Mata air panas atau sumber
air panas adalah
Mata air yang dihasilkan akibat keluarnya
air tanah dari kerak bumi setelah dipanaskan secara geotermal.
air yang keluar suhunya di atas 37 °C (suhu tubuh manusia), namun sebagian
Mata air panas mengeluarkan
air bersuhu hingga di atas titik didih. Di seluruh dunia terdapat
Mata air panas yang tidak terhitung jumlahnya, termasuk di dasar laut dan samudra.
air panas lebih dapat mengencerkan padatan mineral, sehingga
air dari
Mata air panas mengandung kadar mineral tinggi, seperti kalsium, litium, atau radium. Mandi berendam di dalam
air panas bermineral dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Berdasarkan alasan tersebut, orang membangun pemandian
air panas dan spa untuk tujuan rekreasi dan pengobatan.
air yang keluar dari
Mata air panas dipanaskan oleh geotermal (
panas bumi). Semakin dalam letak batu-batuan di dalam perut bumi, semakin meningkat pula temperatur batu-batuan tersebut. Peningkatan temperatur batuan berbanding dengan kedalaman disebut gradien geotermal.
air merembes ke dalam kerak bumi, dan dipanaskan oleh permukaan batu yang
panas.
air yang sudah dipanaskan keluar di
Mata air panas yang lokasinya jauh dari gunung berapi.
Di kawasan gunung berapi,
air dipanaskan oleh magma hingga menjadi sangat
panas.
air menjadi terlalu
panas hingga membentuk tekanan uap, dan menyembur ke permukaan bumi sebagai geyser. Bila
air hanya mencapai permukaan bumi dalam bentuk uap, maka disebut fumarol. Bila
air tercampur dengan lumpur dan tanah liat, maka disebut kubangan lumpur
panas.
Debit
air di
Mata air panas berkisar dari rembesan hingga sungai
air panas. Berikut ini adalah daftar lokasi
Mata air panas dengan debit yang tinggi.
Total aliran sejumlah 47
Mata air panas di Hot Springs, Arkansas: 35 liter per detik.
Perkiraan total aliran kompleks
Mata air panas kota Truth or Consequences di New Mexico: 99 liter per detik.
Lava Hot Springs di Idaho: 130 liter per detik.
Glenwood Springs di Colorado: 143 liter per detik.
Elizabeth Springs di barat Queensland, Australia: 158 liter per detik (data dari akhir tahun 1800-an), tetapi sekarang hanya 5 liter per detik.
Deildartunguhver di Islandia: 180 liter per detik.
Mata air di Caldas Novas, Brasil dipompa selama 14 jam per hari dari 86 sumur dengan debit 333 liter per detik (debit per sumur rata-rata 3,88 liter per detik).
Di Beppu, Jepang terdapat 2.850 sumber
air panas yang merupakan kawasan onsen dengan debit terbesar di Jepang. Total debit semua sumber
air panas di Beppu: 1.592 liter per detik (debit per sumur: 0,56 liter per detik).
Di Kokonoe, Jepang terdapat 303 sumber
air panas dengan debit 1.028 liter per detik (debit per sumur: 3,39 liter per detik).
Di Prefektur Oita, Jepang terdapat 4.762 sumber
air panas dengan total debit 4.437 liter per detik (debit per sumur: 0,93 liter per detik).
Tamagawa Onsen di Prefektur Akita, Jepang memiliki debit tertinggi di Jepang: 150 liter per detik. Aliran
air selebar 3 meter dengan temperatur 98 °C.
Di Nage, 8 km barat daya Bajawa, Nusa Tenggara Timur, Indonesia terdapat sejumlah
Mata air dengan total debit 453,6 liter per detik.
Total debit dari 3
Mata air panas di Mengeruda, Wae Bana, dan Piga (18 km timur laut Bajawa, Nusa Tenggara Timur) adalah 450 liter per detik.
Lebih dari 60
Mata air yang disebut
Mata air Dalhousie di Taman Nasional Witjira, Australia pernah memiliki total debit
air 23.000 liter per detik (debit rata-rata 325 liter per detik). Debit
air sekarang sudah berkurang menjadi 17.370 liter per detik (debit rata-rata 250 liter per detik).
Di antara negara-negara yang terkenal dengan
Mata air panas adalah Islandia, Selandia Baru, Chili, Kanada, Taiwan, dan Jepang, Indonesia
Kota Spa, Belgia menjadi asal usul kata "spa". Di kota ini temperatur
Mata air panas sekitar 32 °C. Pada tahun 1783, Casanova berkunjung ke kota Spa mencari kesempatan bisnis tetapi pulang dengan tangan hampa.
Di kota Aachen, Jerman terdapat
Mata air panas yang airnya paling
panas di Eropa, sekitar 74 °C.
Di Yangbajing, sekitar 87 km utara Lhasa di Tibet terdapat kompleks
Mata air yang luasnya beberapa kilometer. Panasnya dipakai sebagai pembangkit tenaga listrik di Lhasa. Berada di ketinggian antara 4290 m dan 4500 m di atas permukaan laut,
Mata air di Yangbajing mungkin berada di tempat tertinggi di dunia.
Icaria, Yunani memiliki
Mata air panas dengan kandungan radioaktif yang sudah dimanfaatkan orang sejak abad ke-4 Masehi.
Tanah Hijau memiliki sejumlah
Mata air panas yang terkenal, misalnya di Uunartoq. Di Pulau Disko yang luasnya hanya 0.4% dari luas Tanah Hijau terdapat lebih dari 2.000
Mata air panas.
Mata air Geysir di Islandia merupakan asal usul kata "geyser".
Di Machu Picchu Pueblo yang berdekatan dengan Machu Picchu di Peru memiliki sejumlah
Mata air panas.
Di Islandia terdapat sejumlah
Mata air panas terkenal, termasuk di antaranya
Mata air panas yang airnya digunakan untuk spa Blue Lagoon di Grindavík.
Mata air panas di Deildartunguhver memiliki debit
air tertinggi di Eropa. Suhu
air 97 °C sehingga cukup
panas untuk disalurkan ke kota-kota tetangga.
Di Taman Nasional Shiretoko di Hokkaido, Jepang terdapat
air terjun Kamuiwakkayu yang airnya
panas. Nama
air terjun ini berasal dari bahasa Ainu, "kamuiwakkayu" yang berarti "sungai para dewa".
Dua
Mata air panas yang terletak paling utara di dunia berada di Taman Nasional Barat Laut Spitsbergen, di Spitsbergen, Norwegia
Di Britania Raya terdapat sejumlah besar
Mata air panas, termasuk
Mata air panas di Bath yang airnya paling
panas.
Oymyakon di Siberia timur adalah salah satu tempat terdingin di belahan bumi utara yang dihuni manusia secara permanen. Nama "Oymyakon" berasal dari bahasa Yakut yang berarti "sungai yang tak pernah beku" karena di tempat ini terdapat
Mata air panas. Julukan "sungai yang tak pernah beku" diberikan kepada Sungai Indigirka yang menjadi hangat karena tercampur
air panas dari
Mata air yang mengalir sepanjang tahun.
Sebagai negara yang terletak di Cincin Api Pasifik, Jepang memiliki sejumlah besar onsen (bahasa Jepang untuk "
Mata air panas").
Indonesia memiliki banyak gunung berapi karena letaknya di Cincin Api Pasifik. Sejumlah
Mata air panas dijadikan tujuan wisata, dan sebagian di antaranya dibangun kolam renang
air hangat dan kamar-kamar berisi bak mandi
air panas.
Aceh: Ie Seum (Kabupaten Aceh Besar)
Jambi: Semurup (Kecamatan
air Hangat, Kerinci)
Sumatera Selatan: Gemuhak (Kabupaten Muara Enim)
Jawa Barat: Cisolok (Pelabuhan Ratu), Ciater (Kabupaten Subang), Maribaya (Lembang), Cipanas (Kabupaten Garut)
Jawa Tengah: Baturaden (Kabupaten Banyumas), Krakal (Kabupaten Kebumen), Bayanan (Kabupaten Sragen), Gumelem (Kabupaten Banjarnegara).
Yogyakarta: Parang Wedang Parangtritis (Kabupaten Bantul)
Jawa Timur: Pacet (Kabupaten Mojokerto), Cangar ([1] Diarsipkan 2011-12-04 di Wayback Machine.) ([[Kota
Bali: Banyuwedang (Gerokgak, Buleleng), Yeh Panes Panetahan (Kabupaten Tabanan)
Kalimantan Barat: Sipatn Lotup (Kabupaten Sanggau)
Kalimantan Selatan: Tanuhi (Kabupaten Hulu Sungai Selatan), Hantakan (Kabupaten Hulu Sungai Tengah)
Kalimantan Timur: Biatan (Kabupaten Berau)
Kalimantan Utara: Semolon (Kabupaten Malinau)
Sulawesi Utara: Langowan, Remboken, Passo, Kakas, Leilem (Kabupaten Minahasa) & Lahendong, Tondangouw, Pangolombian (Kota Tomohon) berupa
Mata air panas Belerang (Sulfur)
Referensi
Daftar pustaka
Marjorie Gersh-Young, Hot Springs and Hot Pools of the Southwest: Jayson Loam's Original Guide, Aqua Thermal Access, 2004. ISBN 1-890880-05-1.
Marjorie Gersh-Young, Hot Springs & Hot Pools Of The Northwest, Aqua Thermal Access, 2003. ISBN 1-890880-04-3.
G. J Woodsworth, Hot springs of Western Canada: a complete guide, West Vancouver: Gordon Soules Book Publishers. 1999. ISBN 0-919574-03-3.
Clay Thompson, "Tonopah: It's Water Under The Bush", the Arizona Republic 1-12-03, p. B12.
Pranala luar
(Inggris) Daftar
Mata air panas di Amerika Serikat
(Inggris) Peta temperatur
air bawah tanah di Great Artesian Basin, Australia. Diarsipkan 2014-08-22 di Wayback Machine.
(Inggris) Makalah ilmiah berisi peta 20 wilayah geotermal di Uganda Diarsipkan 2006-11-10 di Wayback Machine.