Mathilde dari Flandria (bahasa Belanda: Mathilda van Vlaanderen) (skt. 1031 – 2 November 1083) merupakan istri William sang Penakluk dan oleh karena itu juga merupakan Permaisuri Kerajaan Inggris. Pasangan tersebut memiliki sembilan orang anak, termasuk dua raja, William II dan Henry I.
Pernikahan
Mathilde, atau Maud, adalah putri Baudouin V, Comte
Flandria dan Adèle
dari Prancis, yang merupakan putri Robert II
dari Prancis. Menurut sebuah legenda, ketika Adipati William II
dari Normandia (yang kemudian dikenal sebagai William sang Penakluk) mengirim utusannya untuk meminang
Mathilde, ia memberikan jawaban kepada utusan tersebut bahwa ia memiliki derajat yang terlalu tinggi untuk menerima pinangan
dari seorang anak haram. Setelah mendengar jawaban tersebut, William berkendara
dari Normandia ke Brugge, dan mendapatkan
Mathilde di dalam perjalanannya menuju gereja, lalu menyeretnya turun
dari atas kudanya dengan menjenggut kepangnya, dan melemparnya ke jalanan didepan para pelayannya dan kemudian pergi. Versi lain mengisahkan bahwa William berkendara ke rumah ayahanda
Mathilde di Lille, dan melemparnya ke lantai di dalam kamarnya (sekali lagi, dengan kepangnya), dan memukulnya (atau dengan kasar memukulinya) sebelum berlalu. Pastinya, Baudouin tersinggung pada hal itu, sebelum mereka berkelahi,
Mathilde menyelesaikan hal tersebut dengan menolak untuk menikahi siapapun selain William; bahkan larangan kepausan oleh Paus Leo IX di Dewan Reims atas dasar kekerabatan tidak menghalanginya. William dan
Mathilde menikah meskipun tertunda skt. 1051-2. dispensasi kepausan akhirnya diberikan pada tahun 1059 oleh Paus Nikolas II. Lanfranc, pada waktu sebelumnya Biara Notre-Dame du Bec, menegosiasikan pengaturan di Roma dan datang hanya ketika William dan
Mathilde setuju untuk mendirikan dua gereja sebagai penebusan dosa,
Terdapat rumor bahwa
Mathilde telah jatuh cinta dengan duta besar Inggris untuk
Flandria, asal Sachsen yang bernama Brihtric, ynag menolak cintanya. Apapun kenyataan yang terjadi, beberapa tahun kemudian ketika ia bertindak sebagai wali untuk William di Inggris, ia menggunakan otoritasnya untuk menyita wilayah-wilayah Brihtric dan memenjarakannya sampai mati.
Adipati Wanita Normandia
Ketika William bersiap-siap untuk menyerang Inggris,
Mathilde melengkapi sebuah kapal bernama Mora,
dari uangnya sendiri untuk diberikan kepadanya. Hal ini menandakan bahwa ia memiliki wilayah-wilayah yang mewah di Normandia sehingga mampu melakukan hal seperti itu. Sebagai tambahan, William mempercayakan Normandia kepada istrinya selama ia absen.
Mathilde mengendalikan kadipaten tersebut dengan sukses atas nama putranya yang berusia empat belas tahun; tidak ada pemberontakan yang terjadi.
Bahkan setelah William menaklukkan Inggris dan menjadi rajanya, membawanya lebih
dari setahun untuk mengunjungi kerajaan barunya. Bahkan setelah ia dimahkotai sebagai ratu, ia akan menghabiskan hampir
dari seluruh waktunya di Normandia, memerintah di kadipatennya, mendukung keinginan-keinginan saudaranya di
Flandria, dan mensponsori rumah rohaniwan yang ada disana. Ia hanya menempatkan satu anak di Inggris; Henry dilahirkan di Yorkshire ketika
Mathilde menemani suaminya di dalam Kampanye Utara.
Ratu
Mathilde dinobatkan sebagai ratu pada tanggal 11 Mei 1068, di Westminster selama perayaan Pentakosta, di dalam sebuah upacara yang dipimpin oleh uskup agung
dari York. Tiga frasa baru yang disebutkan untuk memperkuat posisi permaisuri Inggris, yang menyatakan bahwa Ratu ditunjuk oleh Tuhan, merupakan saham kekuasaan kerajaan, dan memberkati bangsanya dengan kekuatan dan kebajikan.
Selama bertahun-tahun diduga bahwa ia terlibat di dalam pembuatan Permandani Bayeux (yang biasanya disebut La Tapisserie de la Reine
Mathilde di dalam bahasa Prancis), tetapi para sejarawan tidak lagi percaya akan hal tersebut; seperti tugas pembuatan permandani tersebut diserahkan kepada saudara tiri William Odo, Uskup Bayeux, dan dibuat oleh para seniman Inggris di Kent.
Mathilde melahirkan sembilan atau sepuluh anak William. William tampaknya adalah suami yang setia dan tidak pernah memiliki anak di luar nikah. Selain menjalankan tugas kerajaan, Matilda juga sangat perhatian di dalam kesejahteraan anak-anaknya. Semua anak-anaknya dikenal sangat berpendidikan. Mereka dididik dan diajarkan untuk membaca Latin di Sainte-Trinité di Caen yang didirikan oleh
Mathilde dan William sebagai balasan
dari pengakuan pernikahan mereka. Untuk putra-putranya, ia mengamankan Lanfranc, Uskup Agung Canterbury karena ia merupakan pendukung fanatik
dari tempat tersebut. Baik dirinya dan William menyetujui keinginan Uskup Agung untuk merevitalisasikan Gereja.
Ia menjadi ibunda angkat Matilda
dari Skotlandia, yang merupakan calon Ratu Inggris setelah menikah dengan putra
Mathilde Henry I. Selama upacara pembaptisan, bayi itu menarik hiasan kepala Ratu
Mathilde dan dikenakan diatas kepalanya sendiri, yang dilihat sebagai ramalan bahwa Matilda kecil kelak juga akan menjadi seorang ratu.
Mathilde jatuh sakit dimusim panas tahun 1083 dan meninggal dunia pada bulan November 1083. Suaminya hadir pada pengakuan terakhirnya. Tanpa kehadirannya, William yang dirundung duka menjadi makin kejam sampai kematiannya empat tahun kemudian pada tahun 1087.
Berlawanan dengan kepercayaan bahwa ia dimakamkan di Saint Stephen, yang juga disebut l'Abbaye-aux-Hommes di Caen, Normandia, dimana William akhirnya dimakamkan, ia dimakamkan di l'Abbaye aux Dames, yang adalah Gereja Sainte-Trinité, yang juga berada di Caen. Yang menarik adalah sebuah slab
dari abad ke-11, sebuah batu hitam pipih yang menghiasi batu nisannya, yang menandai makamnya yang berada di belakang gereja. Sebuah catatan khusus, karena nisan William baru-baru saja diganti pada awal abad ke-19.
Tinggi
Terkenal dengan tingginya yang berukuran 4'2" inci (127 cm),
Mathilde dianggap sebagai seorang ratu yang berukuran paling kecil, menurut Guinness World Records. Namun pada tahun 1819 dan 1959, Kerangka lengkap
Mathilde diperiksa di Prancis dan tulang-tulangnya diukur untuk menentukan tinggi badannya. Perkiraan pada tahun 1819 dibawah lima kaki, dan pada tahun 1959 diperkirakan 5' (152 cm) tingginya. Tinggi 4' 2" (127 cm) muncul di beberapa titik pada tahun 1959 di dalam sebuah literatur non-ilmiah, yang menyalahartikan pengukuran pada tahun 1959.
Keluarga dan keturunan
Mathilde dan William memiliki empat orang putra dan setidaknya lima orang putri. Urutan kelahiran putra-putranya jelas, tetapi tidak ada sumber yang jelas pada urutan kelahiran putri-putrinya.
Robert Lahir skt. 1051–1054, meninggal 10 Februari 1134. Adipati Normandia, menikahi Sibilla
dari Conversano, putri Goffredo, Comte Conversano.
Richard Lahir skt. 1054, meninggal skt. 1075.
William Rufus Lahir skt. 1056 dan 1060, meninggal 2 Agusutus 1100. Raja Inggris, tewas terbunuh di New Forest.
Henry I Lahir akhir 1068, meninggal 1 Desember 1135. Raja Inggris, menikahi Matilda
dari Skotlandia, putri Malcolm III
dari Skotlandia. Istri keduanya adalah Adelheid
dari Leuven.
Agatha, dijodohkan oleh Harold Godƿinson, Alfonso VI
dari Kastilia, dan kemungkinan Herbert I, Comte Maine, tetapi meninggal tidak menikah.
Adeliza (atau Adelida, Adelaide Meninggal sebelum 1113, konon dijodohkan dengan Harold Godƿinson, diduga seorang biarawati di Saint Léger, Préaux.
Cecilia (atau Cecily) Lahir skt. 1056, meninggal 1127. Kepala biarawati Biara Sainte-Trinité, Caen.
Matilda Lahit skt. 1061, meninggal mungkin skt. 1086.
Constance meninggal 1090, menikah dengan Alain IV Fergent, Adipati Bretagne.
Adela meninggal 1137, menikah dengan Étienne Henri.
Tidak terdapat bukti adanya anak-anak William yang lahir di luar pernikahan.
Silsilah
Catatan
Referensi