PT
Len Industri (Persero) (beroperasi dengan nama dagang DEFEND ID) adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang produksi peralatan elektronik. Perusahaan ini berkantor pusat di Bandung, Jawa Barat serta memiliki beberapa anak usaha di bidang pertahanan, rekayasa, sistem transportasi, energi baru terbarukan, infrastruktur telekomunikasi, dan sistem navigasi. Pada tanggal 12 Januari 2022, pemerintah resmi menunjuk perusahaan ini sebagai induk holding BUMN
Industri pertahanan, yang beranggotakan Pindad, Dahana, Dirgantara Indonesia, dan PAL Indonesia. Perusahaan ini menggunakan DEFEND ID sebagai identitas dari holding.
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1965 sebagai Lembaga Elektroteknika Nasional (
Len) di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Len awalnya fokus melakukan penelitian di bidang penyiaran. Pada tahun 1983,
Len mulai merintis sistem persinyalan kereta api, dan dua tahun kemudian,
Len mulai merintis sistem surya rumahan. Pada tahun 1991,
Len resmi dipisah dari LIPI untuk membentuk PT
Len Industri (Persero).
Pada tahun 2001, untuk pertama kalinya, sistem interlocking elektromekanik buatan perusahaan ini dipasang di Stasiun Tagogapu, Bandung Barat. Pada tahun 2004, perusahaan ini memproduksi sistem navigasi untuk kapal milik TNI Angkatan Laut dan peluru kendali anti pesawat terbang. Pada tahun 2005, sistem interlocking elektronik buatan
Len Industri resmi dioperasikan di Stasiun Slawi, Tegal. Pada tahun yang sama, pemancar TV VHF buatan perusahaan ini juga diekspor ke Malaysia. Pada tahun 2006,
Len Industri memasang panel surya untuk ratusan mercusuar di Indonesia. Pada tahun 2007, pemancar TV buatan perusahaan ini diekspor ke Timor Leste.
Pada tahun 2015,
Len Industri membangun PLTS pertama di Indonesia, dengan kapasitas 5 MWp di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sejak 2016 hingga sekarang, perusahaan ini memproduksi sistem persinyalan untuk Kereta Layang (Kalayang) Bandara Soekarno-Hatta, LRT Sumatera Selatan, LRT Jakarta, dan LRT Jabodebek. Perusahaan ini juga mulai memproduksi LenSOLAR, yakni sel surya yang dapat dipasang di atap rumah / pabrik. Perusahaan ini pun mulai mengembangkan radar pertahanan.
Pada tanggal 12 Januari 2022, pemerintah resmi menunjuk PT
Len Industri (Persero) sebagai induk holding BUMN
Industri pertahanan, yang beranggotakan Pindad, Dahana, Dirgantara Indonesia, dan PAL Indonesia. Pindad akan difokuskan memproduksi platform pertahanan darat, Dirgantara Indonesia akan difokuskan memproduksi platform pertahanan udara, PAL Indonesia akan difokuskan memproduksi platform pertahanan laut, sementara Dahana akan difokuskan memproduksi bahan peledak untuk keperluan pertahanan.
Pada tanggal 20 April 2022, Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan "DEFEND ID" sebagai identitas dari holding. DEFEND ID pun menargetkan dapat menjadi salah satu dari 50 perusahaan pertahanan terbesar di dunia pada tahun 2024.
Anak Usaha
PT Pindad. Produsen platform pertahanan darat.
PT Dahana. Produsen bahan peledak untuk keperluan pertahanan
PT Dirgantara Indonesia. Produsen platform pertahanan udara
PT PAL Indonesia. Produsen platform pertahanan laut
PT Eltran Indonesia. Perusahaan EPC untuk keperluan MRO, mekanikal & elektrikal, sistem SCADA, dan digitalisasi
PT Surya Energi Indotama. Perusahaan energi baru terbarukan, khususnya energi surya.
PT
Len Railway Systems. Perusahaan mekanikal dan elektrikal untuk sistem persinyalan kereta api.
PT
Len Rekaprima Semesta. Perusahaan operasi dan pemeliharaan sistem perkeretaapian.
PT
Len Telekomunikasi Indonesia. Badan Usaha Pelaksana (BUP) yang ditugaskan untuk melaksanakan proyek Pembangunan dan Pengelolaan Jaringan Tulang Punggung (Broadband) Serat Optik Palapa Ring Paket Tengah
Bisnis
PT
Len Industri (Persero) bergerak di bidang
Industri elektronika pertahanan, sistem transportasi, energi baru terbarukan, dan ICT (Information & Communication Technology) dan sistem navigasi. Perusahaan telah mengembangkan bisnis dan produk-produk dalam bidang elektronika untuk
Industri dan prasarana, serta telah menunjukkan berbagai pengalaman dalam bidang:
Sistem Persinyalan Kereta Api di berbagai jalur utama kereta api di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
Pembangunan urban transport di kota-kota besar seperti LRT Sumatera Selatan, LRT Jakarta, LRT Jabodebek dan Automated People Mover System (APMS)/Skytrain Bandara Soekarno Hatta Jakarta.
Jaringan infrastruktur telekomunikasi yang telah terentang baik di kota besar maupun daerah terpencil. Salah satunya adalah Palapa Ring Paket Tengah yang menghubungkan 17 kabupaten Indonesia Bagian Tengah sehingga masyarakat dapat menikmati pita lebar.
Beberapa produk andalan PT
Len Industri dalam spektrum bisnis pertahanan telah digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia. Salah satunya yakni elektronika untuk pertahanan, baik darat, laut, maupun udara seperti Communication Tactical Data Link (CTDLS), radio taktikal, combat system kapal perang, mission system drone, sistem informasi intelijen, Radar Surveilence/GCI, Combat Management System (CMS) yang bernama Mandhala untuk penggunaan kapal perang dan drone.
PT
Len Industri juga ditunjuk untuk mengintegrasikan sistem baterai pada Starstreak, yakni sistem pertahanan udara portabel jarak pendek (MANPADS) untuk TNI AD. Dalam penyediaan Starstreak ini,
Len melakukan joint production dan integrasi sistem yang dilakukan di
Len Technopark, Subang, bekerja sama dengan Thales Air Defence Limited.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang telah terpasang diberbagai pelosok Indonesia.
Radar Cuaca, Stasiun Monitoring Gempa Bumi, Broadcasting (Pemancar TV dan Radio) yang telah terpasang di berbagai wilayah di Indonesia.
Sebagai induk holding BUMN
Industri Pertahanan Defend ID, PT
Len Industri (Persero) berhasil memenuhi Imbal Dagang, Kandungan Lokal, dan Offset (IDKLO) dimana keterlibatan
Len yang signifikan dalam proses produksi, integrasi, suplai komponen elektronik dan mekanik, pelatihan pemeliharaan, hingga mensuplai perangkat komunikasi radio buatan
Len. Hal ini dilakukan untuk memenuhi nilai IDKLO sebagai keterlibatan perusahaan lokal dalam setiap pengadaan alutsista dari vendor asing untuk membangun kemandirian teknologi di bidang pertahanan. Mekanisme ini dapat menjadi role model pengadaan alutsista lainnya
Sumber daya manusia
Hingga akhir tahun 2020, pegawai
Len Industri berjumlah 536 orang karyawan organik, atau 801 orang karyawan, jika karyawan organik di anak perusahaan ikut dihitung (belum termasuk karyawan kontrak) .
DEFEND ID dan Penggantian Logo
Pada tanggal 12 Januari 2022, pemerintah resmi menunjuk PT
Len Industri sebagai induk holding BUMN
Industri pertahanan, yang beranggotakan Pindad, Dahana, Dirgantara Indonesia, dan PAL Indonesia. Perusahaan ini lalu meluncurkan DEFEND ID sebagai identitas dari holding.
Seiring dengan ditunjuknya PT
Len sebagai induk holding BUMN
Industri pertahanan, maka pada pada Jumat, 17 Februari 2023, PT
Len meluncurkan logo baru sebagai induk Holding BUMN
Industri Pertahanan DEFEND ID. Pengguntingan pita peresmian dilakukan oleh Bobby Rasyidin selaku Direktur Utama PT
Len Industri (Persero) dan Dean Arslan selaku perwakilan Komisaris PT
Len Industri (Persero) serta peresmian logo melalui face recognition di Grha
Len Bandung yang dilakukan oleh dewan Komisaris dan seluruh jajaran Direksi
Len, menjadi tanda diresmikannya logo baru
Len.
= Nilai-Nilai Logo Baru
=
Logo baru PT
Len Industri (Persero) memiliki nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu:
Warna Merah: melambangkan energi dan kejayaan.
Warna Biru: melambangkan teknologi dan warna core value AKHLAK serta logo BUMN.
Huruf
Len: Bentuk huruf logo L, E, N dianalogikan sebagai rangkaian sistem dalam bisnis perusahaan: Railway Systems, Energy Systems, dan Data Communication. Sudut lengkung setiap hurufnya melambangkan proses inovasi dan kemampuan adaptif perusahaan menghadapi perubahan zaman dan teknologi.
Panah: Panah menunjukan kecepatan, ketepatan dan arah. Sudut panah yang mengarah ke arah kanan atas melambangkan arah perusahaan menuju kejayaan mengadopsi dari logo DEFEND ID.
Pusat Logo: Logo ini mengadopsi konsep layaknya sebuah Integrated Circuit (IC) yang berperan sebagai otak atau pusat kendali sistem. Masing-masing garis berpusat di tengah logo pada huruf “E” melambangkan kompetensi yang dimiliki perusahaan dalam melaksanakan proyek.
Twin System: Secara geometri, huruf L dan N pada logo memiliki sifat simetri jika diputar 180 derajat. Diasosiasikan sebagai rangkaian sistem kembar yang melambangkan prinsip dual use of technology, prinsip yang diusung DEFEND ID Holding
Industri Pertahanan.
Referensi