Kroasia Raya (bahasa
Kroasia: Velika Hrvatska) adalah istilah yang mengacu pada ruang lingkup wilayah yang dihuni komunitas berbahasa dan berbudaya
Kroasia, khususnya di luar teritori
Kroasia. Namun dalam arti yang lebih bernuansa politis, istilah ini mengacu pada gagasan iredentis tentang pembentukan negara yang mempersatukan seluruh etnis
Kroasia baik di dalam maupun di luar teritori
Kroasia sekarang.
Latar Belakang
Konsep wilayah
Kroasia Raya dapat ditelusuri hingga era Gerakan Iliria, kampanye budaya dan politik pan-Slavia Selatan yang bermula pada periode modern awal, dan dihidupkan kembali oleh kelompok intelektual muda
Kroasia selama paruh pertama abad ke-19. Meskipun gerakan ini muncul bersamaan dengan nasionalisme di Eropa yang sedang berkembang saat itu, gerakan ini terutama muncul sebagai respons terhadap gagasan nasionalisme Hungaria dan arus Magyarisasi pada saat itu, ketika
Kroasia berada dalam teritori Kerajaan Hungaria.
Fondasi dari konsep
Kroasia Raya diambil dari karya Pavao Ritter Vitezović pada akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18. Dia adalah ideolog
Kroasia yang menyatakan bahwa semua bangsa Slavia Selatan adalah orang
Kroasia. Karya-karyanya digunakan untuk membenarkan perluasan wilayah oleh Kekaisaran Habsburg ke timur dan selatan dengan mengklaim sebagai penerus Iliria. "Iliria" adalah wilayah Slavia yang diperkenalkan oleh Vitezović yang pada akhirnya akan mencakup tidak hanya sebagian besar Eropa Tenggara tetapi juga sebagian Eropa Tengah seperti Hungaria. Vitezović mendefinisikan wilayah
Kroasia yang selain meliputi Iliria dan semua wilayah berpenduduk Slavia juga mencakup semua wilayah antara Laut Adriatik, Laut Hitam, dan Laut Baltik.
Pemerintah Hungaria menerapkan kebijakan Magyarisasi di wilayah-wilayah konstituennya. Sebagai reaksi, politikus, wartawan dan penulis Ljudevit Gaj memimpin terbentuknya Gerakan Iliria. Gerakan ini bertujuan untuk membangun kesadaran nasional rakyat
Kroasia di Austria-Hungaria melalui kesamaan bahasa dan etnis dengan bangsa-bangsa Slavia Selatan lainnya. Gerakan tersebut adalah gerakan Pan-Slavisme pertama dan paling menonjol dalam sejarah
Kroasia.
Pendukung awal Pan-Slavisme yang berbasis di
Kroasia adalah Adipati Janko Drašković. Pada tahun 1832, ia menerbitkan sebuah disertasi yang memperkenalkan konsep "Iliria
Raya" yang terdiri dari seluruh provinsi Slavia Selatan di Kekaisaran Habsburg.
Ada pula Uskup Josip Juraj Strossmayer yang meskipun merupakan pendukung Monarki Habsburg, ia tetap menganjurkan penggabungan Kerajaan Dalmasia dengan
Kroasia.
Konsep
Kroasia Raya dikembangkan lebih lanjut oleh Ante Starčević dan Eugen Kvaternik, yang mendirikan Partai Untuk Hak (HSP) pada tahun 1861. Tidak seperti Strossmayer dan pendukung Gerakan Iliria, HSP menganjurkan
Kroasia bersatu yang berdiri merdeka. Starčević menentang penyatuan
Kroasia dengan Serbia dan Slovenia (terutama Kerajaan Serbia); ideologi mereka secara bertahap menjadi populer selama periode antar perang seiring meningkatnya ketegangan di Kerajaan Yugoslavia antara tokoh-tokoh
Kroasia dengan pemimpin politik Serbia yang lebih berpengaruh. Para petinggi politik
Kroasia menginginkan suatu negara federal yang mengutamakan desentralisasi dan otonomi daerah seluas-luasnya, berbeda dengan tokoh-tokoh Serbia yang menginginkan negara kesatuan yang sentralistik. Pertentangan tersebut kian meruncing pada masa Perang Dunia II antara Negara Merdeka
Kroasia dan musuh-musuhnya termasuk Chetnik yang bersuku Serbia dan Partisan yang terdiri dari beragam etnis (termasuk orang-orang
Kroasia).
Perjanjian Cvetković – Maček
Di tengah meningkatnya ketegangan etnis antara
Kroasia dan Serbia pada tahun 1930-an, sebuah pemerintahan otonom di Yugoslavia, yang disebut Banovina
Kroasia dinegosiasikan secara damai di parlemen Yugoslavia dalam Perjanjian Cvetković – Maček tahun 1939.
Kroasia disatukan menjadi satu unit teritorial dan meliputi sebagian wilayah Vojvodina, Posavina dan bagian selatan Bosnia dan Herzegovina pada saat ini. Pada waktu itu, daerah tersebut dihuni oleh mayoritas etnis
Kroasia.
Negara Merdeka Kroasia
Perkembangan modern pertama dari ide
Kroasia Raya muncul bersama pembentukan Negara Merdeka
Kroasia (bahasa
Kroasia: Nezavisna Država Hrvatska, NDH). Menyusul pendudukan oleh pasukan Poros pada tahun 1941, Slavko Kvaternik selaku wakil pemimpin Ustaše mengumumkan pembentukan NDH.
Ustaša, sebuah gerakan ultranasionalis dan fasis yang didirikan pada tahun 1929 mendukung
Kroasia Raya yang membentang dari Drina hingga ke pinggiran Beograd. Ante Pavelić, Poglavnik (pemimpin) Ustaše bekerja sama dengan Fasis Italia sejak 1927. Negosiasi ini membuat Pavelić mendukung aneksasi Italia atas wilayah yang diklaimnya di Dalmasia dengan imbalan dukungan Italia untuk
Kroasia yang merdeka. Selain itu, Benito Mussolini menawarkan Pavelić hak untuk mencaplok seluruh Bosnia dan Herzegovina. Pavelić menyetujui pertukaran ini. Ideologi
Kroasia Raya yang dikombinasikan dengan teori rasisme Nazi, memicu genosida bangsa Serbia dan Holokaus di NDH yang dilakukan oleh rezim Ustaša.
Perang Bosnia
Ekspresi terbaru
Kroasia Raya muncul setelah pembubaran Yugoslavia. Ketika republik multietnis Bosnia dan Herzegovina menyatakan kemerdekaan pada tahun 1992, tokoh-tokoh politik Serb Bosnia yang memboikot referendum kemerdekaan mendirikan pemerintahan sendiri yang bernama Republika Srpska, di mana pasukan mereka menyerang Republik Bosnia dan Herzegovina yang baru terbentuk.
Pada awal pecahnya Perang Bosnia, etnis
Kroasia dan Muslim Bosnia bersekutu melawan Tentara Rakyat Yugoslavia (TRY) dan Tentara Republika Srpska (VRS). Angkatan bersenjata utama etnis
Kroasia adalah Dewan Pertahanan
Kroasia (HVO), dan Bosniak diwakili Tentara Republik Bosnia dan Herzegovina (ARBiH). Pada November 1991, Republik
Kroasia Herzeg-Bosnia didirikan sebagai daerah otonom di Bosnia dan Herzegovina.
Para pemimpin Herzeg-Bosnia menyebutnya sebagai tindakan sementara selama konflik dengan pasukan Serbia masih berlangsung dan mereka mengklaim tidak ingin memisahkan diri dari Bosnia-Herzegovina. Pasukan Dewan Pertahanan
Kroasia (HOS) dan sayap paramiliter dari Partai Hak-hak
Kroasia mendukung konfederasi antara
Kroasia dan Bosnia dan Herzegovina. Seiring waktu, hubungan antara
Kroasia dan Bosnia semakin memburuk, dan menimbulkan pertikaian baru yaitu Perang
Kroasia-Bosnia. Konflik itu berlangsung hingga awal 1994 setelah penandatanganan Perjanjian Washington.
Presiden
Kroasia Franjo Tuđman dikritik karena mencoba memperluas wilayah
Kroasia, dengan mencaplok Herzegovina dan sebagian wilayah Bosnia yang dihuni mayoritas etnis
Kroasia. Pada tahun 2013, Pengadilan Pidana Internasional untuk Bekas Yugoslavia (ICTY) memutuskan bahwa elit politik
Kroasia memiliki cita-cita untuk menyatukan wilayah-wilayah di Herzeg-Bosnia dalam "
Kroasia Raya", sesuai dengan perbatasan Banovina
Kroasia tahun 1939. Hakim Jean-Claude Antonetti selaku hakim ketua dalam persidangan, mengeluarkan pendapat berbeda di mana ia membantah anggapan bahwa Tuđman memiliki rencana untuk memecah belah Bosnia. Pada 29 November 2017, Pengadilan Banding menyimpulkan bahwa Tuđman bercita-cita "mendirikan negara
Kroasia dengan menggambar ulang perbatasan historis dan memfasilitasi penyatuan kembali orang-orang
Kroasia dalam satu negara".
Wilayah yang diklaim terdiri dari:
Kroasia
Bosnia dan Herzegovina
Wilayah Bačka (Serbia)
Wilayah Sandžak (Serbia dan Montenegro)
Wilayah Sirmia (
Kroasia dan Serbia)
Wilayah Boka Kotorska (Montenegro)
Catatan kaki
Sumber
Christia, Fotini (2012). Alliance Formation in Civil Wars. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-1-13985-175-6.
Goldstein, Ivo (1999). Croatia: A History. London: C. Hurst & Co. ISBN 978-1-85065-525-1.
Hewitt, Dawn M. (1998). From Ottawa to Sarajevo: Canadian Peacekeepers in the Balkans. Kingston, Ontario: Centre for International Relations, Queen's University. ISBN 978-0-88911-788-4.
Malcolm, Noel (1995). Povijest Bosne: kratki pregled [Bosnia: A Short History]. Erasmus Gilda.
Marijan, Davor (2004). "Expert Opinion: On the War Connections of Croatia and Bosnia and Herzegovina (1991–1995)". Journal of Contemporary History. Zagreb, Croatia: Croatian Institute of History. 36: 249–289.
"Prosecutor v. Jadranko Prlić, Bruno Stojić, Slobodan Praljak, Milivoj Petković, Valentin Ćorić, Berislav Pušić – Judgement – Volume 6 of 6" (PDF). International Criminal Tribunal for the former Yugoslavia. 29 May 2013.
Tanner, Marcus (2001). Croatia: A Nation Forged in War. New Haven: Yale University Press. ISBN 978-0-300-09125-0.
Trencsényi, Balázs; Zászkaliczky, Márton (2010). Whose Love of Which Country?: Composite States, National Histories and Patriotic Discourses in Early Modern East Central Europe. BRILL. ISBN 978-90-04-18262-2. Diakses tanggal 31 August 2013.
V. A. Fine, John Jr. (2010). When Ethnicity Did Not Matter in the Balkans: A Study of Identity in Pre-Nationalist Croatia, Dalmatia, and Slavonia in the Medieval and Early-Modern Periods. University of Michigan Press. ISBN 0-472-02560-0.
Pranala luar
"Croatia: New Government Alters Position of Diaspora". Transnational Communities Programme. Economic & Social Research Council. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-06. Diakses tanggal 23 December 2011.
Janez Kovac (15 February 2000). "Mesic Spurns Greater Croatia". BCR Issue 116. Diakses tanggal 23 December 2011.