- Source: Ma Fulu
Ma Fulu (Chinese: 马福禄, Pinyin: Mǎ Fúlù, Xiao'erjing: ﻣَﺎ ﻓُﻮْ ﻟُﻮْ; 1900-1854), seorang Tiongkok Muslim, putra kedua Jenderal Ma Qianling dari empat bersaudara yaitu Ma Fuxiang, Ma Fushou dan Ma Fucai.
Pada 1880, Ma Fulu berangkat ke Beijing untuk mengikuti ujian militer tingkat lanjutan. Ketika mengadakan audiensi di hadapan Kaisar, dia secara tidak sengaja melakukan kecerobohan karena tidak tahu etiket istana yang tepat dan akhirnya hanya menjabat sebagai penjaga Kaisar untuk menebus insiden ini.
Dia belajar di aula seni bela diri dan sekolah militer. Pada 1895, ia bertugas di bawah jenderal Dong Fuxiang dan memimpin loyalis Muslim Tiongkok untuk menghancurkan pemberontakan yang dilakukan pemberontak Muslim dalam Pemberontakan Dungan (1895–1896). Pasukan Muslim loyalisnya membantai dan memenggal kepala pemberontak Muslim dan komandannya menerima kepala pemberontak dari Ma. Pada 1897, gelar Jinshi militer dianugerahkan kepada Ma Fulu.
Ma dipindahkan bersama saudaranya Ma Fuxiang dan beberapa sepupunya untuk berdinas sebagai perwira di bawah pimpinan Jenderal Dong Fuxiang di Beijing pada 1898. Selama Reformasi Seratus Hari pada 1898, Dong Fuxiang, Ma Anliang dan Ma Haiyan bersama dengan Ma Fulu dan Ma Fuxiang dipanggil ke Beijing untuk membantu mengakhiri gerakan reformasi. Selama Pemberontakan Boxer, pasukan Muslim kemudian dikenal sebagai "Tentara Gansu" (甘軍/甘军) atau dalam bahasa Inggris disebut "Kansu Braves" dan bertempur melawan Aliansi Delapan Negara. Ma Fulu dan Ma Fuxiang keduanya berpartisipasi dalam menyergap dan mengusir pasukan Aliansi dalam Pertempuran Langfang selama Ekspedisi Seymour, memimpin pasukan Muslim Hui, Dongxiang dan Baoan untuk mengusir Aliansi kembali ke Tianjin dan secara pribadi memimpin pasukan kavaleri, menebas pasukan musuh dengan pedangnya. Ma Fulu dan empat sepupunya tewas dalam sebuah pertempuran berdarah di Gerbang Zhengyang ketika melawan orang asing di Beijing pada 1900 selama Pertempuran Peking. Sepupu dari pihak ayahnya, Ma Fugui 馬福貴, Ma Fuquan 馬福全 dan keponakan dari pihak ayahnya, Ma Yaotu 馬耀圖 dan Ma Zhaotu 馬兆圖 juga tewas dalam pertempuran ini. 100 rekan prajurit Hui dan Dongxiang dari desa asalnya gugur dalam tugas di Gerbang Zhengyang selama Pengepungan Peking. Saat kejadian dia masih menjadi komandan sebuah brigade, saudaranya Ma Fuxiang mengambil alih posisinya setelah kematiannya. Ma Fuxiang mewarisi pasukan Ma Fulu.
Dia memiliki seorang putra bernama Ma Hongbin, yang kemudian menjadi Jenderal dan bertanggung jawab atas Korps Angkatan Darat ke-84.
Ma Fuxing, seorang Hui yang memainkan peranan penting dalam sejarah Xinjiang, bertugas di bawah Ma Fulu selama Pemberontakan Boxer.
Dalam Perang Tiongkok-Jepang Kedua, ketika Jepang meminta Jenderal Muslim Ma Hongkui untuk membelot dan menjadi kepala negara boneka Muslim di bawah Jepang, Ma menanggapi melalui Zhou Baihuang, Sekretaris Ningxia dari Partai Nasionalis untuk mengingatkan kepala staf militer Jepang Itagaki Seishiro bahwa banyak kerabatnya yang bertempur dan tewas dalam pertempuran melawan pasukan Aliansi Delapan Negara selama Pertempuran Peking, termasuk pamannya Ma Fulu dan bahwa pasukan Jepang merupakan mayoritas dari kekuatan Aliansi, sehingga tidak akan ada kerja sama dengan Jepang.
Awalnya dimakamkan di pemakaman Hui di Beijing, pada 1995 jenazah Ma Fulu dipindahkan oleh keturunannya ke Yangzhushan di County Linxia.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Ma Fulu
- Ma Qianling
- Ma Fushou
- Ma Dunjing (1906–1972)
- Ma Fuxing
- Kelompok Ma
- County Linxia
- Ma Anliang
- Ma Bufang
- Islam di Tiongkok
- Ma Fulu
- Ma clique
- Fulu
- Ma Fuxiang
- Ma (surname)
- Battle of Peking (1900)
- Ma Qianling
- Ma Fulu (Peking opera)
- Ma Fushou
- Ma Hongbin