Metode penangkapan ikan adalah
Metode yang digunakan untuk menangkap
ikan yang terdiri dari tangkap tangan, tombak, jaring, rawai, dan jebakan
ikan. Istilah ini tidak hanya ditujukan untuk
ikan, tetapi juga untuk
penangkapan hewan air lainnya seperti mollusca, cephalopoda, dan invertebrata lainnya yang bisa dimakan.
Terdapat hubungan antara efektivitas berbagai
Metode penangkapan ikan dengan pengetahuan mengenai
ikan dan perilakunya, seperti migrasi
ikan, bagaimana
ikan mencari makan, dan habitatnya, karena
Metode amat ditentukan oleh jenis spesies dan habitatnya.
Tangkap tangan
Pengumpulan boga bahari dengan tangan dimungkinkan seperti mengambil kerang atau kelp dari pantai, menggali, bahkan mengejar kepiting. Awal sejarah
penangkapan hewan laut dengan tangan dilakukan sejak tahun 300 ribu tahun yang lalu di situs Terra Amata di Prancis, dilakukan oleh manusia purba sebelum Homo sapien.
Jenis hewan laut yang ditangkap tangan yaitu:
Flounder di Skotlandia, disebut dengan Flounder tramping (menjejak flounder).
ikan flounder ditangkap dengan menginjak
ikan tersebut.
Lele di Amerika Serikat, disebut dengan Noodling. Dilakukan dengan memasukkan tangan ke dalam lubang tempat
ikan lele bersembunyi. Lele akan menggigit jari karena dianggap sebagai makanan, dan ketika itu terjadi, pemancing akan menggenggam mulut lele dan menariknya. Cara ini tentu saja dapat menimbulkan luka.
ikan lele yang ditangkap di alam liar umumnya berukuran lebih besar dari
ikan lele yang dibudi dayakan.
Kerang mutiara untuk mendapatkan mutiaranya. Dilakukan dengan menyelam hingga kedalaman 30 meter.
Trout dilakukan di Inggris dengan aktivitas yang disebut Trout binning (memukul bebatuan tempat persembunyian
ikan trout dengan palu besi) dan Trout tickling (menangkap trout dari bagian bawah
ikan secara perlahan dengan gerakan seperti menggelitik (tickling)).
Penombakan ikan
Penombakan
ikan adalah
Metode kuno
penangkapan ikan dengan menggunakan tombak atau varian lainnya seperti harpoon, trident, dan panah. Beberapa varian alat yang telah maju menggunakan berbagai cara untuk menggerakkan tombak, seperti penggunaan pegas dan bubuk mesiu.
Penjaringan
Jaring
ikan adalah jaring yang dibuat dengan cara menyulam atau menganyam benang tipis hingga membentuk jaring-jaring. Penjaringan adalah prinsip utama
penangkapan ikan komersial.
Penjaringan
ikan memiliki dampak ekologis yang berbahaya ketika seluruh atau sebagian dari jaring hilang di laut dan menjadi jaring hantu. Jaring hantu akan melayang di perairan mengikuti arus air dan memerangkap satwa laut, atau dimakan satwa laut yang besar karena terlihat seperti ubur-ubur dan mengganggu sistem pencernaannya. Jika jaring
ikan terbuat dari plastik, jaring itu akan bertahan di laut selama ratusan tahun.
Berbagai
Metode penangkapan ikan dengan jaring diantaranya:
Jaring penangkap
ikan Cina (Chinese fishing nets), digunakan di tepian secara mekanik sederhana. Jaring dengan diameter 20 meter atau lebih ditenggelamkan ke air lalu kemudian diangkat.
Penjaringan lampuki,
Metode penangkapan ikan sederhana di Malta. Nelayan memotong ranting palem dan membentuk anyaman yang mampu mengapung di atas air seperti rakit. Rakit tersebut menjadi umpan bagi sekelompok
ikan Coryphaena hippurus (disebut Lampuki dalam bahasa Malta). Setelah
ikan lampuki berkumpul, jaring dilempar dan
ikan ditangkap.
ikan ini bermigrasi ke kepulauan Malta di musim gugur.
Jaring lempar adalah jaring berbentuk lingkaran dengan pemberat yang tersebar di sisi jaring. Jaring tersebut dilemparkan ke air hingga tersebar dan tenggelam di air.
ikan yang tertangkap oleh jaring lalu ditarik.
Metode ini telah berkembang dan termodifikasi selama ribuan tahun.
Jaring hanyut (drift net) adalah jaring yang tidak tenggelam sampai ke dasar, tetapi melayang dengan bantuan pengapung dan pemberat secukupnya. Jaring ini berkibar vertikal ke bawah di dalam air hingga
ikan menabrak jaring dan tersangkut di antara celah jaring. Ukuran
ikan yang tertangkap amat tergantung pada ukuran (mesh) jaring.
Jaring insang, mirip dengan jaring hanyut namun khusus memerangkap insang
ikan.
Jaring tangan (hand nets, landing nets), berukuran cukup kecil hingga bisa digenggam oleh tangan atau terikat pada ujung batang di mana ujung batang yang lain digenggam dengan tangan. Biasanya jaring ini digunakan dalam aktivitas memancing rekreasi untuk membantu pemancing menarik
ikan ke atas. Secara komersial, jaring ini dipakai untuk menangkap
ikan untuk dijual sebagai
ikan hias karena jaring ini cenderung tidak melukai
ikan.
Pukat adalah jaring berat yang tenggelam hingga ke dasar laut. Kapal pukat lalu menarik pukat yang sudah mencapai dasar laut, dengan gerakan seperti menyeret. Pukat merusak ekosistem dasar laut seperti terumbu karang.
Pukat kantong (purse seiner) adalah jaring
ikan yang melebar dengan pemberat hampir sampai ke dasar lalu jaring ditarik untuk menggiring dan mengurung
ikan, lalu diangkat. Berbeda dengan pukat yang seluruh jaring berada di dasar laut sepanjang waktu, sebagian pukat kantong berada di permukaan ketika digunakan karena bantuan pengapung atau tegangan tali yang ditarik di kedua sisi. Pukat kantong cenderung tidak merusak ekosistem dasar laut.
Jebakan
Jebakan
ikan berkembang secara independen di berbagai budaya yang memiliki bentuk yang bervariasi. Umumnya ada dua jenis jebakan, yaitu permanen dan semi permanen. Jebakan ditempatkan di perairan dan memiliki umpan untuk menarik perhatian hewan laut. Jebakan diperiksa secara berkala untuk mengambil hewan yang terperangkap.
Bendungan penangkap
ikan, dilakukan di Kamerun dan Gabon. Sungai kecil dibendung selama beberapa waktu, mengakibatkan tinggi muka air turun di bagian hilir sehingga
ikan lebih mudah ditangkap.
Bendung penangkap
ikan (bedakan dengan bendungan) adalah kolam di sisi sungai dengan tiang-tiang kayu yang digunakan untuk mengalihkan arah pergerakan
ikan ke kolam tersebut. Cara ini dilakukan sejak Romawi Kuno namun ditentang pada abad pertengahan Inggris. Teks yang tertulis di dalam Magna Carta memasukkan pelarangan penggunaan bendung penangkap
ikan terutama di sungai Thames, kecuali di pinggir pantai.
Jebakan keranjang yang dipasang mengikuti arus air.
ikan dapat masuk keranjang mengikuti arus air namun sulit untuk keluar karena bentuk mulut jebakan yang cekung ke dalam keranjang.
Roda
ikan bekerja seperti kincir air. Roda
ikan digerakkan dengan aliran air. Pada satu sisi lengan roda
ikan terdapat cekungan untuk menangkap enegi air dan keranjang di sisi lain untuk menangkap
ikan. Roda
ikan menangkap
ikan yang bermigrasi melawan arus, seperti
ikan salmon. Setelah
ikan ditangkap,
ikan dijatuhkan secara otomatis di luar badan sungai.
Jebakan lobster, adalah jebakan untuk menangkap lobster. Berbentuk seperti jebakan
ikan namun ditujukan khusus untuk menangkap satwa yang berjalan di atas air. Selain lobster, kepiting dan crayfish juga tertangkap jebakan ini. Di dalam jebakan dimasukkan umpan yang menjadi kesukaan lobster, biasanya adalah
ikan herring dan
ikan kecil lainnya, tetapi juga bisa ulat. Jebakan lobster terikat dengan tali agar bisa ditarik oleh nelayan.
Kerja sama dengan hewan lain
Kerja sama manusia dan
ikan lumba-lumba dalam
penangkapan ikan telah dijelaskan oleh filsuf Pliny the Elder di zaman Romawi Kuno. Aktivitas ini sekarang banyak dilakukan di Brasil. Lumba-lumba menunggu kedatangan nelayan Brazil di pinggir pantai dan menggiring kawanan
ikan sebelum memberikan sinyal momen yang baik untuk melepas jaring. Lumba-lumba diuntungkan dengan
ikan yang terpisah dari kawanannya yang tertangkap jaring, menjadi kurang terkoordinasi sehingga tidak mampu menghindar dari
ikan lumba-lumba.
penangkapan ikan dengan pecuk, di Cina dan Jepang. Praktik ini memanfaatkan burung pecuk (cormorant) yang memiliki naluri menangkap
ikan. Burung ini dipelihara dan dilatih untuk menangkap
ikan. Cincin besi diletakkan di leher agar burung tidak memakan
ikan besar, tetapi bisa memakan
ikan kecil.
ikan yang besar dikumpulkan oleh nelayan. Praktik ini sudah sangat jarang, dan kini diberdayakan sebagai warisan budaya dan daya tarik wisata.
penangkapan ikan dengan burung Fregata minor, dilakukan di Nauru. Sama seperti
penangkapan ikan dengan pecuk, tetapi umumnya dilakukan dari pinggir pantai, sementara
penangkapan ikan dengan burung pecuk dilakukan di atas perahu.
Anjing air Portugis, dimanfaatkan oleh nelayan karena memiliki kemampuan berenang yang alami. Nelayan menggunakan anjing ini untuk mengirim pesan antar perahu, membawa umpan, hingga membantu menarik jaring.
penangkapan ikan dengan remora, dilakukan di Samudra Hindia.
ikan remora dikaitkan dengan benang, dilepaskan, dan kemudian diikuti.
ikan remora adalah
ikan yang sering menempel dengan satwa lain, seperti hiu dan penyu. Praktik ini umum digunakan untuk mendapatkan penyu.
Metode penangkapan ikan lainnya seperti penggunaan listrik, pengerukan, pemompaan, sonar, umpan cahaya, dan sebagainya.
Metode penangkapan ikan yang merusak seperti pukat dasar laut, menggunakan bahan peledak, sianida, racun
ikan, dan muroami.
Referensi
Bahan bacaan terkait
FAO: Fishing gears and methods
FAO: Fact Sheets: Fishing Technique
FAO: Fact Sheets: Fishing Gear type
FAO: (1964) Modern Fishing Gear Of The World 2 Fishing News Books. Resulting from the first FAO Fishing Gear Congress held in Hamburg in 1957. Download PDF (69MB)
FAO: (1971) Modern Fishing Gear Of The World 3: Fish finding, purse seining and aimed trawling Fishing News Books. Editor Hilmar Kristjohsson. Download PDF (56MB)
Seafood Watch: Fishing gear fact cards Diarsipkan 2012-07-21 di Wayback Machine. Retrieved 23 January 2012.
Schultz, Ken (1999). Fishing Encyclopedia: Worldwide Angling Guide. John Wiley & Sons. ISBN 0-02-862057-7.
Gabriel O, von Brandt A, Lange K, Dahm E and Wendt T (2005) Fish catching methods of the world Wiley-Blackwell. ISBN 978-0-85238-280-6.
Galbraith R D and A Rice after E S Strange (2004) An Introduction to Commercial Fishing Gear and Methods Used in Scotland Diarsipkan 2008-06-11 di Wayback Machine. Scottish Fisheries Information Pamphlet No. 25.
Prado J and Dremière PY (eds.) (1990) Fisherman's workbook FAO, Rome. ISBN 0-85238-163-8.
Waldman, John (2005) 100 Weird Ways to Catch Fish Stackpole Books. ISBN 978-0-8117-3179-9
Pranala luar
UN Atlas of the Oceans: Fish capture technology Diarsipkan 2011-07-17 di Wayback Machine.
New Zealand Ministry of Fisheries: Fishing methods
Fishing Techniques Diarsipkan 2009-01-06 di Wayback Machine.