Keterlibatan
Kongo Belgia (kini Republik Demokratik
Kongo)
dalam Perang Dunia II dimulai setelah Jerman menyerbu
Belgia pada Mei 1940. Walaupun
Belgia menyerah,
Kongo tetap berpihak kepada Sekutu dan diperintah oleh pemerintahan
Belgia dalam pengasingan. Wilayah ini menyediakan bahan baku yang amat dibutuhkan Sekutu, terutama emas dan uranium, sementara tentara
Kongo dalam Force Publique bertempur bersama dengan tentara Britania
dalam kampanye militer Afrika Timur, dan satuan medis
Kongo juga terlibat
dalam pertempuran Madagaskar dan kampanye militer Burma. Selain itu, formasi
Kongo turut menjadi garnisun di Mesir, Nigeria, dan Palestina.
Akibat bertambahnya beban terhadap populasi
Kongo selama
Perang, terjadi demonstrasi, kerusuhan, dan perlawanan-perlawanan lainnya, terutama dari penduduk asli. Perlawanan sering kali dipadamkan dengan menggunakan kekerasan.
Referensi