Logam pengisi adalah
Logam yang dibubuhkan pada proses penyambungan dengan cara pengelasan, pematrian, atau penyolderan.
Proses penyolderan dan pematrian sangat bergantung pada
Logam pengisi yang ditambahkan pada bagian sambungan untuk mengikat kedua bagian
Logam induk. Penyolderan dan pematrian menggunakan
Logam pengisi yang mampu meleleh pada suhu yang lebih rendah dari
Logam induk. Penyolderan menggunakan
Logam pengisi yang disebut solder, yang memiliki titik leleh yang rendah (kurang dari 450 °C), yang biasanya terdiri dari bahan
Logam paduan timah-timbal. Pematrian menggunakan
Logam pengisi yang disebut sebagai patri dengan titik leleh lebih tinggi (lebih dari 450 °C) yang mungkin mendekati suhu
Logam induk, dan yang dapat membentuk paduan
Logam eutektik dengan
Logam induk. Patri terdiri dari berbagai macam
Logam tertentu tergantung tujuan dan cara penggunaan pada
Logam induk.
Proses pengelasan menggunakan panas dengan suhu kurang lebih pada titik leleh
Logam induk yang membuat bagian ujung dari
Logam induk itu meleleh. Las biasanya membutuhkan distribusi panas yang tepat sasaran dan bukan membatasi panas yang dihasilkan dari alat pengelas, untuk menghindari pelelehan
Logam pada bagian yang tidak perlu atau tidak seharusnya dan untuk menghindari panas dari bunga api membahayakan objek-objek di sekitarnya. Jika
Logam pengisi digunakan,
Logam paduan tersebut biasanya menggunakan
Logam dengan karakteristik dan titik leleh yang mirip dengan
Logam induk.
Lihat juga
Patri
Solder
Penyolderan
Las
Kertas patri amorf
Pengelasan autogen, proses pengelasan tanpa
Logam pengisi
Referensi
PCary, Howard B. dan Scott C. Helzer (2005). Teknologi Pengelasan Modern. Upper Saddle River, New Jersey : Pendidikan Pearson.ISBN 0-13-599290-7 .