mengusulkan dan kemudian membuktikan bahwa energi dari sinar-X mampu mengubah air menjadi air aktif, memungkinkannya untuk bereaksi dengan spesies terlarut.
=
Beberapa studi
Kimia berfungsi dalam pemanfaatan daya
nuklir. Radiokimia,
Kimia radiasi, dan teknik
Kimia nuklir berperan dalam mempelajari sintesis prekursor bahan bakar uranium dan torium.
Rujukan
Lihat pula
Fisika
nuklir
Efek isotop