Kopi owa atau
Kopi Sokokembang adalah
Kopi yang berasal dari Dusun Sokokembang, Desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriono, Kabupaten Pekalongan.
Kopi owa tumbuh liar di hutan Sokokembang, hutan tropis dataran rendah, yang masih bagian dari pegunungan Dieng bagian barat, pada ketinggian 250–900 m dpl.
Kopi owa umumnya adalah robusta, tetapi arabika dan excelsa juga terdapat di perkebunan ini. Karena tumbuh liar tanpa pupuk ataupun pestisida,
Kopi ini tergolong
Kopi organik.
Kopi owa erat kaitannya dengan pelestarian satwa
owa jawa dan kehidupan masyarakat setempat. Tanaman
Kopi yang tumbuh liar di hutan (sebagian juga kemudian dibudidayakan dalam skala kecil) dipanen dan diolah secara tradisional oleh masyarakat yang juga turut mempertahankan fungsi hutan sebagai habitat
owa jawa. Produksinya pun menjadi terbatas. Masyarakat dan swasta dicegah membuka lahan perkopian baru. Meskipun demikian, pebisnis
Kopi mulai tertarik untuk mengembangkan kebun
Kopi baru yang berpotensi mengancam habitat
owa jawa.
Kopi owa dikelola oleh kelompok konservasi SwaraOwa dan sebagian keuntungan yang diperoleh dipergunakan untuk kemaslahatan alam dan
owa jawa.
Sejarah
Orang Belanda memilih kawasan ini sebagai perkebunan
Kopi. Namun, perkebunan
Kopi ini kemudian ditinggalkan pemiliknya. Tanaman
Kopi lantas berbaur dengan flora dan fauna di kawasan hutan lindung. Walhasil, hutan SokoKembang yang membentang sejauh 6.000 hektar ini memiliki kebun
Kopi liar di bawah pohon-pohon tinggi.
Catatan kaki