Komunikasi pemerintah di Kerajaan Asiria Baru digunakan oleh Raja
Asiria dan para pegawainya untuk mengirim pesan secara cepat dan aman sejak awal milenium pertama sebelum Masehi. Inovasi penting yang dilakukan
Asiria adalah penggunaan sistem pembawa surat berantai (Bahasa
Asiria: kalliu) yang merupakan hal
Baru pada masa itu. Pesan dikirim melalui surat yang dibawa oleh tentara yang mengendarai bagal—persilangan kuda betina dan keledai jantan—dan dibawa melalui jalan raya
Kerajaan. Pada tiap jarak tertentu, terdapat pos perhentian tempat pembawa surat beserta bagalnya bisa beristirahat tetapi suratnya diberikan kepada tentara lain yang langsung meneruskan perjalanan dengan hewan tunggangan
Baru. Dengan cara ini, surat dapat bergerak tanpa berhenti. Pengiriman surat secepat ini belum pernah ada sebelumnya. Setelah pemasangan telegraf pada tahun 1865 barulah ada sistem
Komunikasi yang lebih cepat
di Timur Tengah.
Efisiensi dari sistem ini merupakan salah satu faktor berhasilnya dominasi
Kerajaan Asiria Baru di Timur Tengah, serta menjaga integrasi
di Kerajaan besar tersebut. Inovasi ini kemudian diadopsi oleh
Kerajaan-
Kerajaan besar lainnya, termasuk Kekaisaran Persia yang kelak mewarisi dan mengembangkan infrastruktur yang telah dibangun
Asiria.
Sejarah
Kerajaan Asiria Baru atau
Kerajaan Asyur adalah sebuah imperium atau
Kerajaan besar yang berpusat
di Mesopotamia pada zaman besi. Pendiri
Kerajaan Adad-nirari II (memerintah 911–891 SM) serta para penerusnya hingga abad ke-7 SM memperluas
Kerajaan tersebut hingga menguasai hampir seluruh Timur Tengah, dari Mesir
di sebelah barat hingga Teluk Persia
di sebelah timur. Seiring dengan perluasan wilayah ini,
Kerajaan ini menemukan banyak inovasi yang diperlukan
di bidang pemerintahan dan infastruktur. Banyak inovasi ini kemudian akan ditiru
Kerajaan-
Kerajaan besar lainnya, seperti Romawi dan Persia.
Asiria mengembangkan sistem komunikasinya untuk mempermudah melaksanakan pemerintahan
di wilayahnya yang luas. Kemungkinan sistem ini dimulai sejak zaman Salmaneser III (memerintah 858–824 SM), pada saat
Asiria sudah menjadi kekuatan terbesar
di Timur Tengah. Untuk menjaga kestabilan pemerintahan dan integrasi seluruh wilayah
Kerajaan, diperlukan sistem
Komunikasi yang cepat dan dapat diandalkan untuk sang raja, para pegawai istana serta gubernur-gubernur yang menjalankan pemerintahan daerah.
Komponen
= Bagal
=
Hampir semua pembawa surat jarak jauh menunggangi bagal yang merupakan hasil persilangan kuda betina dan keledai jantan.
Asiria adalah kebudayaan pertama yang menggunakan hewan tersebut untuk tujuan ini. Hewan ini menggambungkan kekuatan seekor kuda serta kemampuan adaptasi seekor keledai. Beternak dan melatih bagal untuk tujuan ini sangat mahal karena banyak yang perlu diajarkan dan bagal bersifat mandul. Hewan ini tak tergantikan untuk pengangkutan
di wilayah kekuasaan
Asiria yang banyak bermedan dan beriklim sulit karena kemampuannya beradaptasi dan ongkos perawatannya yang relatif murah. Hewan ini juga dapat menyeberangi sungai kecil yang banyak mengalir
di wilayah Mesopotamia. Para pembawa surat biasanya membawa dua ekor bagal, sehingga ia bisa menggilir tunggangannya agar tidak lelah, dan ia tidak terdampar kalau-kalau tungangannya terkena cedera.
= Pengendara berantai
=
Surat-surat resmi dapat diantarkan oleh seorang utusan tepercaya, atau oleh pengendara-pengendara berantai. Sistem pengendara berantai adalah penemuan
Asiria dan membuat pesan bisa dikirim dengan jauh lebih cepat. Dengan sistem berantai, tidak perlu ada satu orang yang menempuh jarak dari asal sampai tujuan. Seorang pembawa surat cukup menempuh jarak tertentu, lalu
di pos perhentian ia meneruskan suratnya ke pengendara lain yang menunggu dengan tunggangan yang masih segar. Karena hewan tunggangan dan pengendaranya diganti pada tiap pemberhentian, pengiriman surat menjadi lebih cepat dan tidak perlu menunggu istirahat. Dalam sistem
Asiria, pembawa surat adalah tentara
Kerajaan dan hewannya disediakan oleh pihak militer.
Walaupun sistem berantai jauh lebih cepat, kadang surat juga dikirim dengan seorang utusan tepercaya. Ini biasa dilakukan ketika pesan yang dibawa sangat sensitif, atau perlu tatap muka untuk menerima jawaban, dan ketika kecepatan
Komunikasi tidak terlalu penting. Kadang surat dikirim ganda melalui pengendara berantai dan melalui utusan khusus, seperti contoh sebuah surat untuk raja Sargon II dari putranya Sanherib.
= Jalan raya
=
Kerajaan Asiria Baru juga membangun sistem jalan raya yang menghubungkan seluruh bagian
Kerajaan. Jalan raya ini, yang disebut hūl šarri (atau harran šarri dalam dialek Babilonia, artinya "jalan
Kerajaan"), kemungkinan dikembangkan dari jalan-jalan yang digunakan tentara
Asiria untuk pergerakan pasukan. Pembangunan jalan ini mencapai puncaknya pada zaman Salmaneser III dan Tiglat-Pileser III (memerintah 745–727 SM).
= Pos perhentian
=
Sebagai bagian dari sistem
Komunikasi, para gubernur atau penguasa daerah
di Asiria bertanggungjawab membangun dan merawat pos-pos perhentian yang tersebar
di sepanjang sistem jalan raya
Kerajaan. Pos-pos ini disebut bēt mardēti ("rumah dalam tahap perjalanan"). Pada pos-pos ini, pembawa surat yang telah berjalan jauh memberikan suratnya kepada rekannya yang masih segar. Kadang pos-pos ini terletak
di tengah kota, seperti sebuah pos
di Nippur, dan kadang terletak
di lokasi terpencil. Jarak antarpos umumnya berkisar antara 35 atau 40 kilometer. Pos-pos ini menjadi tempat tinggal dan tempat menyimpan bekal untuk para pembawa surat, utusan-utusan kerajan dan hewan tunggangan mereka.
Pos-pos ini mirip dengan sistem karvansaray yang kelak dibangun
di dunia Islam untuk para pedagang jarak jauh, yang sama-sama dibangun sebagai tempat tinggal dan menyimpan bekal untuk orang-orang yang berjalan jauh. Namun, tak seperti karvansaray yang dibuka untuk umum, pos perhentian
di sistem
Asiria hanya terbuka untuk pegawai negara yang sedang bertugas. Saat ini, belum ditemukan peninggalan pos-pos perhentian ini, dan sejarawan hanya mengetahui keberadaannya melalui penjelasan
di teks-teks peninggalan
Asiria.
= Akses dan verifikasi
=
Hanya pejabat-pejabat tinggi negara yang dapat menggunakan sistem ini. Profesor Sejarah Timur Dekat Kuno Karen Radner memperkirakan ada sekitar 150 pejabat tinggi yang dapat mengirim pesan dengan fasilitas ini. Tiap-tiap mereka memiliki cap
Kerajaan yang digunakan untuk menandai surat yang mereka kirim, sehingga suratnya bisa diverifikasi oleh penerima surat walaupun dibawa oleh tentara biasa yang tidak ia kenal. Cap ini bergambarkan raja
Asiria yang sedang berkelahi dengan singa yang berdiri menggunakan kaki belakangnya. Cap ini dikenali diseluruh
Kerajaan, dan hanya surat dengan tanda ini yang boleh dikirim dengan fasilitas negara.
Kecepatan
Radner memperkirakan bahwa surat yang dikirim dari provinsi Quwê (sekarang dekat Adana
di Turki)
di ujung barat
Kerajaan ke pusat
Kerajaan di Mesopotamia Utara, yang berjarak 700 km jika ditarik garis lurus dan melewati Sungai Eufrat, Tigris dan banyak sungai-sungai kecil yang tidak berjembatan membutuhkan waktu sekitar lima hari. Kecepatan pengiriman ini belum pernah tercapai sebelumnya. Bahkan berabad-abad setelah runtuhnya
Asiria, kecepatan ini masih tidak terkalahkan hingga dibangunnya sistem telegraf oleh Turki Utsmani pada tahun 1865.
Manfaat
Komunikasi cepat antara istana dan
pemerintah daerah menjadi faktor penting untuk integrasi
Kerajaan Asiria dan mendukung dominasi
Kerajaan tersebut
di Timur Tengah. Profesor Sejarah Timur Dekat Kuno Mario Liverani mengatakan bahwa
Asiria adalah sebuah "imperium
Komunikasi", dan Karen Radner berpendapat bahwa sistem
Komunikasi yang dibangun
Asiria "bisa jadi merupakan sumbangsih terpenting dari
Asiria untuk ilmu pemerintahan" dan menjadi "alat baku dalam pemerintahan
Kerajaan besar".
Sistem yang ditemukan
Asiria ini kelak akan diadopsi
Kerajaan-
Kerajaan besar lainnya. Infrastruktur yang dibangun
Asiria akan diwarisi dan dikembangkan oleh Kekaisaran Persia yang kelak menguasai Timur Tengah. Sistem ini juga menjadi dasar sistem Pony Express pada abad ke-19
di Amerika Serikat. Dalam sistem ini,
Asiria juga pertama kalinya mengirimkan surat melalui kurir biasa dan bukan utusan atau duta khusus yang dikenali dan dipercaya kedua belah pihak. Praktik menggukanan kurir tak dikenal yang dipelopori
Asiria sampai sekarang masih dipraktekkan oleh sistem pos
di seluruh dunia.
Referensi
= Catatan kaki
=
= Daftar pustaka
=
Bertman, Stephen (2003). Handbook to Life in Ancient Mesopotamia. New York: Infobase Publishing. ISBN 978-0-8160-7481-5.
Tim Penyunting Encyclopædia Britannica (2017). "Assyria". Encyclopædia Britannica. Encyclopædia Britannica, inc. Diakses tanggal 2018-04-28.
Kessler, Karlheinz (1997). ""Royal Roads" and other questions of the Neo-Assyrian communication system" (PDF). Dalam S. Parpola and R. M. Whiting. Assyria 1995: Proceedings of the 10th Anniversary Symposium of the Neo-Assyrian Text Corpus Project Helsinki, September 7-11, 1995. Helsinki: Neo-Assyrian Text Corpus Project. hlm. 129–136. ISBN 978-9514577031. Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penyunting (link)
Radner, Karen (2012). "The King's Road – the imperial communication network". Assyrian empire builders. London: University College London.
Radner, Karen (2015). "Royal pen pals: the kings of Assyria in correspondence with officials, clients and total strangers (8th and 7th centuries BC)" (PDF). Dalam S. Prochazka, L. Reinfandt and S. Tost. Official Epistolography and the Language(s) of Power. Wina: Austrian Academy of Sciences Press. ISBN 978-3700177050. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-04-23. Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penyunting (link)
Radner, Karen (2015b). Ancient Assyria: A Very Short Introduction. Oxford: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-871590-0.
Radner, Karen (2018). Focus on Long-Distance Communications (video). Organising an Empire: The Assyrian Way. München: Ludwig-Maximilians-Universität München. Diakses tanggal 2018-04-22 – via Coursera.