Kitab Ulangan (disingkat
Ulangan; akronim Ul.) merupakan
Kitab kelima dan bagian dari kelompok
Kitab Taurat (atau Pentateukh) pada Perjanjian Lama Alkitab Kristen dan Tanakh (atau Alkitab Ibrani). Dalam bahasa Ibrani,
Kitab ini disebut
Kitab Devarim (bahasa Ibrani: סֵפֶר דְּבָרִים, translit. Sefer Devarim).
Sejumlah para sarjana modern menggolongkan
Kitab Ulangan ke dalam kelompok "Sejarah Deuteronomistis", yang serangkaian dengan
Kitab Yosua,
Kitab Hakim-hakim, dua
Kitab Samuel, dan dua
Kitab Raja-raja, yang merupakan susunan sejarah teologis bangsa Israel dan dimaksudkan untuk menjelaskan hukum Allah untuk Israel di bawah bimbingan para nabi. Pada mulanya, Sejarah Deuteronomistis dianggap ditulis oleh satu orang, tetapi saat ini para pakar lebih meyakini bahwa
Kitab-
Kitab dalam Sejarah Deuteronomistis ditulis dengan menggabungkan sejumlah teks-teks terpisah yang berasal dari berbagai zaman.
Nama
=
Nama "
Ulangan" (dalam pengertian harfiahnya, yaitu sesuatu yang diulangi, bukan sinonim dari ujian) ialah terjemahan bebas dari nama
Kitab ini dalam versi Vulgata Latin, "Deuteronomium" (har. "
Kitab Ulangan"), yang berasal dari nama
Kitab dalam versi Septuaginta Yunani, "Deuteronomion" (Δευτερονόμιον, translit. Deuteronómion, har. "hukum kedua"), yang merupakan gabungan dari kata "δεύτερος" (deúteros, har. "kedua, lain-lain, lanjutan, setelah, kurang penting, seken") dan "νόμος" (nómos, har. "adat, kebiasaan, hukum, aturan, peraturan"). Istilah ini berasal dari frasa "τὸ δευτερονόμιον τοῦτο" (translit. tò deuteronómion toûto har. "perulangan hukum ini", "hukum ganda ini") pada ayat dari
Ulangan 17:18 dalam Septuaginta yang sebenarnya merupakan kesalahan penerjemahan atas frasa אֶת-מִשְׁנֵה הַתּוֹרָה הַזֹּאת (et-misyneh hattorah hazzot, har. "salinan hukum ini") dari teks Ibrani pada ayat yang sama.
καὶ ὅταν καθίσῃ ἐπὶ τῆς ἀρχῆς αὐτοῦ, καὶ γράψει αὐτῷ τὸ δευτερονόμιον τοῦτο εἰς βιβλίον παρὰ τῶν ἱερέων τῶν Λευιτῶν, (LXX)
kaì hótan kathisę epì tês arkhês autoû, kaì gráphei autôi tò deuteronómion toûto eis parà biblíon tôn ieréon tôn Leuitôn,
וְהָיָה כְשִׁבְתּוֹ, עַל כִּסֵּא מַמְלַכְתּוֹ–וְכָתַב לוֹ אֶת־מִשְׁנֵה הַתּוֹרָה הַזֹּאת, עַל־סֵפֶר, מִלִּפְנֵי, הַכֹּהֲנִים הַלְוִיִּם. (Teks Ibrani)
Wehayah khesyivto, al kisse mamlakhto―wekhatav lo et-misyneh hattorah hazzot, al-sefer, millifnei, hakkohanim halwiyim.
Apabila ia duduk di atas takhta kerajaan, maka haruslah ia menyuruh menulis baginya salinan hukum ini menurut
Kitab yang ada pada imam-imam orang Lewi. (TB)
Kata מִשְׁנֵה (misyneh) memang secara harfiah dapat pula berarti "ganda, dobel, kedua, berulang", tetapi dalam frasa tersebut, arti kata ini seharusnya menjadi "hasil penggandaan" atau "hasil penyalinan". Hal tersebut yang mungkin menyebabkan salah penerjemahan pada proses pembuatan versi Septuaginta. Dalam bahasa Inggris,
Kitab ini disebut sebagai Deuteronomy.
= Devarim
=
Nama "Devarim" dalam bahasa Ibrani secara harfiah berarti "perkataan-perkataan". Nama tersebut diambil dari kata dalam
Kitab ini, yaitu kata pada Bilangan 1:1 yang berbunyi sebagai berikut.
אֵלֶּה הַדְּבָרִים, אֲשֶׁר דִּבֶּר מֹשֶׁה אֶל־כָּל־יִשְׂרָאֵל, בְּעֵבֶר, הַיַּרְדֵּן׃ בַּמִּדְבָּר בָּעֲרָבָה מוֹל סוּף בֵּין־פָּארָן וּבֵין־תֹּפֶל, וְלָבָן וַחֲצֵרֹת–וְדִי זָהָב. (Teks Ibrani)
Elleh haddevarim, asyer dibber mosyeh el-kol-yisra'el, be'ever, haiyarden: bammidbar ba'aravah mol suf bein-paran uvein-tofel, welavan wakhatserot—wedi zahav.
Inilah perkataan-perkataan yang diucapkan Musa kepada seluruh orang Israel di seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf, antara Paran dengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab. (TB)
Isi
Peristiwa dalam
Kitab Ulangan diperkirakan terjadi dalam beberapa periode sejak masa Musa sampai pada masa pembuangan, kira-kira abad ke-8 sampai ke-7 sM.
Kitab Ulangan juga terdiri dari serangkaian khotbah-khotbah yang diucapkan Musa di depan bangsa Israel waktu mereka berada di negeri Moab. Mereka berhenti di situ sesudah mengakhiri perjalanan panjang lewat padang gurun dan sebelum masuk ke Kanaan untuk menduduki negeri itu.
Beberapa pokok yang penting dari
Kitab ini ialah:
Musa mengingatkan bangsa Israel akan peristiwa-peristiwa besar selama 40 tahun yang terakhir. Ia mohon kepada bangsa Israel supaya mereka ingat bagaimana Tuhan memimpin mereka melalui padang gurun dan karena itu mereka harus taat dan setia kepada Tuhan.
Musa mengulangi Sepuluh Perintah Allah, dan ia menekankan arti Perintah yang Pertama. Ia minta dengan sangat supaya orang Israel beribadat kepada Tuhan saja. Lalu ia mengulangi beberapa hukum dan perintah yang mengatur kehidupan bangsa Israel di tanah yang sudah dijanjikan.
Musa mengingatkan bangsa Israel akan arti ikatan perjanjian Tuhan dengan mereka. Ia mendorong bangsa itu supaya membaharui kesediaan mereka untuk memenuhi kewajiban-kewajiban mereka.
Yosua ditunjuk sebagai pengganti Musa untuk memimpin umat Tuhan. Sesudah menyanyikan sebuah lagu pujian bagi kesetiaan Tuhan, dan mengucapkan berkat atas suku-suku Israel, Musa wafat di Moab, di sebelah timur sungai Yordan.
Kepengarangan
Kitab Ulangan menempati posisi yang membingungkan dalam Alkitab.
Kitab ini berada di antara kisah pengembaraan bangsa Israel di padang gurun dan kisah perebutan Kanaan oleh bangsa Israel, tetapi tidak dapat sepenuhnya menjadi bagian dari salah satunya atau keduanya. Kisah pengembaraan di padang gurun dapat saja berakhir dengan mudah pada
Kitab Bilangan, dan kisah penaklukan di bawah kepemimpinan Yosua juga lengkap tanpa
Kitab ini, setidaknya dalam hal unsur alur ceritanya. Namun dalam hal unsur tematik atau teologis, akan ada sesuatu yang terasa hilang jika kedua kasus tersebut terjadi. Para pakar telah memberikan berbagai pendapat sehubungan dengan permasalahan ini. Teori yang terpopuler untuk kepengarangan
Kitab Ulangan saat ini adalah Teori "Sejarah Deuteronomistis", yaitu
Kitab Ulangan awalnya hanya berupa
Kitab hukum dan perjanjian yang disebut "Hukum Deuteronomis", kemudian berkembang hingga menjadi semacam pengantar untuk
Kitab-
Kitab Sejarah Deuteronomis. Selain itu, terdapat pula teori yang lebih tua yang melihat bahwa
Kitab Ulangan merupakan bagian dari
Kitab Bilangan, dan
Kitab Yosua hanyalah semacam pelengkap untuk
Kitab ini. Ide ini masih banyak yang mendukungnya, tetapi pendapat arus utama yang lebih diyakini merupakan campuran dari keduanya, yaitu bahwa
Kitab Ulangan, setelah menjadi pengantar Sejarah Deuteronomis, kemudian terlepas dari kelompok itu dan dimasukkan ke dalam suatu kelompok bersama-sama dengan Kejadian–Keluaran–Imamat–Bilangan dengan alasan memiliki Musa sebagai karakter sentralnya. Menurut hipotesis ini, cerita kematian Musa awalnya adalah merupakan bagian akhir dari
Kitab Bilangan, tetapi kemudian dipindahkan ke akhir
Kitab Ulangan.
Perikop
Judul perikop dalam
Kitab Ulangan menurut Alkitab Terjemahan Baru oleh LAI adalah sebagai berikut.
Lihat pula
Perjanjian Lama
Paha depan, rahang, dan perut besar
Referensi
= Pustaka
=
Bandstra, Barry L (2004). Reading the Old Testament: An Introduction to the Hebrew Bible. Wadsworth. ISBN 9780495391050.