Museum Sandi adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Siber dan
Sandi Negara (BSSN).
Museum Sandi berlokasi di Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta.
Museum Sandi mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Siber dan
Sandi Negara (BSSN) dalam meningkatkan budaya keamanan informasi melalui edukasi kepada masyarakat sekaligus melestarikan nilai-nilai sejarah perjuangan insan persandian sebagai bagian integral perjuangan kemerdekaan Indonesia. Penyelenggaraan
Museum Sandi berdasarkan Peraturan BSSN Nomor 3 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Museum Sandi. Diarsipkan 2019-06-24 di Wayback Machine.
Museum Sandi merupakan
Museum kriptologi satu-satunya di Indonesia.
Sejarah
Museum Sandi dibangun atas prakarsa bersama antara Kepala Lembaga
Sandi Negara RI, Mayjen TNI Nachrowi Ramli dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 2006 kemudian diresmikan dan dibuka untuk umum pada tanggal 29 Juli 2008 bertempat di lantai dasar
Museum Perjuangan Yogyakarta. Oleh karena itu setiap tanggal 29 Juli diperingati sebagai Hari Ulang Tahun
Museum Sandi.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kemudian
Museum Sandi dipindahkan ke bangunan cagar budaya berarsitektur Belanda, yang digunakan sebagai kantor Kementerian Luar Negeri pada tahun 1947 di jalan Faridan Muridan Noto 21 Kotabaru, Yogyakarta. Secara resmi oleh Kepala Badan Siber dan
Sandi Negara Mayor Jenderal TNI Dr. Djoko Setiadi M.Si., bersama dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Januari 2014.
Pengunjung bisa mempelajari cara membuat
Sandi secara sederhana serta belajar tentang sejarah pendirian institusi pengamanan berita rahasia pada awal kemerdekaan Indonesia oleh Bapak Persandian Indonesia - dr. Roebiono Kertopati pada tanggal 4 April 1946.
Museum Sandi juga mengelola Situs Rumah
Sandi yang berada di Dukuh, Purwoharjo, Samigaluh, Kulonprogo dan Monumen Sanapati yang berada di jalan I Dewa Nyoman Oka tepatnya di sebelah timur Gereja Santo Antonius, Kotabaru.
Situs Rumah
Sandi merupakan kantor
Sandi darurat pada masa Agresi Militer ke-II pada tahun 1948, sedangkan Monumen Sanapati merupakan tetenger untuk memperingati 50 tahun berdirinya Persandian Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 April 1996 oleh menteri Sekertaris Negara - Moerdiono.
Sejak menjadi Unit Pelaksana Teknis di BSSN,
Museum Sandi dipimpin oleh seorang Kepala yang langsung bertanggung jawab kepada Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN. Kepala
Museum Sandi pertama kali dipimpin oleh Bapak Setyo Budi Prabowo, S.ST
Koleksi dan Fasilitas Museum Sandi
Realia mesin
Sandi buatan dalam dan luar negeri
Replika alat persandian masa Yunani kuno, Mesir kuno dan Persia
Diorama pembentukan dinas kode
Maket Rumah
Sandi Dukuh
Realia meja dan kursi Kamar
Sandi Dukuh, Samigaluh, Kulonprogo
Replika sepeda kurir
Sandi
Replika buku kode, Surat Keputusan Presiden, dan dokumen lainnya
Peta komunikasi
Sandi dan denah kotabaru pada masa Hindia-Belanda
Foto para Kepala BSSN dan foto para perintis Dinas Kode
Miniatur Monumen Sanapati
Perpustakaan
Aula
Ruang Komunitas
Laboratorium
Taman dan Gazebo
Guest House
Mushola
Toilet
Free WiFi
Tempat Terkait
Situs Rumah
Sandi Dukuh
Monumen Sanapati
Referensi