- Source: Kursi Penobatan
Kursi Penobatan, juga dikenal sebagai Kursi St Edward atau Kursi Raja Edward, adalah kursi kayu kuno yang diduduki raja-raja Inggris ketika mereka diberi tanda kebesaran dan dimahkotai pada penobatan mereka. Kursi itu diminta pada tahun 1296 oleh Raja Edward I untuk menampung Batu Scone, yang dia rampas dari Skotlandia. Kursi tersebut diberi nama berdasarkan nama Edward sang Pengaku dan selama berabad-abad (sampai tahun 1997) kursi tersebut disimpan di kuilnya di Westminster Abbey.
Raja Edward I dari Inggris merebut Batu Scone, kursi penobatan tradisional raja-raja Skotlandia, dari Biara Scone di Perthshire pada tahun 1296. Edward membawa Batu tersebut ke Inggris dan menugaskan Kursi Penobatan untuk menjadi tempat penyimpanannya. Kursi berlengan dengan sandaran tinggi bergaya Gotik diukir dari kayu ek antara musim panas 1297 dan Maret 1300 oleh tukang kayu Walter dari Durham. Pada awalnya, raja memerintahkan kursi itu terbuat dari perunggu, tetapi dia berubah pikiran dan memutuskan kursi itu harus terbuat dari kayu. Awalnya ditutupi dengan penyepuhan dan kaca berwarna, sebagian besar kini telah hilang. Kursi adalah perabot Inggris tertua yang dibuat oleh seniman terkenal. Meskipun awalnya tidak dimaksudkan sebagai kursi penobatan, kursi ini mulai dikaitkan dengan penobatan raja-raja Inggris pada abad ke-14, dan penobatan pertama yang pasti digunakan adalah penobatan Henry IV pada tahun 1399. Para raja biasa duduk di atas Batu Scone sampai sebuah platform kayu ditambahkan ke kursi tersebut pada abad ke-17.
Pada tahun 1996, batu tersebut dikembalikan ke Skotlandia, sejak itu disimpan di Kastil Edinburgh dengan syarat dikembalikan ke Inggris untuk digunakan pada penobatan, seperti yang terjadi pada penobatan Raja Charles III pada tahun 2023.
Catatan
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Kursi Penobatan
- Penobatan Charles III dan Camilla
- Penobatan penguasa monarki Britania Raya
- Penobatan
- Penobatan George V dan Mary
- Museum Mulawarman
- Majapahit
- Bahasa Indonesia
- Pemilihan umum Wali Kota Surakarta 2020
- Mahathir Mohamad