Mitos Bumi datar adalah kesalahpahaman masa kini yang mengira bahwa masyarakat Abad Pertengahan di Eropa menganggap
Bumi itu
datar, bukan bulat.
Pada Abad Pertengahan awal, hampir semua ilmuwan menegaskan bahwa pandangan
Bumi bulat pertama kali dikemukakan oleh bangsa Yunani Kuno. Sejak abad ke-14, hampir semua kalangan terpelajar tidak meyakini
Bumi datar, meski digambarkan dengan sangat rinci di berbagai karya seni, misalnya bagian luar lukisan triptik The Garden of Earthly Delights karya Hieronymus Bosch yang menampilkan
Bumi berbentuk cakram melayang di dalam bola transparan.
Menurut Stephen Jay Gould, "tidak pernah ada zaman 'kegelapan
Bumi bulat' di kalangan terpelajar (meskipun masyarakat awam zaman dulu maupun sekarang punya bayangan sendiri soal planet kita). Pengetahuan bangsa Yunani tentang kebulatan
Bumi tidak pernah sirna. Semua ilmuwan ternama Abad Pertengahan mengakui kebulatan
Bumi sebagai fakta kosmologi yang tidak terbantahkan." Sejarawan sains David Lindberg dan Ronald Numbers mengungkapkan bahwa "nyaris tidak ada ilmuwan Kristen Abad Pertengahan yang tidak mengakui kebulatan [
Bumi] dan mengetahui diameter rata-ratanya".
Sejarawan Jeffrey Burton Russell mengatakan bahwa
Mitos Bumi datar berkembang antara tahun 1870 dan 1920. Itu pun didorong oleh latar ideologi yang dipicu oleh perdebatan tentang evolusi dalam biologi. Russell mengklaim, "walaupun ada satu dua pengecualian, tidak satupun orang terpelajar sepanjang sejarah peradaban Barat sejak abad ke-3 Sebelum Masehi sampai sekarang yang percaya
Bumi itu
datar", dan menyalahkan John William Draper, Andrew Dickson White, dan Washington Irving sebagai tokoh-tokoh yang memopulerkan
Mitos Bumi datar.
Lihat pula
Daftar kesalahpahaman umum
Peta T dan O
Mappa mundi
Bola armila
Paus Silvester II
Perkumpulan
Bumi datar modern
Catatan
Referensi