Museum Memorial Kedaton Sultan Ternate merupakan
Museum yang dibangun oleh
Sultan Muhammad Ali pada 24 November 1813.
Museum ini dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sejak tahun 1981, namun masih digunakan sebagai kediaman keturunan
Sultan dan bangsawan dari Kesultanan
Ternate. Setelah pemugaran pada 1982,
Museum ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Daoed Joesoef.
Museum Memorial Kedaton Sultan Ternate adalah Istana Kesultanan yang menjadi
Museum sejarah yang berdasarkan koleksi yang dipamerkan adalah benda-benda yang berasal dari Kesultanan
Ternate dan dari sisa perang pada masa kedatangan orang-orang Eropa di Maluku dan Maluku Utara pada abad ke-15.
Sejarah
Pada mulanya bangunan tempat
Museum berada adalah
Kedaton Kerajaan
Ternate yang dibangun pada tahun 1813. Kemudian,
Kedaton ini diserahkan kepada pemerintah beserta 74 koleksi pada 28 Maret 1977 untuk dijadikan sebagai
Museum.
Pada 30 Desember 2023, renovasi
Museum telah selesai dilaksanakan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Maluku Utara dengan dana APBN Rp13 miliar.
Bangunan
Bangunan
Museum ini berbentuk segi delapan dengan arsitektur asal Cina dan menggambarkan singa sedang duduk dengan dua kaki depan menopang kepalanya. Bangunan terletak di atas Bukit Limau, menghadap ke laut dan membelakangi Gunung Gamalama. Luas lahan
Museum Memorial Kedaton Sultan Ternate adalah 1,5 hektare, tetapi luas bangunannya hanya 1,5 km².
Bangunan utama
Museum bertingkat dua, menghadap ke timur dengan anjungan yang merupakan satu kesatuan yang bagian tengahnya ditopang oleh kolom-kolom besar. Menurut masyarakat sekitar, kolom-kolom tersebut berhubungan dengan letak naga yang dipancang di loteng bangunan. Bangunan depan merupakan bangunan utama dan di belakang ada bangunan terbuka. Di bagian depan merupakan taman dilengkapi pintu Ngara Ipas dan pagar. Di sisi utara terdapat sebuah kolam.
Kedaton ini terletak di tengah Kota
Ternate yang padat, berdekatan dengan Masjid
Sultan.
Koleksi
Museum Memorial Kedaton Sultan Ternate memiliki koleksi berupa barang berharga milik Kesultanan
Ternate dan peralatan perang abad ke-15 pada masa kedatangan para bangsa dari Eropa ke Kepulauan Maluku. Jenis koleksinya berupa benda geologi, arkeologi, etnografi, historiografi, numismatika, filologika, teknologi, seni rupa, dan keramologi.
Koleksi utama
Museum ini adalah sebuah mahkota berumur 500 tahun yang dianggap sakral dan unik karena memiliki rambut yang tumbuh seperti rambut manusia. Hal ini menjadikan adanya upacara ritual istampa atau pemotongan rambut mahkota setiap setahun sekali di hari raya Iduladha.
Selain itu, juga terdapat singgasana berwarna emas milik
Sultan Ternate dan peralatan upacara serta peralatan acara kesultanan. Di bagian depan terdapat lapangan Sunyie Ici dan Sunyie Lamo yang digunakan untuk prosesi upacara adat.
Akses dan lokasi
Museum ini terletak di jalan
Sultan Khairun, kelurahan Soa Sio, Kecamatan
Ternate Utara, Kota
Ternate, Maluku Utara. Lokasi ini dapat dicapai melalui Bandar Udara
Sultan Babullah sejauh 4,2 km, Terminal Gamalama sejauh 1,2 km atau Pelabuhan Ahmad Yani sejauh 2,4 km.
Museum ini dapat dikunjungi pada hari Selasa – Minggu dari jam 08.00-14.00 WIT. Sedangkan pada hari Senin dan hari libur nasional
Museum akan tutup.
Lihat juga
Masjid
Sultan Ternate
Museum Sultan Iskandar M. Djabir Sjah
Referensi